Tahapan konstruksi proyek pembangkit 35.000 mw telah mencapai 48% | PT Rifan Financindo Berjangka
Di pihak PLN, program 35.000 mw lebih utamanya adalah untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan daya di daerah-daerah yang statusnya defisit listrik. Dengan adanya penambahan daya dari pembangkit baru, maka akan membuat pasokan listrik lebih handal dengan adanya cadangan daya yang cukup.
“Di 2015 masih terjadi daerah-daerah yang listriknya kurang. Bisa dilihat sekarang bahwa pasokan listrik bagi daerah yang defisit, sudah tidak terjadi. Bahkan ada daerah yang surplus listrik,” jelas Made.
“Lebih dari itu, 35.000 mw ini adalah untuk pemerataan pemenuhan listrik untuk seluruh warga negara Indonesia. Sehingga mampu menaikan angka rasion elektrifikasi nasional mencapai 97% di 2019,” ungkap Made
Begitu pula dengan pembangunan Gardu Induk. Dari 109.459 MVA yang harus dibangun, PLN telah mengoperasikan sebanyak 34%. Dan 35% sedang proses pembangunan.
“Ini lebih bagus lagi, karena sudah lebih dari 30% beroperasi. Sama seperti transmisi, Gardu Induk ini juga penting dalam proses mengalirkan listrik dari pembangkit-pembangkit 35 ribu mw nanti,” imbuh Made.
Program 35.000 mw yang dikerjakan pemerintah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menopang dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti mendorong munculnya pusat-pusat industri baru.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menjelaskan, untuk pembangunan transmisi dan GI ini menunjukkan hasil yang luar biasa cepat.
“Capaian transmisi yang operasi mencapai 21% dari total 46 ribu kilometer yang harus dibangun. Dan 44% dalam tahap pengerjaan. Ini menggembirakan karena begitu pembangkit siap operasi, transmisi sudah siap terlebih dahulu,” terang Made dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2018).
Hingga akhir Februari 2018, sebanyak 9.617 kilometer sirkit (kms) jaringan transmisi telah beroperasi. Sisanya 20.620 kms sedang dalam tahap konstruksi dan 16.553 dalam tahap pra konstruksi.
Sementara Gardu Induk (GI), PLN telah mengoperasikan 37.628 Mega Volt Ampere (MVA). Kemudian 38.289 MVA masih dalam tahap konstruksi dan 33.542 dalam tahap pra konstruksi.
Mengutip keterangan tertulis PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagian besar merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang memang membutuhkan waktu konstruksi kurang lebih tiga sampai lima tahun. Saat ini, untuk tahapan COD atau pembangkit yang masuk sistem sudah mencapai 1.504 mw.
Selain pembangunan pembangkit, Program 35.000 mw juga membangun jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI) yang tidak kalah pentingnya dari pembangkit itu sendiri, agar listrik yang dibangkitkan dapat sampai ke pelanggan.
Tahapan konstruksi proyek pembangkit 35.000 mw telah mencapai 48% atau setara dengan 16.994 mw pada Maret 2018. Sementara itu untuk tahapan kontrak telah mencapai 35% atau setara dengan 12.693 mw.
Adapun untuk tahapan pengadaan tinggal 10% atau setara dengan 3.414 mw dan tahapan perencanaan hanya menyisakan 3% saja.
PLN Disjaya Suplai Listrik 65 Juta VA untuk Industri Baja | PT Rifan Financindo Berjangka
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad menuturkan, PLN Distribusi Jakarta Raya siap berkomitmen dalam memberikan suplai listrik kepada pelanggan melalui beberapa produk unggulan, antara lain layanan prioritas, Power Bank Express Power Service, SPLU, serta PLN Mobile.
"Dengan segala perubahan zaman, pertumbuhan penduduk, termasuk perkembangan industri yang dinamis, PLN selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Usaha itu dilakukan dengan peluncuran berbagai produk serta pengembangan inovasi yang ditujukan semata-mata untuk kenyamanan pelanggan," tandasnya.
Tahun ini, Indonesia berada di peringkat ke-38 dalam hal kemudahan mendapatkan listrik serta peringkat ke-72 dalam hal perbaikan layanan penyambungan listrik. Tentunya, PLN akan terus meningkatkan layanannya agar pelanggan dari segala segmen dapat dengan mudah mendapatkan akses listrik," ujar Haryanto di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Dia menegaskan, para pelaku bisnis di sektor industri ataupun sektor lainnya tidak perlu ragu untuk menjalankan usahanya di DKI Jakarta karena PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik di DKI Jakarta guna mendukung pertumbuhan ekonomi. PLN juga akan berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan listrik serta pelayanan terbaik dari PLN.
Haryanto berharap dengan adanya tambahan suplai listrik sebesar 65 juta VA ke PT Indonesia Voda Steel ini, PLN dapat turut andil dalam membantu operasional dan peningkatan kapasitas produksi industri serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Seremoni pengoperasian gardu yang menyalurkan listrik ke pelanggan tersebut sendiri dilaksanakan pada Kamis (22/3) dan dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Haryanto WS, manajemen PLN Distribusi Jakarta Raya dan PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, serta manajemen PT Indonesia Voda Steel.
PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menyuplai listrik sebesar 65 juta volt ampere (VA) kepada PT Indonesia Voda Steel yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur. Hal ini untuk mendorong perekonomian melalui peningkatan produktivitas industri peleburan baja di DKI Jakarta.
PLN Pasok 65 Juta VA Listrik ke Industri Baja | PT Rifan Financindo Berjangka
Tahun 2018 ini, Indonesia berada di peringkat ke-38 dalam hal kemudahan mendapatkan listrik serta peringkat ke-72 dalam hal perbaikan layanan penyambungan listrik. Tentunya, PLN akan terus meningkatkan layanannya agar pelanggan dari segala segmen dapat dengan mudah mendapatkan akses listrik,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Sementara itu, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad mengungkapkan, PLN Disjaya siap memberikan suplai listrik kepada pelanggan, termasuk di sektor industri melalui beberapa produk unggulan, antara lain layanan prioritas, Power Bank Express Power Service, SPLU, serta PLN Mobile.
“Dengan segala perubahan zaman, pertumbuhan penduduk, termasuk perkembangan industri yang dinamis, PLN selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Usaha itu dilakukan dengan peluncuran berbagai produk serta pengembangan inovasi yang ditujukan semata-mata untuk kenyamanan pelanggan,” tandas dia.
Dia menyatakan, para pelaku bisnis di sektor industri ataupun sektor lainnya tidak perlu ragu untuk menjalankan usahanya di DKI Jakarta. Ini karena PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik di Ibu Kota guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menurut Haryanto, PLN juga akan berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan listrik serta pelayanan terbaik dari PLN.
PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memasok sebesar 65 juta volt ampere (VA) listrik kepada PT Indonesia Voda Steel yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur. Hal ini dalam rangka mendorong perekonomian di Ibu Kota melalui peningkatan produktivitas industri peleburan baja.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Haryanto WS mengatakan, dengan adanya tambahan suplai listrik sebesar 65 juta VA ini, PLN dapat turut andil dalam membantu operasional dan peningkatan kapasitas produksi industri serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.