Konsep bike sharing di Universitas Indonesia (UI) | PT Rifan Financindo Berjangka
Sistem bike sharing generasi 4+ ini merupakan hasil kolaborasi Telkomsel dengan Banopolis sebagai penyedia sistem bike sharing dan Huawei sebagai penyedia infrastruktur jaringan dan teknologi NB-IoT. Uji coba bike sharing di UI menggunakan teknologi radio akses NB-IoT yang sepenuhnya memenuhi standar 3GPP dan beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Untuk tahap awal, Telkomsel bersama mitra mengimplementasikan solusi bike sharing di UI untuk tiga stasiun bike share, 20 sepeda, dan 40 tiang dock parkir.
Asal tahu saja, layanan bike sharing lumayan booming di Tiongkok. Penyedia platformnya salah satunya adalah Huawei dengan Mobike.
Pada uji coba bike sharing di UI, pengguna membuka aplikasi Spekun terlebih dahulu, setelah itu aplikasi akan secara otomatis mendeteksi lokasi pengguna dan tiang docking bike sharing terdekat beserta jumlah ketersediaan Spekun di tiang tersebut.
Ketika sampai di tiang sepeda, pengguna melakukan scan QR code pada bagian keranjang depan sepeda melalui aplikasi Spekun, setelah itu smartlock akan terbuka secara otomatis dan sepeda siap digunakan.
Setelah selesai menggunakan sepeda, pengguna dapat mencari tiang bike sharing terdekat. Sesampainya di tiang tersebut, pengguna mendekatkan dan mendorong sepeda pada tiang tersebut dan smartlock akan terkunci secara otomatis.
Penggunaan aplikasi memudahkan konsumen dalam meminjam sepeda, sedangkan parkiran khusus menjaga sisi keamanan dan kerapian penempatan sepeda.
Aplikasi yang dipakai dalam sistem Spekun adalah aplikasi Android “Spekun” yang dilengkapi dengan perangkat smartLock yang dibenamkan pada sepeda.
Sistem ini sudah kompatibel dengan teknologi konektivitas NB-IoT yang memungkinkan seluruh Spekun berkomunikasi dengan server operator sepeda secara efisien, sehingga sistem operasi Spekun dapat berjalan dengan efektif. Dari sisi pengguna, penggunaan aplikasi ini memudahkan pengguna dalam melacak ketersediaan jumlah Spekun yang ada di dock terdekat dengan pengguna.
“Untuk mewujudkan visi smart & green campus, penerapan teknologi pada jenis transportasi umum seperti Spekun memang memegang peranan penting. Sebagai salah satu kampus yang menyediakan ekosistem transportasi sepeda dengan lengkap, kami dengan senang hati menerima implementasi teknologi terbaru dari Telkomsel ini,” ujarnya.;
Konsep yang ditawarkan dalam bike sharing generasi 4+ ini adalah peminjaman sepeda berbasis aplikasi smartphone, dengan didampingi penyediaan tiang atau dock parkir berbasis radio-frequency identification (RFID) sehingga sepeda hanya bisa diparkirkan pada dock parkir tersebut.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., dalam sambutannya mengatakan bahwa UI bangga menjadi kampus pertama penerapan sistem bike sharing generasi 4+ ini.
Bekerja sama dengan UI sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, Telkomsel mendemonstrasikan pengembangan uji coba bike sharing pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi NB-IoT.
Bike sharing adalah sebuah konsep layanan peminjaman sepeda kepada publik dalam jangka waktu tertentu dari satu titik lokasi ke titik lokasi lainnya.
Teknologi yang diterapkan pada ekosistem sepeda kuning (Spekun) di kampus UI Depok tersebut adalah teknologi bike sharing generasi keempat plus (4+) yang merupakan penyempurnaan dari sistem bike sharing generasi keempat. Teknologi ini merevolusi sistem bike sharing manual generasi sebelumnya.
Telkomsel secara konsisten terus meningkatkan kesiapan teknologi dan jaringan untuk menghadapi tren IoT yang sedang berkembang secara global. Uji coba hari ini menunjukkan bagaimana NB-IoT dapat digunakan untuk menghubungkan jutaan sensor yang mendukung produktivitas bisnis dan kualitas hidup. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk melakukan transformasi digital dan senantiasa menjadi yang terdepan dalam menerapkan perkembangan teknologi seluler terkini yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia di masa depan," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah di Depok (14/3).
Teknologi radio akses NB-IoT, yang merupakan salah satu jenis teknologi jaringan Low Power Wide Area (LPWA), memungkinkan perangkat beroperasi hingga bertahun-tahun tanpa pengisian daya ulang baterai sehingga sangat menghemat biaya. Teknologi ini juga mampu menghasilkan kapasitas koneksi yang masif untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT.
Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia dalam melakukan komersialisasi teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things) di Indonesia.
Uji coba yang diimplementasikan untuk konsep bike sharing di Universitas Indonesia (UI) ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Telkomsel dalam mengakselerasi terbentuknya ekosistem IoT di Indonesia, seiring pesatnya perkembangan IoT di masa mendatang.
