Kondisi global saat ini adalah paling tepat untuk mendorong ekspor | PT Rifan Financindo Berjangka
Sri Mulyani mengatakan, penyesuaian kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan yang sedang di AS akan memengaruhi kondisi ekonomi seluruh dunia.
Pemerintah akan mengantisipasi terkait konteks pergerakan kebijakan Negeri Paman Sam tersebut. Dari sisi nilai tukar maupun suku bunga, pemerintah akan melihat sensivitasnya terhadap seluruh pos-pos, baik itu dari sisi penerimaan maupun belanja.
Sri Mulyani meyakini adanya sensitivitas terhadap nilai tukar, suku bunga, dan harga minyak, defisit APBN 2018 masih akan tetap terjaga di kisaran 2,19 persen sesuai UU APBN. "Bahkan mungkin bisa lebih rendah apabila PNBP dari minyak akan bisa mengompensasi kemungkinan terjadinya pelemahan dari sisi penerimaan pajak," ujar dia
Sri Mulyani menilai, kondisi global saat ini merupakan kesempatan yang tepat untuk memacu ekspor. Daya saing ekspor, terutama produk manufaktur, perlu dipacu mengingat komoditas yang berasal dari barang mentah cenderung memiliki elastisitas yang tidak terlalu tinggi."Mumpung pertumbuhan global sedang positif, oleh karena itu permintaan dari negara-negara yang memiliki pertumbuhan relatif tinggi menjadi ada," ujarnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia juga mengatakan, upaya memperbaiki penguatan daya saing sektor ekspor Indonesia sedang dan terus dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kami tentu melihat bahwa elastisitas atau sensitivitas dari ekspor kita terhadap perubahan nilai tukar harus bisa diperbaiki, sehingga mereka bisa merespons dengan kenaikan ekspor dan ini tentu akan menjadi baik dari sisi transaksi berjalannya di mana ekspor meningkat dan impor menjadi relatif lebih mahal, akan menjadi jauh atau bisa membaik," ungkap Menkeu.
"Hanya kita perlu untuk mempelajari bahwa komoditas-komoditas ekspor Indonesia, yang seharusnya bisa mendapatkan keuntungan dari penguatan dolar ini, tentunya harus mampu memiliki daya kompetisi," kata dia seperti ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, Sri Mulyani (26/4).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, perubahan di dalam lingkungan global dan regional harus bisa dimanfaatkan secara positif oleh ekonomi Indonesia, terutama dari sisi ekspor. Menurut Sri Mulyani, penguatan mata uang dolar AS memungkinkan perbaikan dari sisi daya saing sektor ekspor Indonesia.
Debat Rizal Ramli-Sri Mulyani Soal Utang Negara Disiapkan | PT Rifan Financindo Berjangka
Terkait soal debat Rizal Ramli menyatakan siap melayaninya. Dalam akun twiiternya yang tersebar di media dia mengaku sangat berbahagia bila debat soal utang dilakukan."Wah ini asyik, tolong diatur debat terbuka RR vs SMI di TV," kata kata Rizal Ramli yang akrab dipanggil 'RR' di akun Twitter, Kamis (26/4).
Presiden Joko Widodo sebelumnya pun sudah mempersilakan para pengkritik pemerintah untuk beradu argumen soal utang dengan Menkeu Sri Mulyani.
Sementara itu, pengamat ekonomi dan mantan menteri keuangan, Fuad Bawazier, mengatakan menyambut gembira bila debat antara Sri Mulyani dengan Rizal Ramli benar-benar bisa terjadi. Apalagi selama ini ketika membahas soal utang Sri Mulyani terkesan terkesan hanya melakukan dialog searah atau mirip pentas pertunjukan teater 'monolog'.
''Saya harap debat itu terjadi. Dan saya jelas akan menontonnya. Namun, terus terang saya juga pesimis bila Sri Mulyani mau melayani debat soal utang negara dengan Rizal Ramli. Sebab, yang dia lakukan ketika membahas soal utang hanya terlihat seperti monolog. Saya tunggu debat itu,'' ujar Fuad Bawazier.
Dan debat tersebut akan menjadi forum yang baik untuk saling mengisi antara pemerintah dengan pakar dan tokoh yang ada di luar pemerintahan.”
Dikatakannya, saat ini utang negara yang dilakukan pemerintahan Jokowi sudah mencapai angka Rp 4.000 triliun. Ini merupakan jumlah tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.
