Tito Karnavian menyatakan upaya mengurai kemacetan di Jakarta lewat penerapan ganjil-genap | PT Rifan Financindo Berjangka
Tito berharap masa uji coba ini bisa diketahui masyarakat pengguna jalan dan dimaksimalkan untuk mengurai kemacetan di tol Cikampek.
"Sambil berjalan, sambil dievaluasi, jangan sampai tiga solusi ini bikin publik lebih susah lagi," katanya.
"Jangan hanya dilakukan di media sosial, kalau perlu bikin kanal khusus untuk paket kebijakan ini," katanya.
Pemberlakuan ganjil genap di ruas tol Cikampek berlaku hari ini terhitung sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
Hingga 25 Maret nanti, kebijakan ganjil genap masih pada tahapan uji coba dan sosialisasi sehingga pelanggaran terhadap kebijakan itu hanya akan ditindak lewat teguran petugas polisi.
Selain itu, Tito menekankan pentingnya sosialisasi untuk mendukung keberhasilan kebijakan tersebut.
Tito menyarankan para penyelenggara paket kebijakan itu membuka Posko Bersama untuk mengintegerasikan seluruh evaluasi pelaksanaan kegiatannya dalam satu kanal.
Posko tersebut juga diharapkan bisa menampung seluruh masukan publik, khususnya para pengendara yang selama ini kerap berhadapan dengans ituasi kemacetan tol.
"Ganjil genap juga harus ada solusi, di antaranya transportasi umum yang disediakan pemerintah harus memenuhi standar kelayakan. Ini harus dikontrol bersama," katanya.
Pemerintah saat ini sedang menerapkan tiga kebijakan mengurai kemacetan di tol Cikampek yakni ganjil genap, pengaturan angkutan barang golongan III, IV, V, dan prioritas lajur khusus angkutan umum untuk bus sedang dan besar.
Tiga kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2018 yang khusus mengatur lalu lintas di Ruas Tol Jakarta-Cikampek selama masa pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional.
Kata Tito, masukan masyarakat harus didengar masukannya karena mereka lah yang merasakan langsung dampak kemacetan di tol.
"Masukan publik penting untuk menyempurnakan kebijakan," ujar Tito saat meninjau penerapan kebijakan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat, Senin (12/2).
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Tito Karnavian menyatakan upaya mengurai kemacetan di Jakarta lewat penerapan ganjil-genap dan kebijakan lainnya di ruas Tol Cikampek, harus mendengar pendapat atau masukan dari masyarakat.
Dampak Aturan Ganjil-Genap, Penumpang Transjabodetabek Meningkat | PT Rifan Financindo Berjangka
"Biasanya di Halim sampai Kuningan macetnya. Selepas Kuningan baru lancar lagi," katanya.
Namun kini keberangkatan tiap armada didukung unit patroli kawal hingga tiba di tujuan.
Di titik pemberangkatan Mega Bekasi City, disiapkan 23 bus yang akan mengarah ke lima tujuan di Jakarta, yakni Plaza Senayan, Podomoro City, Blok M, Kuningan, dan Thamrin City. Sementara 21 bus lain disiapkan di dekat tol Bekasi Timur, melayani arah Grand Paragon, Tebet, Mall Sunter, Kalideres, Tanah Abang, dan Thamrin City.
"Setelah masa uji coba, perjalanan sama saja dengan angkutan lain, tapi kini akan dikawal kembali, sehingga waktu tempuh bisa terjamin lagi kepastiannya," katanya.
Dalam perjalanan Bekasi-Jakarta, titik kemacetan parah yang selalu dihadapi setiap hari ialah pada simpang Halim. Di titik tersebut, terjadi pertemuan kendaraan dari sejumlah arah.
Biasanya hanya sekitar 15 orang, itu pun armada masih terbatas hanya sembilan unit. Sekarang armada bertambah, penumpang juga ikut bertambah," ucap Haris Permana, sopir Trans Jabodetabek arah Plaza Senayan.
Menurut Haris, perjalanan Transjabodetabek pada masa uji coba yang mendapat kawalan petugas patroli di jalan tol cukup memakan waktu 70 menit hingga 90 menit.
Peningkatan jumlah penumpang pun diakui sopir bus Trans Jabodetabek. Dari lima pemberangkatan Transjabodetabek dari Mega Bekasi City sejak pukul 5.00 WIB, rata-rata bus menampung sekitar 20 orang.