NB-IoT merupakan teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antar mesin yang semakin masif dengan coverage jaringan telekomunikasi yang semakin luas dapat dilakukan secara efisien, serta penggunaan daya pada perangkat pengguna semakin hemat.
Canggih, Sepeda Kuning di UI Gunakan IoT | PT Rifan Financindo Berjangka
Bike sharing Spekun berbasi Android dilengkapi perangkat smartlock yang dibenamkan pada sepeda dan kompatibel dengan teknioligi konektivitas NB-IoT, yang memungkinkan seluruh Spektrum berkomunikasi dengan server operator sepeda secara efisien dan efektif. Begitu juga bagi pengguna, aplikasi ini memudahkan pengguna melacak ketersediaan jumlah Sepekun yang ada di dock terdekat.
Sebelum menggunakan Spekun pengguna harus membuka aplikasi Spekun di smartpone lalu dengan mescane QR Code pada keranjang depan sepeda maka smartlock sepeda akan terbuka secara otomatis dan sepeda siap digunakan. Begitu juga setelah digunakan, sepeda diletakan kembali pada tiang dock terdekat dan smartlock akan terkunci secara otomatis.
Sementara itu Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, untuk mewujudkan visi smasrt & green campus, penerapan system bike sharing generasi 4+pada transportasi umum seprti Spekun memegang peran penting. “Sebagai kampus yang menyediakan transportasi sepeda dengan lengkap, kami senang menerima implementasi teknologi terbaru dari Telkimsel,” ujarnya.
Teknologi radio NB-IoT merupakan salah satu jenis teknologi Low Power Wide Area (LPWA), memungkinkan perangkat berfungsi bertahun-tahun tanpa pengisian daya ulang baterai sehingga sangat hemat energy. Teknologi ini juga mampu menghasilkan kapasitas koneksi yang massif untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT.
“Kami secara konsisten terus meningaktkan kesiapan teknologi dan jaraingan untuk menghadapi tren IoT yang sedang berkembang secara global. Ui coba NB-IoT menunjukan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk menghubungkan jutaan sensor yang mendukung prosuksivitas bisnis dan kualitas hidup,” ujar Ririek
Uji coba bike sharing ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi NB-IoT yang kami lakukan untuk melengkapi teknologi IoT yang telah diimplentasikan sebelumnya sebagai lanjutan dari inovasi platform fleetsight dan Connectivity Control Center Telcomsel yang sudah hadir sebelumnya,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel di kapus UI Depok, Rabu (14/3).
Bersama UI Telkomsel telah mengembangkan bike sharing yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi NB_IoT. Bike sharing adalah sebuah konsep layanan peminjaman sepeda kuning (Spekun) kepada publik dalam jangka waktu dan jarak tertentu. Teknologi yang diterpakan msaat ini merupakan teknologi bike sharing generasi keempaat plus (4+).
Telkomsel menjadi yang pertama melakukan komersialisasi teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things di Indonesia. Uji coba implentasi untuk konsep bike sharing dilakukan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI).
Mengenal Teknologi NB-IoT di Sepeda Kuning Kampus UI | PT Rifan Financindo Berjangka
Terakhir, teknologi NB-IoT ini disebut telah memenuhi standar 3GPP serta beroperasi pada frekuensi 900 MHz.
Seperti diketahui Telkomsel berkolaborasi beserta Universitas Indonesia, Banopolis serta Huawei, mengaplikasikan NB-IoT lewat ekosistem sepeda kuning (Spekun) di lingkungan UI yang pastinya sudah hadir sejak tahun 2010.
Teknologi ini dipasang pada sepeda serta juga tiang penyangga sepeda. buat menggunakannya, diperlukan aplikasi yang berfungsi sebagai kunci membuka gembok sepeda di tiang melalui kode QR.
“Jadi mungkin kebayang repotnya operasionalisasi sepeda yang mungkin tiap atau dua hari harus diisi daya perangkatnya. Nah, kalau ini mudah-mudahan tidak,” paparnya.
Dari kacamata operator telekomunikasi sendiri, semisal Telkomsel, hal ini dilihat sebagai sebuah inovasi yang sangat natural. Karena tidak butuh perubahan infrastruktur yang terlalu besar.
“Yang dibutuhkan hanya sensor bahwa ‘oh, sepedanya ada di sini, posisinya ada di sini’. Selain itu, keuntungan yang paling utama adalah energinya sangat irit,” papar Andi di sela kerja sama Bike Sharing di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3/2018).
Dengan demikian, lanjut Andi, perangkat NB-IoT yang tidak lain berfungsi sebagai gembok dalam kondisi idle bisa bertahun-tahun minus diisi dayanya. Berbeda beserta teknologi sebelumya tidak dirancang buat sensor kurang efisien.
Implementasi bike sharing di Universitas Indonesia memanfaatkan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things). Lalu apa sih sebenarnya NB-IoT itu?
Menurut ulasan Vice President Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto, NB-IoT adalah teknologi yang merupakan evolusi dari teknologi jaringan seluler, yakni 2G, 3G, serta 4G. tetapi, NB-IoT lebih diperuntukan IoT, mesin, yang sifatnya sensor karena hanya membutuhkan broadband yang tidak terlalu besar.