Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, kendati laju dolar Amerika Serikat (USD) melemah | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara, laju USD kembali melemah setelah merespon komentar Trump dalam Twitternya yang dinilai dapat memicu peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah hingga global.
Pernyataan The Fed yang sedikit bernada hawkish juga tidak banyak mengangkat laju USD. Akan tetapi, kondisi USD tersebut tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah yang kembali mengalami pelemahan.
"Bahkan adanya sejumlah sentimen positif antara lain penilaian Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik, terlebih Indonesia yang akan menguat dengan dukungan sektor investasi dan konsumsi swasta hingga pernyataan Menkeu Sri Mulyani terkait pengawasan terhadap keuangan BUMN tidak juga membuat laju rupiah menguat," pungkasnya.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, kendati laju dolar Amerika Serikat (USD) melemah, namun belum tentu membuat laju rupiah terapresiasi. Karena diimbangi dengan kenaikan mata uang utama lain seperti JPY.
Pergerakan rupiah dapat kembali cenderung melemah seiring tidak mampunya rupiah memanfaatkan sentimen positif dalam negeri. "Jadi tetap cermati dan waspada terhadap sentimen yang membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan," ujar Reza di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Reza mengestimasikan rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.774 per USD dan resisten Rp13.762 per USD.
Rupiah Dibuka Menguat 32 Poin | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara itu, adapun sentimen domestik masih minim sehingga belum bisa memberikan katalis yang positif bagi rupiah.
Secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat pola white opening bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi dolar AS terhadap rupiah.
"Range USDIDR hari Jumat ialah: 13.753 hingga 13.797," demikian menurut risetnya.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan seiring dengan rencana The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara bertahap pada tahun ini.
Selain itu, terdapat sentimen geopolitik di mana ketegangan di kawasan Timur Tengah mulai meningkat ketika Rusia merespons keras atas rencana serangan militer yang akan dilakukan AS beserta negara sekutu terhadap Suriah, sebab rezim Al-Assad melegalkan penggunaan serangan kimia dalam menghadapi gerilyawan anti-Assad, dimana senjata tersebut justru membahayakan warga sipil.
Pergerakan nilai tukar rupiah masih diprediksi cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS sebab terdapat sentimen dari hasil perilisan risalah rapat FOMC yang cenderung memberikan efek hawkish bagi dolar AS.
Geopolitik Global Picu Rupiah Melemah Lagi | PT Rifan Financindo Berjangka
“Pernyataan The Fed yang sedikit bernada hawkish juga tidak banyak mengangkat laju USD,” tuturnya.
Akan tetapi, lanjutnya, kondisi USD tersebut tidak banyak berimbas pada pergerakan Rupiah yang kembali mengalami pelemahan.
Bahkan adanya sejumlah sentimen positif diantaranya penilaian Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik, terlebih Indonesia yang akan menguat dengan dukungan sektor investasi dan konsumsi swasta hingga pernyataan Menkeu Sri Mulyani terkait pengawasan terhadap keuangan BUMN tidak juga membuat laju Rupiah menguat.
“Tetap cermati dan waspada terhadap sentimen yang membuat laju Rupiah kembali mengalami pelemahan,” tandasnya.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, meski laju USD melemah namun, belum tentu membuat laju Rupiah terapresiasi yang diimbangi dengan kenaikan mata uang utama lain seperti JPY.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak pada kisaran batas bawah (support) 13.774 dan batas atas (resisten) 13.762,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/4).
Reza menjelaskan, laju USD kembali melemah setelah merespon komentar Trump dalam Twitternya yang dinilai dapat memicu peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah hingga global.
Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemungkinan kembali cenderung melemah seiring tidak mampunya rupiah untuk memanfaatkan sentimen positif dalam negeri.