Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan sejumlah pejabat | PT Rifan Financindo Berjangka
Untuk jadwal pagi yaitu pukul 06.00 sampai 08.00 terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan 4 rangkaian kereta 10 gerbong yang datang setiap 30 menit sekali.
Sementara di sore hari, Stasiun Duri juga mengalami hal serupa. Dari pukul 17.00-20.000 penumpang yang pagi hari, kembali menuju rute Tangerang dari Stasiun duri.
Permasalahan mengenai waktu kedatangan kereta bukan satu-satunya kekhawatiran pihak pengelola. Penumpukan jumlah penumpang juga jadi perhatian terutama saat jam sibuk.
Sebagai informasi, untuk jumlah penumpang yang masuk dari stasiun duri mencapai 20.000 orang/hari di hari kerja dan 30.000 orang/hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang/hari.
Dalam satu bulan kita akan lakukan. Konstruksi tangga dalam waktu yang cepat. Ruang tunggu di duri akan ada tambahan tempat dan dilengkapi dengan tenda. Saya akan ke sana secara periodik. Secara garis besar pemerintah berusaha meningkatkan kapasitas KRL," papar dia.
Sebelumnya, pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang berimbas pada bertambah lamanya waktu tunggu penumpang di sejumlah stasiun yang dilalui. Salah satunya seperti terjadi di Stasiun Duri.
KRL yang biasa datang setiap 20 menit sekali saat ini jadi 30 menit sekali karena adanya penyesuaian waktu perjalanan KRL dengan jadwal perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Solusi lain yang akan dilakukan untuk memecah kepadatan di Stasiun Duri kata Menhub yaitu dengan dibangunnya dua tangga manual.
Dalam pembahasan tersebut Menteri Perhubungan terdengar memberikan arahan dan solusi jangka pendek mengenai jalur dan jadwal di Stasiun Duri agar tidak lagi terjadi kepadatan disana.
Menhub yang pagi tadi tampak santai berdiskusi sambil melahap omlet bersama beberapa jajaran Dirjen membahas solusi dari hasil diskusi dengan komunitas kereta api.
"Kita lihat di lapangan. Kemudian kita akan tambah 1 perjalanan saat jam sibuk, waktunya nanti kereta yang tentukan," papar dia, Jumat (6/4/2018).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan sejumlah pejabat seperti Direktur Jendral Perkeretaapian Kemenhub, Direktur Jendral KCI dan Direktur Railink.
Pertemuan tersebut digelar di Restoran Hotel La Meridien sambil sarapan dengan komunitas pecinta kereta api membahas permasalahan desak-desakan horor di Stasiun Duri.
Batal Tinjau Stasiun Duri, Ini Alasan Menhub | PT Rifan Financindo Berjangka
"Saya besok atau lusa ngunjungin lah. Secepatnya lah," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan menyampaikan permintaan maafnya atas kejadian terlalu padatnya penumpang KRL di Stasiun Duri. Dirinya mengaku sangat merasakan dan mengetahui banyak masyarakat yang tidak nyaman dengan adanya kejadian tersebut.
"Saya atas nama pribadi, pemerintah, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengucapkan maaf atas kejadian tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, alasan kenapa dirinya tidak jadi meninjau adalah karena padatnya jadwal pada hari ini. Karena pada hari ini dirinya harus membuka acara Garuda Travelling Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta pada pukul 09.00 WIB.
"Kalau saya enggak jadi ke Stasiun Duri karena saya ada acara Garuda jam 09.00 WIB," ucapnya.
Meskipun begitu lanjut Menhub, dirinya mengaku akan segera mengunjungi Stasiun Duri dalam waktu deket. Dirinya menyebut akan segera mengunjungi Stasiun Duri pada hari sabtu ataupun hari senin mendatang.
Sebelumnya, berdasarkan jadwal yang di terima oleh Okezone, Menhub berencana meninjau Stasiun Duri pada pukul 07.30 WIB. Namun pada pagi harinya, jadwal tinjauan dibatalkan dan diubah menjadi melakukan rapat di Hotel Le Meredien.
"Pagi ini saya menemui kelompok komunitas pecinta kereta api Tangerang-Duri. Kita tahu beberapa waktu lalu kemarin ada kejadian overloaded di Duri karena ada perubahan jadwal dari Duri ke Batuceper," ujarnya dalam acara Konfrensi pers di Hotel Meredien, Jakarta, Jumat (5/4/2018).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memutuskan untuk batal melakukan peninjauan langsung ke Stasiun Duri Jakarta. Budi memilih untuk mengundang para stekholder Kereta Api terkait ke Hotel Ke Meredien, untuk membahas persoalan membludaknya penumpang di Stasiun Duri.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, perwakilan dari PT KAI, perwakilan dari PT KCI. Selain itu hadir juga perwakilan pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) atau yang biasa disebut KRL Mania.
Memahami Riwayat Kereta Bandara dan KRL Tangerang-Duri | PT Rifan Financindo Berjangka
Setelah jadwal perjalanan KA bandara ditambah sesuai dengan Gapeka pada awal April, timbul keluhan dari penumpang KRL. Keluhan dikarenakan headway KRL Tangerang-Duri yang awalnya 15 menit jadi 30 menit, menyebabkan penumpang membludak di stasiun.
Menurut Zulfikri, hal ini sudah diantisipasi dengan mengganti KRL di Tangerang-Duri, dari yang tadinya formasi 8 jadi formasi 12. Meski begitu, penumpang menilai hal itu masih belum efektif karena kenyataannya stasiun pada jam sibuk jadi lebih padat dari sebelumnya. Menanggapi keluhan tersebut, pihaknya mempersiapkan pembuatan jalur siding agar headway KRL Tangerang-Duri bisa kembali ke 15 menit.
Sambil menunggu jalur siding selesai bulan Oktober, Zulfikri mengimbau penumpang menyesuaikan jadwal perjalanannya agar terhindar dari kepadatan di stasiun tertentu. "Total pergerakan KRL memang berkurang, tetapi kapasitas penumpang bertambah karena pakai kereta formasi 12. Kita juga harus mengubah jadwal pergerakan kita masing-masing," ujar dia.
Kini, KA bandara hendak ditingkatkan dari sekitar 40 perjalanan per hari menjadi 82. Sebagai konsekuensi dari bertambahnya jadwal KA bandara, perlu penyesuaian pada operasional KRL Tangerang-Duri.
"Jadi, itu sudah direncanakan semua dari lama. KA bandara juga mestinya selesai 2015, tapi terganjal masalah pembebasan lahan, sehingga jadwalnya mundur," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di kantornya, Kamis (5/4/2018) malam.
Wujud penyiapan KA bandara juga tercermin dari Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2017, di mana sudah ada pembagian berapa jumlah perjalanan KRL dan berapa slot perjalanan untuk KA bandara. Pembagian dalam Gapeka diperlukan lantaran KA bandara memakai sebagian jalur yang sama dengan KRL Tangerang-Duri.
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono silam, terbit Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011 yang isinya menugaskan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyelenggarakan prasarana dan sarana untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jabodetabek. Penugasan yang telah berlangsung beberapa tahun lalu baru bisa terwujud, khususnya untuk KA bandara, awal 2018 lalu.