Penerapan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang sudah berlangsung mulai dikeluhkan warga | PT Rifan Financindo Berjangka
Pernah dengar, tapi detailnya seperti apa tidak tahu,” tandasnya.
Sahrul yang juga warga Lembang mengaku tidak mengetahui secara persis apa dan kapan pelaksanaan BBM satu harga ini diterapkan. Menurut dia, setiap kali ke SPBU tidak pernah ada sosialisasi atau pengumuman terkait program BBM satu harga. Dia pun cukup terkejut dengan kenaikan harga BBM jenis pertalite yang berlaku mulai kemarin.
“Saya berharap BBM tidak ada kenaikan lagi, apalagi jika mendadak, karena kalau BBM naik imbasnya ke mana-mana,” ujarnya.
“Tadi sih sempat kepikiran juga kenapa biasanya penuh kalau mengisi Rp35.000, tapi kok sekarang tidak. Saya kan sudah rutin setiap tiga hari sekali isi karena takut kotorannya naik kalau sudah berkurang,” katanya.
Agus, warga Lembang, Bandung Barat juga mengeluhkan hal yang sama. Saat ditemui seusai mengisi BBM di SPBU 34- 40318 di Jalan Kolmas Sukajaya, Lembang, Agus mengaku pernah mendengar informasi soal penerapan BBM satu harga. Namun dia tidak mengetahui secara teknis dan mekanisme pelaksanaan di lapangan, termasuk kapan kebijakan ini akan diterapkan.
Kendaraan roda empat yang dikendarainya selama ini memang selalu diisi dengan BBM jenis pertalite. Menurut Iwan, kenaikan harga ini sudah terjadi kesekian kalinya dan tanpa adanya informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
“Setahu saya tadinya Rp7.600, kemudian naik lagi menjadi Rp7.800. Tapi beneran saya tadi nggak tahu kalau sudah naik lagi,” tandasnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Slamet Widodo, warga Paniki Baru, Minahasa Utara. Dia mengaku tidak mengetahui harga pertalite sudah naik. Dia baru tahu ketika mengisi pertalite untuk sepeda motor yang dikendarainya.
Menurut Taufiq, perubahan harga tanpa sosialisasi ini diyakini berkaitan dengan kebijakan BBM satu harga. “Satu harga bagus, biar adil. Tapi jangan naik dan naiknya itu seharusnya ada informasi pemberitahuan. Malahan kita tahu dengan melihat nota. Kalau tidak minta nota, ya tambah tidak tahu apa-apa,” keluh warga Kompleks Taman Kenten, Palembang, Sumatera Selatan ini.
Hal yang sama juga disampaikan sejumlah warga di Manado, Sulawesi Utara. Iwan Sumual, misalnya, warga yang sedang mengisi BBM di SPBU Paal Dua Kota, Manado, ini juga sempat kaget atas perubahan harga yang mendadak itu. “Tadi saya hanya mengisi seperti biasa Rp150.000. Jadi nggak sempat kepikiran kalau harganya sudah naik,” kata Iwan Sumual.
Penerapan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang sudah berlangsung mulai dikeluhkan warga. Salah satunya, warga mengeluhkan minimnya sosialisasi perubahan harga BBM.
Sejumlah warga yang ditemui di lapangan mengaku belum mengetahui kebijakan BBM satu harga tersebut. Ada beberapa memang yang sudah mendengar kebijakan ini. Namun lagi-lagi tidak mengetahui kapan dimulai dan dampaknya. Ditemui di SPBU Coco di Jalan Dr M Isa, Palembang, salah satu warga yang bernama Ahmad Taufiq Akbar mengaku sangat kaget karena harus membayar BBM jenis pertalite seharga Rp8.000 per liter.
“Ini ada kenaikan tidak ada informasi apa-apa,” tandasnya sambil menunjukkan nota pembelian BBM.
Biar Tak Tertipu SPBU Nakal, Ini Kapasitas Tangki 11 Mobil Terlaris | PT Rifan Financindo Berjangka
Terkait kasus SPBU yang viral tersebut, Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan. Kalau kapasitas tangki bensin yang terdapat pada spesifikasi kendaraan sudah valid. Hanya saja, memang masih ada kelebihan sedikit dari kapasitas yang ada, tapi disebutkan tidak lebih dari satu liter. Kelebihan BBM tersebut berada pada pipa atau selang-selang saluran dari tangki bensin menuju injector. “Logikanya tak akan lebih dari satu liter kelebihannya, apalagi sampai 18 liter (seperti pada video viral).
Misalnya Terios kapasitasnya 45 liter, ditambah dengan kelebihan BBM yang mengisi saluran dari tangki ke injector, totalnya bisa menjadi 45 plus lebih sedikit,” ujar Anjar kepada Kompas.com, Senin (26/3/2018). Sebagai gambaran, berikut 11 model terlaris dan kapasitas tangki bahan bakarnya.
Ini yang kemudian ramai jadi perbincangan warganet di media sosial. Jadi penting nampaknya untuk mengetahui spesifikasi mobil kita sendiri, dan memantau ketika kendaraan sedang diisi bahan bakarnya, demi ikut mengawasi SPBU yang nakal. Mudah untuk mencari tahu berapa kapasitas tangki bensin sendiri, bisa dengan melihat di situs resmi masing-masing, melihat Buku Pedoman Pemilik Kendaraan (jika ada), atau bisa menanyakan langsung ke pihak dealer.
Baru saja viral video pemilik mobil Nissan Serena, yang terkejut lantaran hitung-hitungan meteran dispenser SPBU di daerah Condet, Jakarta Timur yang tak sesuai. Bagaimana tidak, kapasitas tangki mobil yang seharusnya hanya 60 liter, bisa mencapai 78 liter.
Pertamina Tak Jual Premium Saat Asian Games dan Sidang Tahunan IMF | PT Rifan Financindo Berjangka
Menurut Adiatma, mengacu pada surat dari LKHK tersebut, maka Pertamina akan meniadakan penyaluran Premium dengan Research Octane Number (RON) 88 di wilayah yang menjadi tempat terselenggaranya Asian Games, yaitu Jakarta, Bandung, Palembang, dan sidang tahunan IMF-World Bank di Bali.
"Premium buat Asian Games saja enggak boleh. Makanya kita enggak boleh jualan yang jelek-jelek itu," ujarnya.
Adiatma mengungkapkan, peniadaan penyaluran Premium tersebut untuk memenuhi standar kadar sulfur di udara di bawah 25 mikro gram per mililiter, saat berangsungnya Asian Games pada Agustus 2018 dan Pertemuan IMF-World Bank 8-14 Oktober 2018.
"Untuk olahraga (Asian Games) itu di bawah 25 di Jakarta itu 35 mikro gram per mililiter sulfur di udara," tandasnya.
Itu sudah ada suratnya. Suratnya kan ke presiden dari LKHK," kata Adiatma di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/3/2018).
PT Pertamina (Persero) tidak akan menyalurkan atau menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium selama pelaksanaan ajang kompetisi olah raga se-Asia atau Asian Games dan pertemuan tahunan International Moneter Fund (IMF) dan World Bank pada Oktober 2018.
Vice President Coorporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, Kementerian Linkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menerbitkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait penggunaan BBM berkualitas tinggi saat pelaksanaan kedua ajang internasional tersebut .