PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terus mencatatkan pertumbuhan nilai aset | PT Rifan Financindo Berjangka
Lalu, jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah (41,7 km) yang dioperasikan pada 20 Oktober 2017 dan jalan tol Surabaya-Mojokerto Ruas Sepanjang-Krian (15,5 km) yang dioperasikan pada 20 Desember 2017.
Agus menambahkan, Jasa Marga juga melakukan upaya peningkatan pelayanan di jalan tol dengan implementasi pembayaran 100% non tunai di jalan tol, perubahan sistem transaksi dan integrasi transaksi Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak serta perubahan sistem transaksi Jalan Tol Jagorawi.
"Jasa Marga terus berkomitmen mewujudkan konektivitas antarwilayah di Indonesia serta senantiasa menjaga kinerjanya dalam rangka mendorong percepatan pembangunan infrastruktur." Tandas Agus.
Agus bilang, pertumbuhan pendapatan jalan tol tetap tumbuh sesuai dengan tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahunnya secara konsolidasi. Ruas-ruas jalan tol baru yang mulai beroperasi dari tahun 2016 dan tahun 2017 juga telah menyumbang pendapatan tol.
Adapun ruas jalan tol Jasa Marga yang beroperasi pada tahun 2017 sepanjang 88,7 km tersebut antara lain jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Salatiga (17,6 km) yang dioperasikan pada 25 September 2017.
Kemudian Jalan Tol Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-Rembang (13,9 km) yang dioperasikan pada 13 April 2017 untuk Seksi Bangil-Rembang dan pada 3 Agustus 2017 untuk Seksi Gempol-Bangil.
Dari total ruas tersebut, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan bebas hambatan sepanjang 680 km. Sekitar 88,7 km baru dioperasikan pada tahun 2017 lalu.
Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan JSMR mengatakan, ruas-ruas jalan tol baru itu telah menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp 56 triliun atau meningkat sebesar 61,2% dari tahun 2016.
"Sehingga total aset Jasa Marga pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48% dari tahun 2016. " kata Agus dalam keterangan resmi, Senin (12/2).
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terus mencatatkan pertumbuhan nilai aset sejalan dengan bertambahnya ruas tol yang dikelola. Hingga saat ini, JSMR telah memiliki konsesi jalan tol dengan total panjang mencapai 1.497 kilometer (km).
Sepanjang 237 km dari konsesi jalan tol itu didapatkan Jasa Marga pada tahun 2017 yang terdiri dari dua ruas. Keduanya adalah proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km dan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,9 km.
Pendapatan Jasa Marga naik dua kali lipat di 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka
Hingga akhir 2017, Jasa Marga memiliki total aset Rp 79,19 triliun. Aset perusahaan pelat merah ini naik sebesar 48,02% dibandingkan dengan aset di sepanjang tahun 2016 yakni sebesar Rp 53,50 triliun.
Kenaikan aset terutama ditopang oleh liabilitas JSMR naik tinggi sebesar 63,7% ke angka Rp 60,83 triliun. Liabilitas jangka panjang JSMR memiliki kontribusi cukup besar bagi total liabilitas perusahaan yakni sebesar 35,83 triliun atau berkontribusi sebesar 58,90%.
Dalam laporan keuangan JSMR yang terbit Senin (12/2), kenaikan pendapatan ini diiringi dengan kenaikan beban sebesar 152,30% ke angka Rp 29,78 triliun di sepanjang tahun 2017 atau naik dari beban di sepanjang tahun 2016 sebesar Rp 11,80 triliun.
Sepanjang tahun lalu, laba JSMR mencapai Rp 2,20 triliun. Laba ini naik 16,46% dibandingkan dengan laba perusahaan jalan tol tersebut di sepanjang tahun 2016 yakni sebesar Rp 1,89 triliun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan Rp 35,09 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan JSMR naik sebesar 110,62% atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 16,66 triliun.
Pendapatan tersebut disumbang oleh pendapatan yang berasal dari sektor konstruksi, yakni sebesar Rp 26,17 triliun. Sementara pendapatan yang berasal dari tol dan usaha lainnya sebesar Rp 8,92 triliun.
Kinerja berpeluang tumbuh, buy saham Jasa Marga | PT Rifan Financindo Berjangka
Analis Ciptadana Sekuritas, Fahressi Fahalmesta menilai, tahun ini, JSMR mencatatkan pendapatan yang cenderung flat. Meski demikian, menurutnya, JSMR masih memiliki ruang pertumbuhan pada tahun 2018.
"Terutama karena akan adanya penyesuaian harga dari beberapa ruas jalan tol," kata Fahressi, Senin (12/1). Menurutnya, nantinya penyesuaian tarif ruas tol akan menopang pertumbuhan JSMR pada tahun ini.
Meski kenaikan pendapatan JSMR tahun lalu tidak signifikan, Fahressi masih merekomendasikan beli saham JSMR dengan target harga sebesar Rp 7.350.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp 8,9 triliun pada tahun lalu. Angka ini naik tipis 1,01% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp 8,83 triliun. Kontribusi dari pendapatan tol pada tahun lalu senilai Rp 8,3 triliun atau meningkat 4,5% dari tahun 2016, dan pendapatan usaha lain menyumbang Rp 640,4 Miliar.
Secara total, JSMR membukukan pendapatan sebesar Rp 35,09 triliun pada 2017. Pendapatan operator jalan tol pelat merah ini naik sebesar 110,62% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 16,66 triliun. Namun, tahun 2016, pemasukan kebanyakan berasal dari sektor konstruksi.