"Pakai angkutan umum tidak perlu capek menghadapi kemacetan karena tinggal duduk," katanya.
Setelah mencoba sejumlah angkutan umum yang ditawarkan berbagai penyelenggara, Dewa mengaku paling sreg menggunakan Trans Jabodetabek. Meskipun ongkos yang dirogohnya lebih besar daripada angkutan umum lain, tapi fasilitas yang ditawarkannya sebanding dengan harganya.
"Naik Trans Jabodetabek pasti dapat tempat duduk, kalau angkutan lain belum tentu dapat. Selain itu, naik Transjabodetabek juga anti berhenti setiap waktu untuk mengangkut penumpang," katanya.
Dengan pemberlakuan jalur khusus bus di dalam tol, Dewa berharap waktu tempuh perjalanan menuju kantornya bisa lebih cepat.
Karena salah satu rute yang dilayani Trans Jabodetabek langsung tiba di tempat kerjanya di Podomoro City, ia mengaku menumpang angkutan umum akan lebih efisien. Ongkos naik ojek dan Transjabodetabek pergi pulang masih lebih murah dibandingkan biaya yang biasa dikeluarkannya untuk membeli bensin dan membayar tol.
Lain Tri, lain lagi Dewa (33). Ia tidak menumpang bus karena program ganjil-genap tol Jakarta-Cikampek. Warga Rawalunbu itu memang sehari-hari lebih memilih mengakses kantornya di bilangan Sudirman dengan menggunakan angkutan umum.
Hal tersebut diketahuinya saat mendapatkan sosialisasi dari petugas dalam seminggu terakhir. Dia memerhatikan brosur informasi jadwal keberangkatan bus-bus Trans Jabodetabek menuju berbagai rute. Dia pun mantap memanfaatkan fasilitas ini di hari pertama pemberlakuan paket kebijakan penanangan tol Jakarta-Cikampek.
"Tapi saya sempat salah tujuan, dikira ada pemberangkatan dari Summarecon Bekasi, tadi saya ke sana lebih dulu. Tapi ternyata semua pemberangkatan dipusatkan di sini," katanya.
Pengemudi kendaraan pribadi yang akan menuju Jakarta melalui gerbang Bekasi Barat, sebagian memanfaatkan fasilitas Trans Jabodetabek yang berangkat dari Mega City Bekasi. Mereka terdampak pemberlakuan aturan ganjil-genap saat keluar dari Tol Jakarta-Cikampek mulai hari ini, Senin 12 Maret 2018.
Salah satunya ialah Tri Wahono (44), warga Bekasi Jaya, yang memiliki kendaraan dengan plat nomor ganjil. "Saya pilih beralih ke Trans Jabodetabek ini karena dijanjikan waktu tempuh perjalanan yang terjamin," ucap Tri.
Ganjil Genap, Pemaksaan atau Memang Kebutuhan Konsumen? | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara untuk mengangkut pengguna kendaraan pribadi ini juga telah disiapkan bus Transjabodetabek premium. Lagi-lagi pemanfaatan bus premium ini tidak gratis. Setiap penumpang akan dikenakan ongkos sebesar Rp 20 ribu untuk sekali perjalanan.
Untuk tahap awal, ada 48 unit bus premium yang disediakan. Namun, bila minat masyarakat cukup tinggi untuk beralih menggunakan bus, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan ditambah.
Dari 48 armada yang disediakan, 23 di antaranya berada di Bekasi Timur yang berangkat dari Bekasi Trade Center dan LRT City Grand Dhika. Sementara, 25 lainnya berada di Bekasi Barat yang akan diberangkatkan dari Summarecon dan Mega City Bekasi.
Untuk memfasilitasi konsumen Tol Jakarta-Cikampek yang terkena kebijakan ganjil genap, Kementerian Perhubungan dan BPTJ sudah menyiapkan kantong parkir di Mega City Bekasi Barat dan Grand Dhika Bekasi Timur dengan tarif flat Rp 10 ribu. Kantong parkir sudah mulai dibuka sejak pukul 05.00.
Dengan adanya paket kebijakan untuk mengatasi kepadatan kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, apakah ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memaksa konsumen agar mau beralih ke Tol Becakayu? Karena jika tidak ada unsur 'pemaksaan', Tol Becakayu akan dianggap sebagai proyek infrastruktur yang sia-sia.
