Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (2/2/2018) dibuka kembali ke tren positif | PT Rifan Financindo Berjangka
Raihan negatif juga menimpa bursa utama di seberang Selat Korea, yakni indeks Kospi turun 0,96% terseret kejatuhan sektor teknologi hingga membuat indeks lebih rendah. Samsung Electronics kehilangan 2,73% ketika SK Hynix turun 1,61% diikuti pelamahan Samsung SDI sebesar 3,47% menyusul rilisnya pendapatan teknologi di dalam negeri.
Bursa Australia, indeks S & P/ASX 200 membalikkan kerugian awal ke posisi terdepan sebesar 0,2%. Sektor energi dan emas termasuk yang berkinerja terbaik sejak awal sesi, dengan masing-masing naik 1,76% dan 1,34%. Sub-indeks keuangan sedikit terbebani dengan hanya naik tipis 0,36%.
Seperti dilansir CNBC, sebagian besar pasar saham Asia mengalami penurunan seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Saham Asia berada di bawah tekanan saat Wall Street ditutup mixed dan imbal hasil terhadap hutang pemerintah A.S. meningkat dalam sesi terakhir.
Nikkei 225 Jepang turun 0,75% setelah sempat menghentikan tren negatif selama enam hari beruntun pada sesi sebelumnya. Perusahaan teknologi mayoritas lebih rendah ditambah SoftBank menyusut 0,95%.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) meningkat Rp500 menjadi Rp82.300, PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah Rp100 ke posisi Rp8.675 serta PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) naik Rp100 ke posisi Rp7.500.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) turun Rp975 ke level Rp29.825, PT Inter Delta Tbk (INTD) menyusut Rp125 menjadi Rp550 dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) berkurang Rp50 menjadi Rp3.450.
Kemarin bursa saham Tanah Air ditutup menyusut 7,17 poin atau 0,11% menjadi 6.598,46. Sedangkan untuk sesi pembukaan hari ini, sektor saham hampir secara keseluruhan menguat dipimpin kenaikan aneka industri 1,64% sedangkan industri dasar tercatat paling lemah 1,01%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp5,05 miliar dengan 7,79 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp749,6 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,09 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,34 triliun. Tercatat 153 saham menguat, 40 saham melemah dan 288 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (2/2/2018) dibuka kembali ke tren positif. IHSG meningkat 34,79 poin atau setara 0,52% ke level 6.633,25.
Inflasi Terkendali, IHSG Rebound di Awal Dagang | PT Rifan Financindo Berjangka
Terkendalinya inflasi dipengaruhi terutama oleh administered prices yang deflasi dan inflasi inti yang tetap terkendali, di tengah inflasi volatile food yang meningkat.
Dengan terkendalinya inflasi Januari 2018, Bank Indonesia kian optimistis inflasi tahunan akan berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5%±1% (yoy).
Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis27 menguat 1,17% atau 6,92 poin ke 599,70 pada pukul 09.07 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,83% atau 4,92 poin di posisi 597,69.
Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,64%), indeks FTSE KLCI Malaysia (-0,01%), dan indeks PSEi Filipina (+0,49%).
Seperti diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (1/2) melaporkan, Inflasi IHK pada Januari 2018 mencapai 0,62% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,71% (mtm).
Secara tahunan, inflasi IHK tercatat 3,25% (yoy) atau berada dalam kisaran sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5%±1% (yoy).
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan data perekonomian awal bulan dan inflasi yang terlansir dalam kondisi terkendali merupakan faktor yang dapat menopang pola pergerakan naik dari IHSG.
Selain itu, rilis kinerja tahunan dari emiten yang masih terus berlangsung dan diperkirakan bertumbuh akan turut memberikan sentimen positif tehadap pola gerak IHSG.
Sebanyak 30 saham bergerak menguat, 1 saham bergerak melemah, dan 540 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor finansial (+1,46%), aneka industri (+0,99%), dan infrastruktur (+0,94%).
Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di zona hijau pada kisaran level 6.519 - 6.702.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan rebound dan kembali menembus level 6.600 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (2/2/2018), setelah tergelincir meninggalkan level tersebut pada sesi perdagangan sebelumnya.
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,60% atau 39,70 poin di level 6.638,16 dan menguat 0,78% atau 51,74 poin ke level 6.650,20 pada pukul 09.06 WIB.
Pada perdagangan Kamis (1/2), IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,11% atau 7,17 poin di posisi 6.598,46.
IHSG Diramalkan Tertekan di Akhir Pekan | PT Rifan Financindo Berjangka
"Rilis kinerja tahunan dari emiten diperkirakan bertumbuh," terang William dalam risetnya.
Sekadar informasi, IHSG pada perdaganan kemarin terus turun ke level 6.598. Hal ini diikuti pelemahan nilai tukar rupiah menjadi Rp13.424 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sedikit berbeda, bursa saham Wall Street justru bergerak bervariasi tadi malam. Alhasil, hanya indeks Dow Jones yang menguat sebesar 0,14 persen dibandingkan dua indeks utama lainnya, S&P500 dan Nasdaq Composite yang masing-masing terkoreksi 0,06 persen dan 0,35 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Januari 2018 sebesar 0,62 persen secara bulanan (month to month) dan bila dilihat secara tahunan (year on year) sebesar 3,25 persen.
Selanjutnya, William menyebut rilis laporan keuangan masih memiliki andil dalam pergerakan IHSG pada awal tahun 2018. Dengan demikian, ia memprediksi, IHSG hari ini bisa bergerak dalam rentang support 6.519 dan resistance 6.702.
Kendati demikian, Reza memastikan masih ada sebagian pelaku pasar yang akan melakukan aksi beli. Sehingga, pelemahan IHSG sepanjang hari ini bersifat terbatas.
"Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6.577-6.588 dan resistance 6.615-6.628," kata Reza.
Sementara, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya masih optimis ada harapan bagi IHSG untuk kembali ke teritori positif. Terlebih lagi, data inflasi pada bulan Januari 2018 masih dinilai terkendali.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan semakin merosot pada akhir pekan ini, Jumat (2/2), disebabkan ramainya aksi jual oleh pelaku pasar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, hal itu dilakukan guna memanfaatkan kenaikan IHSG sebelumnya yang sempat mencetak rekor beberapa kali.
"Diperkirakan momentum pelemahan masih berlanjut yang diikuti masih adanya aksi jual," terang Reza dalam risetnya.