Pemerintah berkomitmen mendukung perkembangan industri teknologi melalui deregulasi | PT Rifan Financindo Berjangka
Sejumlah investor di sektor ekonomi digital internasional dan nasional akan berbagi pengetahuan dan pengalaman menanamkan modal dalam sektor ekonomi digital di Indonesia dalam Nexticorn International Summit di Bali.
Salah satunya Managing Director of Sequoia Capital India Sheilendra Singh. Sequoia Capital telah menanamkan modal ke dua unicorn Indonesia yaitu Tokopedia dan Traveloka.
Hadir juga Tencent, Fosun International, Appworks serta investor domestik seperti Alpha JWC, Convergence, Kejora, dan Venturra.
Empat pendiri unicorn lokal juga hadir yaitu Nadiem Makarim dari Go-Jek, William Tanuwijaya dari Tokopedia, Ferry Unardi dari Traveloka, dan Achmad Zaky dari Bukalapak.
Salah satunya, adalah melalui deregulasi lisensi yaitu menghapus 40 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait regulasi dan memperpendek proses lisensi dari 36 aturan menjadi satu aturan.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan berusaha terus mempertahankan gaya regulasi yang longgar atau light-touch regulation.
Namun, dia mengingatkan bahwa kesempatan yang ada sekarang tidak akan selalu ada bagi investor dan wirausahawan teknologi.
“Ke depan mungkin akan lebih restriktif. Pelaku industri teknologi harus sadar dan semakin fokus dalam eksekusi ide karena setelah lonjakan [burst] saat ini kami harus siap dalam jangka menengah,” kata Tom.
Namun, dia mengakui perkembangan industri teknologi masih tertahan oleh keterbatasan ketersediaan infrastruktur terutama di daerah yang belum komersial di luar kota-kota besar.
Rudiantara mengatakan pemerintah berusaha mengatasinya melalui dua proyek infrastruktur telekomunikasi yaitu Palapa Ring dan satelit high-troughput.
Pemerintah juga berusaha menjaga agar ekosistem bisnis di Indoenesia tetap ramah bagi wirausahawan baru di sektor teknologi.
Pemerintah berkomitmen mendukung perkembangan industri teknologi melalui deregulasi dan penguatan ketersediaan infrastruktur teknologi informasi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dalam pembukaan Nexticorn International Summit 2018, mengatakan perkembangan ekonomi Indonesia adalah daya tarik terkuat bagi investor untuk mendukung perkembangan perusahaan-perusahaan teknologi rintisan yang lahir di Tanah Air.
Indonesia Jadi Surga Digital | PT Rifan Financindo Berjangka
"Mereka datang untuk mempromosikan di belakangnya adalah saudara-saudara mereka dari Indonesia, ada sekitar 70 start-ups dari Indonesia," sambungnya.
Keempat pimpinan Unicorn tersebut juga dijadwalkan akan mengisi sharing session dalam 'Lane of Fame of Indonesian Unicorns'.
Mereka akan memaparkan tantangan awal yang sering dihadapi serta peluang mencari dukungan dan mengembangkan partnership dalam lanskap digital Indonesia.
Untuk pertama kalinya, pimpinan empat unicorn Indonesia akan berada dalam satu panggung mendorong kelahiran unicorn baru di Indonesia.
Keempat CEO Unicorn Indonesia yang dipastikan hadir dalam The 1st NextICorn International Summit itu yakni CEO dan Founder Go-Jek Nadiem Makarim, CEO dan Founder Traveloka Ferry Unardi, CEO dan Co Founder Tokopedia William Tanuwijaya, serta CEO sekaligus Founder BukaLapak Achmad Zaky. Mereka akan hadir merepresentasikan para start-up lokal.
"Teman-teman (CEO) Unicorn kita yang hadir di sini punya fungsi yang sangat heroik, untuk memperkenalkan Indonesia kepada pemodal ventura dunia. Bagaimana potensi untuk menjadi unicorn di Indonesia sangat besar," kata Lis Sutjiati, Deputy to the Chairman of NextICorn Board, Strategy Formulation & Coordination.
Adapun investor yang akan hadir adalah top-tier pemodal ventura dari seluruh dunia. Investornya sendiri sangat dipilih, yakni investor yang punya reputasi melahirkan unicorn-unicorn dunia.
Top-tier pemodal ventura global tersebut antara lain Sequoia, Tencent China, Fosun International, Appworks, serta investor lokal seperti Alpha JWC, Convergence, Kejora, dan Venturra.