“KAMMI berpendapat, jika pemerintah tidak diingatkan utang negara akan terus bertambah. Debat ini juga untuk menjawab pernyataan beberapa hari lalu bahwa Presiden Joko Widodo agar ada debat soal utang negara. Tempat debat di selenggarakan di Jakarta. Kami ingin debat bisa terbuka untuk publik agar bisa melihatnya,” ujar Abdussalam.
Abdussalam berharap Menkeu Sri Mulyani bersedia hadir dengan data yang dimilikinya dalam debat yang secara khusus membahas utang negara. “Kalau Sri Mulyani mengaku siap dengan data yang dimilikinya tidak ada alasan untuk menolak debat. Dan saya yakin Pak Rizal Ramli akan dengan senang hati debat dengan Sri Mulyani,” ujar Abdussalam.
Abdussalam yakin dengan debat terbuka antara Rizal Ramli dengan Sri Mulyani, publik akan mengetahui siapa yang benar dan siapa yang bohong mengenai utang negara. Ia meminta agar Sri Mulyani sebagai pembantu Presiden Jokowi tidak menyembunyikan fakta yang sebenarnya mengenai utang negara yang dilakukan pemerintah. Sebab, utang negara tersebut dilakukan atas nama rakyat dan rakyat pula yang akan menanggung beban untuk membayarnya.
Menurut Abdussalam, Sri Mulyani sebagai pembantu Presiden Jokowi harus berani bicara di depan publik secara terbuka mengenai utang negara yang dilakukan pemerintah saat ini. Sebab, lanjut Abdussoalam, Sri Mulyani sebelumnya pernah menantang para pengkritiknya untuk adu data mengenai utang negara (Menkeu).
Organisasi Mahasiswa tersebut berencana mempertemukan mereka untuk saling adu data dalam sebuah forum. Hal itu disampaikan oleh Ketua PP KAMMI bidang kebijakan publik, Abdussalam. “Kami dengan senang hati akan mempertemukan Ibu Sri Mulyani sebagai menteri keuangan.”
KAMMI siap menggelar debat terbuka untuk secara khusus membahas tentang utang negara. KAMMI akan mempertemukan Rizal Ramli dan Sri Mulyani agar kedua ekonom itu berdebat secara sehat dan adu argumentasi secara sehat,” kata Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI Abdussalam dalam keterangan tertulis kepada Reublika.co.id, di Jakarta, Jumat (27/4).
Keberanian mantan Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli untuk buka-bukaan membongkar utang negara menarik perhatian publik. Tidak hanya mengkritik pemerintah, Rizal pun menyatakan siap berdebat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk adu argumentasi dan data tentang utang negera yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo.
Merasa tertarik dengan isu bongkar utang negara, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyatakan siap mempertemukan Rizal Rami dengan Sri Mulyani. Dan organisasi mahasiswa tersebut pun berencana menggelar debat khusus membahas utang negara dengan menghadirkan Rizal Ramli dan Sri Mulyani.
Rupiah Melemah, Sri Mulyani Ingin Tingkatkan Ekspor Indonesia | PT Rifan Financindo Berjangka
Sri Mulyani menambahkan, terjadinya perubahan dalam lingkungan global dan regional harus bisa dimanfaatkan oleh ekonomi Indonesia, terutama di sektor ekspor manufaktur. Karena kebijakan Amerika akan berpengaruh ke seluruh dunia.
"Kita harus mengambil manfaat. Dengan penguatan dolar, ekspor kita harus bisa dipacu lebih bagus. Karena kesempatannya hari ini, mumpung pertumbuhan ekonomi global lagi positif. Permintaan dari negara-negara, pertumbuhannya lagi tinggi. Jadi, ekspor terutama dari manufaktur harus dipacu," tukasnya.
Dan terkait pelemahan rupiah ini, Sri Mulyani hakul yakin defisit APBN 2018 akan tetap terjaga pada level 2,19% sesuai dengan APBN.
"The Fed (bank sentral Amerika Serikat) akan mengkonfirmasikan kenaikan suku bunga, meski tetap akan dilakukan secara hati-hati. Berarti kita harus mengantisipasi bahwa lingkungan global berubah secara cukup ketat di dalam jangka waktu 6-12 bulan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terus melemah belakangan ini, menjadi perhatian banyak kalangan. Karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawato menyatakan pemerintah akan melakukan antisipasi perubahan kebijakan suku bunga.