Namun, untuk beralih ke Tol Becakayu, konsumen tentu akan berpikir ulang karena tarif yang dikenakan terbilang mahal. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menetapkan besaran tarif Tol Becakayu Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I.
Meski sebagian ruas Tol Becakayu sudah beroperasi sejak 4 November 2017, namun hingga hari ini minat konsumen untuk menggunakan fasilitas jalan tol di sepanjang jalur Kalimalang ini terbilang rendah. Alhasil tujuan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemacetan di ruas jalan nontol Kalimalang tidak tercapai hingga hari ini.
Berdasarkan pengamatan Republika, setiap hari pada jam-jam sibuk, kondisi ruas Tol Becakayu relatif lenggang bahkan sepi. Jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di ruas tol ini bisa dihitung dengan jari. Kondisi yang kontras terlihat di sepanjang ruas jalan nontol Kalimalang.Kemacetan hampir tak bisa terelakkan di ruas jalan nontol ini, bahkan diluar jam-jam sibuk.
Sekarang dua ruas jalan di Kalimalang diperuntukkan untuk dua ruas jalan Tol Becakayu. Sebagian ruas tol ini sudah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada 3 November 2017 lalu. Dua ruas Tol Becakayu yang sudah diresmikan itu adalah seksi 1B koridor Cipinang Melayu-Pangkalan Jati dan koridor 1C Pangkalan Jati-Jaka Sampurna dengan total panjang 8,4 kilometer.
Jika dari 8.000 kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek pada jam 06.00-09.00, sekitar setengahnya bernomor polisi genap, maka sisanya sekitar 4.000 kendaraan bernomor polisi ganjil harus mencari alternatif jalan menuju pusat Kota Jakarta. Dari wilayah Kota Bekasi untuk sampai ke kawasan perkantoran di pusat Kota Jakarta sebenarnya bisa ditempuh melalui banyak jalan nontol. Salah satunya adalah ruas jalan Kalimalang.
Meski sudah dilakukan pelebaran ruas jalan Kalimalang seiring pembangunan ruas Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), namun ruas jalan nontol Kalimalang mengalami penyempitan di beberapa titik. Sebelum Tol Becakayu dibangun, di jalur Kalimalang terdapat empat ruas jalan. Dua ruas untuk jalur kendaraan dari arah Bekasi menuju Jakarta dan dua ruas untuk jalur kendaraan dari arah Jakarta meuju Bekasi.
Dari total volume kendaraan yang melintasi Tol Jakarta-Cikampek, sebanyak 39 ribu kendaraan melintasi GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Sementara, pada jam diterapkannya kebijakan pembatasan, ada sekitar 8.000 kendaraan yang melintas.
Pada hari pertama penerapan kebijakan ganjil genap ini, yakni tanggal 12 Maret, sesuai peraturan maka yang diperbolehkan melintasi GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur hanya mobil bernomor polisi genap. Pengaturan lalu lintas mobil penumpang dengan sistem ganjil genap di Tol Jakarta-Cikampek memang berdasarkan tanggal dengan angka genap dan ganjil.
Kemacetan yang rutin terjadi ini, menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), diprediksi akan semakin parah dengan adanya pembangunan infrastruktur light rail transit (LRT), tol layang, dan kereta cepat dalam waktu dekat. Ketiga proyek tersebut bakal berdampak kepada kecepatan kendaraan saat melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Dalam pelaksanaannya, penyortiran mobil bernomor polisi ganjil genap akan dilakukan sejak pintu Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Saya sendiri tidak mengerti mengapa penyortiran hanya dilakukan di dua pintu gerbang tol ini. Padahal di daerah Jatibening, yang jaraknya hanya sekitar empat kilometer dari GT Bekasi Barat terdapat GT Jatibening.
Mengapa GT Jatibening dikecualikan dalam paket kebijakan untuk mengatasi kepadatan kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek? Mungkin pemerintah merujuk kepada data PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menyebutkan tak kurang dari 560 ribu kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek setiap harinya.
Sistem Tanda Nomor Kendaraan Bemotor ganjil genap di ruas Tol Jakarta-Cikampek resmi diberlakukan pada hari ini, Senin (12/3). Kemacetan panjang hampir terjadi setiap hari pada jam-jam sibuk (06.00-09.00) dan (17.00-20.00) menjadi alasan utama sistem ganjil genap diberlakukan.