Tiga orang mengenakan batik memeriksa mobil dinas Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan | PT Rifan Financindo Berjangka
Djoko menambahkan, pemeriksaan penyadapan ini sebagai langkah antisipasi Kemenko Kemaritiman melindungi tamu-tamu penting, contohnya duta besar.
"Biasanya kalau ada tamu negara, PM, sama. Kita juga lakukan itu. Waktu itu ada PM Skandinavia, Denmark, Norway ke sini, pasukan paspampres juga dari temen-teman BSSN melakukan standar sama dengan istana," tutur Djoko.
Kita memang minta siapa tahu ada yang melakukan penyadapan," kata Djoko di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Tidak hanya mobil, Djoko menyebutkan, gedung Kemenko Kemaritiman dan rumah dinas Luhut disisir BSSN.
"Jadi kita lakukan tugasnya BSSN juga itu dia melayani instansi pemerintah, dan hasilnya enggak ada (penyadapan), aman," terang Djoko.
Tiga orang mengenakan batik memeriksa mobil dinas Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, sekitar pukul 10.45. Mobil dinas Luhut berpelat nomor RI 19.
Kepala Biro Umum Kemenko Maritim Djoko Hartoyo, menjelaskan pemeriksaan tersebut dilakukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka antisipasi penyadapan.
Mobil Menteri Luhut Diperiksa untuk Cegah Penyadapan | PT Rifan Financindo Berjangka
Dia menjelaskan, kegiatan pemeriksaan itu tidak hanya dilakukan oleh Menko Maritim, tapi pejabat negara lainnya juga menerima fasilitas pengamanan tersebut.
“Dan para pejabat lain, itu sudah protapnya SOP-nya, para pejabat-pejabat penting itu selalu ruang kerja, ruang rapat, dan mungkin kediaman diperiksa secara tetap oleh BSSN,” katanya.
Atmadji menerangkan, kegiatan pemeriksaan tersebut dilakukan secara rutin oleh Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) setiap 3 bulan.
“Secara reguler petugas dari BSSN memeriksa dengan peralatan yang canggih,” ujarnya.
Atmadji menyampaikan penyesalan Menko Maritim terhadap pemberitaan yang dilakukan tanpa konfirmasi karena dapat menyebabkan pemahaman yang salah dari publik.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklarifikasi kabar penggeledahan mobilnya. Staf Khusus Menko Maritim, Atmadji Sumarkidjo menyebut mobil Luhut diperiksa untuk mencegah penyadapan.
"Pengamanan fasilitas kerja Menko Kemaritiman dari kemungkinan penyadapan dan lain-lain secara kontinyu,” kata Atmadji di Jakarta dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2).
Dia meluruskan pemberitaan di salah satu media yang menyebut mobil Luhut digeledah petugas KPK. Menurutnya, fakta yang terjadi tidak demikian.
BSSN Periksa Mobil dan Ruang Kerja Menko Luhut, Ada Penyadapan? | PT Rifan Financindo Berjangka
"Sebulan yang lalu datang ke BSSN yang kemarin juga Kepala BSSN datang ke sini. Biasanya ke tempat A1, cuma kita minta untuk di (mobil) siapa tahu ada yang masang penyadap. Mobilnya Pak Menko (Luhut) disadap," ujar dia di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Djoko menegaskan pemeriksaan tersebut bukan lantaran ada indikasi penyadapan yang dilakukan pihak tertentu terhadap Menko Luhut. Hal ini hanya sebagai langkah antisipasi semata.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pemeriksaan terhadap mobil dinas dan ruangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Pemeriksaan yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB tersebut dilakukan sebagai antisipasi adanya penyadapan terhadap Purnawirawan TNI tersebut.
Kepala Biro Umum Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman, Djoko Hartoyo mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh BSSN tersebut atas permintaan dari Kemenko Kemaritiman. Pemeriksaan ini juga bukan yang pertama dilakukan oleh BSSN.
"(Indikasi penyadapan?) Oh enggak, kita selalu tugas BSSN juga itu kebetulan saya di awal sekali waktu pertama kita juga minta waktu itu untuk mengamankan. Yang kedua biasanya kalau ada tamu negara, PM (Perdana Menteri) sama. Kita juga lakukan itu. Waktu itu ada PM Skandinavia Denmark Norwegia ke sini, pasukan Paspampres juga dari teman-teman BSSN melakukan standar sama dengan Istana," kata dia.
Selain itu, dari sejumlah pemeriksaan yang telah dilakukan selama ini, lanjut Djoko, belum ditemukan adanya aksi penyadapan terhadap Menko Luhut.
"Alhamdulillah ditempat kita belum pernah ada. Iya Pak Indroyono juga sampai dinding-dindingnya. Kita kan biasa datang tamu asing juga supaya aman," tandas dia.