"Indonesia peluangnya sangat besar, sudah ada sekitar 70 startup yang dikurasi dan merupakan hidden treasure dan mempunyai potensi yang matang. Kita bantu jembatani mereka yang susah mencari investor," ungkap Donald Wihardja yang juga berasal dari Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) dalam keterangan resminya.
"Melalui inisiatif NextICorn ini investor akan mengenal peluang investasi di Indonesia tidak kalah dengan China dan India," sambungnya.
Acara yang merupakan buah kolaborasi Kominfo dan AMVESINDO dan Global Consulting Ernst & Young ini sudah menarik perhatian investor global. Sejauh ini, sudah terkonfirmasi ada lebih dari 800 pertemuan dengan investor.
Hajatan akbar The Next Indonesia Unicorn (NextICorn) International Summit (NextIcon) siap digelar. Indonesia sebagai surga digital pun siap dicanangkan.
Berlangsung di Nusa Dua, Bali, gelaran Next ICorn akan berlangsung selama dua hari, 9-10 Mei 2018. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara beserta Kepala BKPM, empat CEO Unicorn Indonesia dan lebih dari 70 startup yang akan langsung mendeklarasikan 'Indonesia is Digital Paradise' di hadapan 67 pemodal ventura dunia.
Selain itu, selama 2 hari penyelenggaraan, NextICorn akan memfasilitasi pertemuan startup nasional dengan investor global. Diharapkan dari sini akan muncul unicorn baru.
Modalku Terpilih Jadi Partisipan The Next Indonesian Unicorn | PT Rifan Financindo Berjangka
Kami sangat bangga dapat menjadi bagian dari Konferensi Internasional NextIcorn ini. Modalku didirikan dengan menjunjung tinggi asas ekonomi gotong royong - dimana kami ingin turut berkontribusi dalam mendukung inklusi keuangan Indonesia dengan menyediakan wadah alternatif investasi yang dapat diakses oleh UKM yang membutuhkan. Modalku terus berharap untuk dapat memberikan yang hasil dan usaha yang terbaik untuk perekonomian Indonesia maupun Asia Tenggara.” kata Reynold Wijaya selaku Co-Founder dan CEO Modalku.
Riset dari KPMG Enterprise menunjukkan bahwa Asia Tenggara juga telah di identifikasi sebagai target utama untuk Venture Capital Investment. Hal ini didukung oleh jumlah populasi yang relatif tinggi dan tingkat penetrasi pasar yang rendah di sektor-sektor yang dianggap penuh di pasar global lainnya.
Sejak didirikan pada tahun 2016, Modalku juga telah berhasil untuk meraih funding series A dan B terbesar di Asia Tenggara sebesar Rp 100 Miliar dan Rp 350 Miliar yang didukung oleh Softbank Ventures Korea, Seqouia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, dan Golden Gate Ventures.
Platform NextIcorn sendiri adalah salah satu wadah dimana negara bersama ekosistem, dapat membantu dan membangun platform yang kuat untuk menghubungkan ekonomi digital dan ekosistem startup Indonesia dengan basis investor kelas dunia.
Platform NextICorn secara eksklusif mengundang para investor paling terkemuka dari pasar-pasar utama di seluruh dunia untuk berinteraksi dengan 70 technopreneurs digital terkemuka Indonesia yang dikurasi dari berbagai sektor, investor teknologi lokal yang paling aktif, dan perwakilan pemerintah di Bali.
Selaku platform Peer-to-Peer (P2P) Lending terbersar di Asia Tenggara, Modalku merupakan satu-satunya startup yang bergerak di industri Peer-to-Peer Lending yang dinominasikan sebagai salah satu dari 20 nama startup yang menjanjikan untuk menjadi The Next Indonesia Unicorn.
Modalku didirikan oleh Reynold Wijaya dan Kelvin Teo sewaktu mereka menyelesaikan studi di Harvard Business School. Modalku lalu dikembangkan bersama oleh Iwan Kurniawan selaku Chief Operation Officer di Indonesia.
Modalku telah dipercaya sebagai salah satu partisipan Konferensi Internasional NextICorn (Next Indonesian Unicorns) dari industri Finance Technology yang diadakan pada tanggal 9 Mei 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Konferensi Internasional NextIcorn merupakan inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) bersama dengan Asosiasi Modal Ventura untuk Startups (AMVESINDO) dan perusahaan terkemuka layanan professional global lainnya sebagai salah satu langkah maju Indonesia dalam perkembangan di dunia digital.