Mitsubishi Xpander berhasil mendapat respon sangat baik di Banyuwangi | PT Rifan Financindo Berjangka
Tak hanya itu, Suhardi juga melihat bahwa Mitsubishi Xpander akan sangat berpotensi untuk digunakan sebagai armada fleet. Hal ini karena Banyuwangi merupakan kota wisata yang sedang berkembang.
“Untuk konsumen fleet tentu sangat terbuka. Itu adalah potensi di masa depan. Namun saat ini kami masih fokus untuk memenuhi permintaan pada konsumen retail karena dari dari suplainya sendiri untuk retail masih tipis sekali,” ungkapnya.
Mitsubishi baru meresmikan dealer terbarunya di kota Banyuwangi. Dealer tersebut diharapkan bisa menjual sedikitnya 50 unit mobil setiap bulannya. Dari jumlah tersebut, Mitsubishi diharapkan akan menjadi tulang punggung penjualan dari dealer tersebut.
“Mitsubishi Xpander berhasil menjadi mobil yang paling banyak dipesan di Mitsubishi Banyuwangi. Total sudah ada 280 SPK yang kami terima. Sayangnya hingga saat ini masih tersisa 180 unit yang belum kami kirimkan,” ungkap Suhardi Chandra, President Director PT Mayangsari Berlian Motor, salah satu dealer resmi Mitsubishi Motors di Jawa Timur.
Pesanan tersebut diharapkan segera terpenuhi setelah kapasitas produksi Mitsubishi Xpander mulai ditingkatkan. Dengan demikian pelanggan tidak akan terlalu lama lagi untuk menunggu mobil pesanan mereka tiba.
Mitsubishi Xpander berhasil mendapat respon sangat baik di Banyuwangi sejak diluncurkan di Indonesia pada Agustus 2017.
Kota yang berada paling ujung timur pulau Jawa ini pun tercatat berhasil membukukan 280 surat pemesanan kendaraan (SPK) Mitsubishi Xpander sejak awal peluncurannya di bulan Agustus 2017. Jumlah tersebut diklaim merupakan awal positif Mitsubishi Xpander di Banyuwangi.
Test Drive Mitsubishi Xpander Terjang Jalur Jogjakarta-Semarang | PT Rifan Financindo Berjangka
Saat kami melewati jalan yang kurang bagus dan berlobang, suspensi bisa menahannya dan tidak mengganggu kenyamanan kabin.
Padahal didalam Xpander terdapat 4 penumpang dari media lain tapi hasilnya masih sangat nyaman.
Xpander yang punya ground clearance cukup tinggi ini bisa meliuk lincah membelah jalur tapi penumpang tetap nyaman.
Pada saat memasuki tol Semarang, kami berkesempatan memacu mobil Xpander hingga 160 Km. Hebatnya mobil ini sama sekali tidak ada rasa limbung.
Kesimpulannya mobil ini sangat layak menjadi referensi, dengan sejumlah keunggulan dibanding kompetitor di kelasnya.
Hasilnya kami merasakan perpindahan transmisi matic yang cukup halus dan sangat berbeda dengan kendaraan lain dikelasnya.
Yang paling membuat kaget adalah saat berada dibelakang kemudi, cukup ringan dan apabila kami menemui jalan berbelok hanya menggunakan tangan satu saja untuk mengendalikan kemudi.
Saat tanjakan juga kami tidak khawatir mobil akan turun sudah dilengkapi teknologi hill start assist yang membuat mobil berhenti sekitar 15 detik.
Kejutan lain yang diberikan Xpander adalah dari sektor suspensi yang terbilang sangat halus.
Xpander yang dibekali mesin berkapasitas 1.500 cc dengan konfigurasi 4-silinder segaris, jumlah katup 16 valve DOHC, bisa dibilang sangat responsif di kelasnya.
Saat kami mulai menginjak gas, hentakan tenaganya sangat halus dan bertenaga. Perpindahan gigi dari putaran bawah sangat lembut.
Untuk itu kami membiarkan tuas transmisi pada posisi D agar bisa merasakan pergerakan perpindahan transmisi dari jalan datar sampai tanjakan.
Mitsubishi Xpander sudah diperkenalkan sejak Agustus 2017 lalu namun PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) baru menggelar media test drive pada bulan Maret 2018 ini.
