PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan meremajakan armada taksi dengan jenis MVP baru Avanza Transmover | PT Rifan Financindo Berjangka
Utilisasi kami selama ini masih bagus, jadi bagi kami yang penting dari itu PM 109 adalah adanya kejelasan aturan main,” ujar Amelia. Dia mengatakan, tanpa ada aturan tersebut armada taksi Blue Bird cukup kompetitif, sebab ada perbedaan dalam soal pengaturan tarif.
Untuk taksi dirinya mengatakan menggunakan tarif flat, sedangkan untuk taksi online menggunakan skema peningkatan harga bila demand meningkat. “Kalau kami tarifnya flat mulai dari pagi sampai malam, itu harganya sama jadi murah.
Sedangkan teman-teman di luar itu berbeda, kalau lihat flat ya berasa murah naik Blue Bird karena purchase mereka kan beda dengan kami,” ucap Amelia.
Dia menyebut, adanya Peraturan Menteri Perhubungan PM 108 tahun 2017 yang mengatur mengenai penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek tak banyak berimplikasi pada Blue Bird.
Menurut Amelia, aturan tersebut hanya berimplikasi pada koridor hukum saja. Pihaknya sebagai perusahaan yang taat hukum juga akan mengikuti aturan yang dibuat oleh regulator.
“Tahun ini perusahaan tetap ada budget peremajaan seperti yang dilihat armada baru kami sudah berjalan di jalanan. Unit baru MVP, untuk ke depan kami masih tetap fleksibel situasinya,” lanjutnya.
Sementara Marketing Director Blue Bird Amelia Nasution menyampaikan, pihaknya selalu melakukan peremajaan armada secara berkala. Peremajaan ini dilakukan untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan.
PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan meremajakan armada taksi dengan jenis MVP baru Avanza Transmover. Tahun ini, perusahaan akan melakukan replacement 300 unit armada dengan tipe baru ini.
Dilansir Kontan.co.id, Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan, saat ini unit baru tersebut sedang dalam pengiriman dan beberapa sudah ada yang beroperasi. Peremajaan itu difokuskan untuk wilayah Jabodetabek terlebih dahulu.
Blue Bird Angkat Mantan Bos Lazada Jadi Direktur Baru | PT Rifan Financindo Berjangka
Pengalaman terakhir Sandy sebagai direktur keuangan di salah satu perusahaan e-commerce, menunjukkan keahlian Sandy di bidang digital finance maupun dalam retail online dan logistik. Dari berbagai informasi yang dihimpun, Sandy sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan di Lazada.
Sementara, Sandy mengatakan, bahwa Blue Bird merupakan perusahaan yang memiliki komitmen jangka panjang dalam menerapkan excellence di bidang operasional dan layanan. Menurutnya, didukung dengan usaha untuk terus berinovasi seiring dengan perkembangan serta tuntutan pasar dan konsumen, Blue Bird akan terus menjadi market leader dan pilihan utama di mata konsumen.
“Saya merasa sangat terhormat dan senang akan kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan sebesar Blue Bird. Dengan menerapkan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, khususnya untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan-perubahan serta memanfaatkan berbagai peluang yang ditawarkan, saya yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada setiap pelanggan setia Blue Bird," kata Sandy.
"Manajemen sepenuhnya menyadari potensi dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Sandy dalam membantu perseroan untuk mencapai target dan pada saat yang bersamaan memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumen setia Blue Bird," ujar Purnomo Prawiro di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat 23 Februari 2018.
Sandy Permadi merupakan profesional dengan pengalaman yang luas di bidang keuangan meliputi akuntansi, audit, manajemen keuangan dan corporate actions. Perjalanan karir yang panjang telah membawa Sandy berkecimpung di berbagai bidang industri mulai dari otomotif, periklanan hingga e-commerce.
PT Blue Bird Tbk secara resmi mengangkat Sandy Permadi sebagai Direktur Keuangan yang baru, menggantikan Fransetya Hutabarat yang telah mengundurkan diri. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat 23 Februari 2018.
Direktur Utama Blue Bird, Purnomo Prawiro mengatakan, pengalaman Sandy yang luas di bidang digital finance akan membawa nilai strategis bagi Blue Bird sejalan dengan pengembangan yang dilaksanakan ke depan.
Blue Bird Tegaskan Sahamnya Tak Dibeli Go-Jek | PT Rifan Financindo Berjangka
Perseroan belum bisa disclose target tahun ini. Kami yakin ada perkembangan. Bisa ada rencana perluasan, tapi belum bisa disclose. Kami masih lakukan studi, sekarang masih di 18 kota. Perseroan punya budget untuk peremajaan pada 2018. Armada baru kami tersebar di lapangan menggunakan beberapa brand. Kami yakin tahun ini lebih baik," kata dia.
Selain itu, PT Blue Bird Tbk juga belum dapat menjelaskan detil mengenai dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2018.
"Belanja modal pada dasarnya kami fleksibel. Kami punya kerja sama yang baik dengan perbankan. Kalau kondisi market strategis, kami siap lakukan investasi. Semua melihat kondisi yang terbaik untuk kami lakukan sesuatu," ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro.
Terkait target ekspansi dan kinerja keuangan pada 2018, manajemen perseroan belum dapat jelaskan lebih detil. Namun, Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono yakin kinerja 2018 akan lebih baik. Hal itu akan didukung dari ekspansi yang dilakukan pada 2018. Perseroan telah ekspansi ke 18 kota di Indonesia.
Seperti diketahui, hingga kuartal III 2017, perseroan mencatatkan laba turun menjadi Rp 302,12 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 360,87 miliar.
Pendapatan merosot 14,1 persen hingga akhir kuartal III 2017 menjadi Rp 3,13 triliun. Pada kuartal III 2016, perseroan membukukan pendapatan Rp 3,64 triliun.
Manajemen PT Blue Bird Tbk memastikan isu yang menyebutkan pihak Go-Jek membeli saham Blue Bird tidak benar. Sebelumnya beredar kabar kalau Go-Jek akan membeli saham Blue Bird.
Direktur Pemasaran PT Blue Bird Amelia Nasution menegaskan pihaknya masih bekerja sama dengan Go-Jek. PT Blue Bird Tbk sudah bekerja sama dengan Go-Jek sejak 30 Maret 2017 dengan meluncurkan fitur Go Blue-Bird dalam aplikasi Go-Jek.
"Untuk Go-jek kami masih bekerja sama. Go-Jek sendiri sudah konfirmasi dan menjawab bahwa itu hanya rumor. Jadi jelas dari kami, cuma rumor," ujar Amelia, saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/2/2018).