(IHSG) masih bergerak volatil | PT Rifan Financindo Berjangka
"Harusnya sudah cukup, paling tinggal masalah market making dan memang itu belum pernah diatur sama sekali. Begitu juga sanksi untuk aksi short sell harus lebih ketat termasuk pengawasannya," tuturnya.
Aturan market making dianggap belum cukup jelas saat ini, sehingga masih banyak pihak yang seenaknya mengeluarkan rekomendasi ke pasar tanpa ada jaminan itu baik atau tidak. Dengan begitu, peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibutuhkan untuk memastikan pengawasan di pasar.
Selain itu, komunikasi publik pemerintah juga dianggap Satrio saat ini masih sangat buruk, sehingga suatu saat bisa memukul investor saham dan kepercayaan publik.
Menurutnya, potensi penurunan IHSG lebih dalam masih bisa ditahan dan kondisi bursa masih bisa terkendali agar tidak anjlok hingga 20%. "Itu (5.400) masih dalam batas kewajaran. Krisis bisa terjadi kalau ada yang enggak terkendali. Jadi, kalau koreksinya pelan-pelan, itu bukan krisis, melainkan memang market yang tengah bearish," paparnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Satrio meyakini, kondisi pasar saat ini jauh lebih kuat dibandingkan 20 tahun yang lalu. Apalagi banyak upaya yang sudah dilakuka self regulatory organization (SRO), termasuk mengenai masalah perdagangan, margin dan pencucian uang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak volatil. Pada perdagangan hari ini (21/5), indeks menyentuh level terendah di 5.719,39. Angka tersebut semakin mendekati level support 5.700.
Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo menilai, sekalipun IHSG nantinya terus terkoreksi hingga menyentuh level 5.400, belum mencerminkan adanya krisis di pasar saham.
Indeks Masih Lesu, Simak Rekomendasi Sahamnya! | PT Rifan Financindo Berjangka
Peluang kembali nya capital inflow masih sangat diharapkan untuk kembali dapat mendongkrak IHSG menuju level tertinggi sepanjang masanya kembali," kata dia.
William memperkirakan indeks bakal menguat dengan pergerakan 5.703-5.936 pada perdagangan besok. Adapun saham yang direkomendasikan adalah JSMR, WSBP, ADHI, SMRA, SCMA, TLKM, HMSP, TOTL, BJTM, dan BBRI.
Adapun saham yang direkomendasikan oleh Erdhika Elit Sekuritas adalah AALI, ACES, AKRA, ASII, BBTN, CPIN, ITMG, dan JSMR.
Dia menambahkan, apabila indeks mampu bergerak di atas resistance di 5.773 ada kemungkinan indeks akan melakukan teknikal rebound. Range pergerakan saham pada perdagangan besok 5.693-5.773.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, pergerakan IHSG masih akan terlihat berusaha menggeser rentang konsolidasi untuk ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, potensi kenaikan masih terlihat cukup besar ditengah masih tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Analis PT Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, candle mencoba mendekati support terdekat Stochastic nampak melanjutkan pelemahan dengan ruang pelemahan relatif sempit dan memasuki area oversold.
Sementara itu Bill William nampak menunjukan candle break lower fractal yang menandakan bahwa indeks ada kemungkinan melanjutkan pelemahan, hal tersebut didukung pula dengan momentum masih berada diareal negatif dan fasenya masih mengalamai deselerasi.
"Indeks diprediksi akan sideways cenderung melemah apabila indeks menembus areal support di 5.693 maka ada kemungkinan indeks akan melanjutkan pelemahan," katanya, Senin (21/5/2018).
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (22/5/2018). Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah 0,86% atau 49,46 poin di level 5.733,85, setelah dibuka turun tipis 0,07% atau 4,07 poin di level 5.779,24.
Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor finansial -1,88% dan infrastruktur -1,50%. Adapun, sektor pertanian yang menguat 2,26% memimpin kenaikan di antara tiga sektor lainnya.
IHSG mencoba bangkit pada Selasa pagi | PT Rifan Financindo Berjangka
Tercatat sudah 145 saham yang bergerak naik, berbanding 42 saham yang turun.
Pergerakan IHSG melawan arus bursa Asia yang tergelincir pada Selasa pagi. Indeks Nikkei dan ASX 200 dibuka melemah. Pasar Asia gagal mengekor penguatan Wall Street, semalam.
Pasar Asia masih berupaya mencari petunjuk baru di tengah meredanya ketegangan perang dagang antara China dan AS. Pelaku pasar bergulat dengan dampak kenaikan suku bunga AS dan dollar yang lebih kuat. Apalagi, pekan ini akan banyak faktor risiko, karena Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa akan merilis risalah pertemuan terbaru mereka, dan ada banyak penjualan obligasi AS.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah West Texas terus menguat, bahkan sudah bertengger di level tertinggi sejak Desember 2014.
. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mengejutkan bangkit dari zona merah. Pada perdagangan Selasa (22/5) pukul 09.03 WIB, indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 36,46 poin ke posisi 5.770,31.
RTI mencatat, pagi ini, semua sektor semringah. Aneka industri memimpin dengan kenaikan sebesar 1,68%. Diikuti, sektor manufaktur, barang konsumsi, industri dasar, konstruksi dan infrastruktur yang sudah naik di atas 0,50%. Sementara, sektor keuangan, perdagangan dan perkebunan masing-masing naik kurang dari 0,50%.