Unit yang kami coba pertama adalah Xpander Ultimate. Sebagai mobil keluarga, Xpander memiliki desain yang lapang dengan panjang 4.475 mm menggabungkan MPV stylish dan lega. Mobil ini memiliki tampilan SUV (sport utility vehicle) yang tangguh.
Terjawab sudah rasa penasaran yang selama ada pada mobil MPV keluaran Mitsubishi yaitu Xpander. Garduoto.com mendapatkan kesempatan mengexplor mobil tersebut selama 3 hari penjalanan dari Jogjakarta menuju Semarang, Kamis-Sabtu (8-10/03).
Nissan Pastikan Kembaran Mitsubishi Xpander Tidak Akan Seperti Avanza dan Xenia | PT Rifan Financindo Berjangka
Merk lainnya yang memasarkan mobil low MPV dengan platform sama adalah Suzuki dan Mazda melalui produk Suzuki Ertiga dan Mazda VX-1. Belakangan, setelah diuji pasar, Mazda tidak lagi melanjutkan program penjualan Mazda VX-1 di pasar Indonesia.
Sementara, Suzuki melalui PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), terus mengembangkan Low MPV Suzuki Ertiga dengan merilis versi mesin diesel.
"Jangan sampai seperti tetangga, yang di sejajarin barangnya sama," kata Vice President Director of Marketing and Sales PT NMI Davy J Tuilan di sela acara peluncuran Nissan Grand Livina Special Version di acara LivinAlife di Gading Serpong, Tangerang, Sabtu (10/3/2018).
Berdasar catatan Tribunnews, setidaknya ada dua merk otomotif di Indonesia yang memasarkan kendaraan di segmen low MPV dengan platform sama. Yakni masing-masing adalah Toyota dan Daihatsu dengan produk MPV Avanza dan Xenia yang kini kolaborasinya berlanjut ke Avanza dan Xenia generasi kedua.
PT Nissan Motors Indonesia (NMI) dalam waktu dekat akan segera menghadirkan MPV anyar yang akan menjadi saudara kembaran Xpander di pasar Indonesia.
Strategi merilis MPV anyar kembaran Xpander itu merupakan implementasi kesepakatan aliansi global Nissan Motors bersama Renault dan Mitsubishi Motors Corporation untuk memaksimalkan resources yang dimiliki masing-masing brand di pasar otomotif global yang pernah diungkapkan oleh petinggi Mitsubishi Motors Corporation di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun lalu.
Namun, konsep pengembangan mobil low MPV PT Nissan Motors Indonesia bersama Mitsubishi tersebut tidak akan meniru konsep yang selama ini dilakukan kompetitornya.
Kembali ke soal diferensiasi untuk low MPV kembaran Mitsubishi Xpander versi Nissan Indonesia, Davy menyatakan, pihaknya sudah mengantongi data-data seperti apa selera konsumen di Indonesia tentang mobil low MPV dari Nissan yang mereka ingini tersebut.
"Kita sudah lama survei ke konsumen. Arah desain yertentu yang kita ambil bersama aliansi. Tapi jangan bertanya seperti apa, saya tak bisa share," kata Davy.
Kalau kita bicara presentasi susah ya. Saya bicara ke teman-teman, jangan terlalu dipengaruhi dikotomi lokal dan global. Apakah usulan lokal (dari PT NMI) itu akan muncul (diakomodir Nissan global), itu bergantung pada objektif dan background yang tepat. Kalau kata orang Indonesia, dengan knowledge-nya bagus, itu bisa 100 persen diambil," beber Davy.
Davy mengatakan, untuk aliansi pengembangan mobil low MPV di market Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memiliki hak menyampaikan usulan kepada prinsipal tentang wujud mobil low MPV yang akan dirilis ke pasar.
"Seperti apa voice kita, kita belum bisa sampaikan. Kita ingin diferensisasinya semaksimal mungkin dalam waktu yang optimum," tegas Davy yang sebelumnya merupakan salah satu petinggi di PT SIS ini.
Davy juga mengatakan, pihaknya sulit untuk menyampaikan voice PT NMI dalam wujud presentase ke prinsipal terkait pengembangan mobil low MPV kembaran Mitsubishi Xpander ini.