Budi Karya Sumadi menyatakan, ada peningkatan kecepatan di jalan tol Jakarta-Cikampek | PT Rifan Financindo Berjangka
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani menambahkan, jumlah peningkatan kecepatan tersebut merupakan rata-rata kecepatan harian di Jalan Tol Jakarta - Cikampek setelah pemberlakuan tiga kebijakan Kemenhub.
Menurut dia, selama ini kecepatan rata-rata harian di jalan tol tersebut sebelum pemberlakuan kebijakan sebesar 55 kilometer per jam. "Jadi peningkatannya (kecepatan) macam-macam. Ada yang dari 55 kilometer per jam menjadi 67 kilometer per jam," ucap dia.
Kedua, pelanggan merubah rute semula lewat Bekasi Barat dan Timur, kini lewat Pintu Tol Tambun. Ini pola yang cerdik dilakukan para pengguna jalan tol. Dan yang berangkat pagi-pagi itu sekitar 6 persen-11 persen dari jumlah kendaraan," sebutnya.
Menurut dia, para pengguna jalan tol memilih berangkat bekerja lebih pagi dari waktu pemberlakuan ganjil genap tersebut, agar bisa melewati Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur.
Dalam beberapa hari ini ada data-data menggembirakan, tercatat ada lalu lintas di situ turun 36 persen. Dengan turunnya lalu lintas itu kecepatan juga naik 22 persen. Jadi ini korelasi yang langsung," kata Budi Karya saat ditemui di Mega City Mal, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/3/2018).
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II ini menuturkan, para pengguna jalan tol juga mempunyai beberapa solusi merespons pemberlakuan tiga kebijakan tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, ada peningkatan kecepatan di jalan tol Jakarta-Cikampek seiring dengan penerapan tiga kebijakan di jalur tersebut.
Kemenhub memberlakukan tiga kebijakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yaitu ganjil genap di Pintul Bekasi Barat dan Timur, perlarangan kendaraan truk, dan pemberlakuan jalur khusus bus. Ketiga kebijakan ini berlaku pada pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB.
Tren Baru Warga Bekasi Setelah Pemberlakuan Ganjil Genap | PT Rifan Financindo Berjangka
Kita memberikan pengurangan bagi para pengguna bus dari Rp 20 ribu menjadi Rp 10 ribu, sedangkan bagi pengendara mobil yang parkir di tempat parkir yang sudah disediakan, kita turunkan tarifnya dari Rp 10 ribu menjadi Rp 5 ribu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Selama kebijakan penerapan sistem ganjil genap, terjadi perubahan tren pengendara pribadi di gerbang Tol Bekasi Barat dan Timur. Masyarakat lebih memilih berangkat sebelum pukul 06.00 sehingga volume kendaraan meningkat hingga 25 persen.
Sedangkan pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, pintu Tol Bekasi Barat dan Timur relatif lebih sepi. Kendati volume kendaraan berkurang, jumlah penumpang bus Transjakarta tetap tidak juga bertambah.
Kebijakan sistem ganjil genap di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur ternyata tidak membuat pengguna bus Transjakarta bertambah. Masyarakat tetap menggunakan mobil pribadi dan enggan beralih ke bus Transjakarta yang disediakan.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (19/3/2018), setelah evaluasi sepekan, pemerintah memutuskan menurunkan tarif bus Transjakarta hingga 50 persen. Begitu juga dengan tarif parkir mobil pribadi yang tadinya Rp 10 ribu menjadi Rp 5 ribu.
Sistem Ganjil Genap, Tol Jagorawi jadi Bidikan Selanjutnya | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan pada 12 Maret 2018 telah mengimplementasikan Paket Kebijakan Penanganan Kemacetan di Tol Jakarta – Cikampek. Tiga kebijakan yang diimplementasikan yaitu pembatasan operasional angkutan barang golongan III, IV dan V.
Kemudian pemberlakuan sistem ganjil-genap pada kendaraan pribadi di pintu tol Bekasi arah Jakarta serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus, yang kesemuanya berlaku setiap Senin-Jumat pukul 06.00 – 09.00 WIB.
Data evaluasi selama sepekan menunjukkan jumlah kendaraan angkutan barang golongan III, IV dan V yang beroperasi di Jalan Tol Jakarta- Cikampek arah Jakarta pada jam 06.00 – 09.00 WIB menunjukkan penurunan sebesar 61 persen dari 3.036 kendaraan menjadi 1187 kendaraan.
“Pola yang kami lakukan sekarang ini selain nanti di kota lain, kami juga sedang akan memberlakukan di jalan-jalan menuju Jakarta seperti ruas Tol Jagorawi dan Tol Tangerang. Mungkin yang akan diberlakukan berikutnya adalah Tol Jagorawi. Tol Jagorawi kami akan lakukan paling dekat, paling lama lama dua minggu (diberlakukan),” tutur Budi.
Terkait pemberlakuan paket kebijakan yang sama di Tol Tangerang, Budi mengatakan masih perlu waktu untuk implementasi paket kebijakan ini. Untuk itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada stakeholder dalam hal ini Dewan Transportasi Kota Tangerang untuk menyampaikan pendapat guna mendukung implementasi kebijakan ini.
Kementerian Perhubungan bakal menerapkan sistem ganjil genap di beberapa ruas tol lainnya selain Jakarta-Cikampek.
Hal ini akan diterapkan setelah melihat keberhasilan pemberlakuan tiga paket kebijakan untuk menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas di ruas tol Jakarta - Cikampek.
Di mana tiga kebijakan tersebut dinilai cukup sukses dalam menurunkan tingkat kemacetan sebanyak 36 persen setelah seminggu dievaluasi.