Fasilitas terminal Bandara Ahmad Yani Semarang dikhawatirkan tidak bisa melayani penumpang | PT Rifan Financindo Berjangka
Paket 3 terdiri dari pekerjaan pembangunan terminal. Paket 4 terdiri pekerjaan pembangunan bangunan penunjang dan lanskap. Paket 5 terdiri dari pekerjaan water management.
Adapun untuk paket perkerjaan satu dan dua sudah terealisasi 100 persen. Paket pekerjaan tiga (terminal) selesai sepenuhnya pada November 2018. Sementara paket pekerjaan empat (bangunan penunjang) dan lima selesai sepenuhnya pada 2019.
Rencanannya pengoperasian minimum terminal baru tersebut dioperasikan pada bulan Mei 2018.
Terminal baru Bandara Ahmad Yani ini memiliki luasan area 58.652 meter persegi. Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo. Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri.
Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dengan nilai total Rp 2,07 triliun ini terdiri dari lima paket pekerjaan. Paket 1 terdiri dari pekerjaan lahan dan jalan akses. Paket 2 terdiri dari pekerjaan apron dan taxiway.
Adapun, pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Diharapkan kepada pengelola bandara Angkasa Pura I, Pemerintah daerah, serta masyarakat pengguna jasa dapat senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang ada," sebut dia.
Menurut Budi Karya, terminal baru yang dibangun kapasitasnya melebihi dari terminal yang sudah ada. Dia mengungkapkan, kapasitas terminal baru tersebut bisa mencapai 6 juta penumpang
"Terminal baru bandara Ahmad Yani yang sedang kita bangun ini sembilan kali lebih besar dari terminal sebelumnya," tutur dia.
Selama ini, Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun, sedangkan penumpang pada tahun 2017 telah mencapai 4,4 juta penumpang. Sehingga, memang terminal baru sangat dibutuhkan masyarakat Semarang dan sekitarnya.
"Bandara di Semarang sudah critical dengan fasilitas yang lama itu sangat mengkhawatirkan," kata dia saat ditemui di Kawasan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Minggu (11/2/2018).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai fasilitas terminal Bandara Ahmad Yani Semarang dikhawatirkan tidak bisa melayani penumpang.
Pasalnya, lanjut Mantan Direktur Angkasa Pura II ini jumlah penumpang di bandara tersebut kini sudah melebihi kapasitas.
Bandara Ahmad Yani Baru Bisa Operasi Mei 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka
Untuk bandara Purbalingga yakni Bandara Jenderal Sudirman di Wirasaba, Purbalingga merupakan pengembangan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara. Saat ini sudah mulai dilakukan proses pengadaaan tanah.
Sementara itu Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku, Pemerintah, telah menetapkan pengembangan bandara udara sebagai proyek prioritas nasional untuk mendukung konektivitas udara.
"Pengembangan dan perluasan Bandara Udara Ahmad Yani Semarang merupakan bagian dari program prioritas pemerintah dalam mendorong konektivitas udara dan pertumbuhan ekonomi daerah," tandasnya.
"Kapasitas bandara lama hanya 800 ribu penumpang pertahun, namun realisasi penumpang pada 2017 mencapai 4,4 juta orang," tambahnya.
Setelah Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dibangun baru, masyarakat akan diberi alternatif dua bandara baru di Purbalingga dan Blora.
Bandara Ahmad Yani Semarang mengusung konsep floating airport yang dipadukan dengan konsep ecogreen. Pada area bandara juga ditanami 24 ribu pohon mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, dengan luas Bandara Ahmad Yani yang baru sembilan kali lebih luas dari bandara lama, maka akan dapat mengatasi over capcity yang selama ini terjadi. Terminal baru mampu menampung penumpang hingga 6 juta penumpang per tahunnya.
Terminal bandara baru ini memiliki luas 58.652 meter persegi atau sembilan kali lebih luas dibanding terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi. Luasan apron mencapai 75.522 meter persegi dan dapat menampung 13 pesawat narrow body.
Terminal baru bandara ini bisa dikatakan sebagai terminal terapung karena dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan lahan lunak tersebut. PVD sendiri merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.
Pengembangan Bandara Ahmad Yani sendiri senilai Rp2,07 triliun ini terdiri dari lima paket. Paket satu pekerjaan lahan dan jalan akses sudah selesai 100 %. Paket dua, pekerjaan apron dan taxiway juga sudah 100 %.
Paket tiga, pekerjaan pembangunan terminal akan selesai November 2018. Sedang paket empat, yakni bangunan penunjang dan lanskap serta paket lima pekerjaan water management akan selesai pada 2019.
Direktur Utama PT Angkasapura Faik Fahmi mengatakan, pengembangan bandara Ahmad Yani merupakan bagian dari tiga pengembangan bandara di Indonesia yakni, Bandara Internasional Baru Yogyakarta dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin. Anggaran yang disiapkan untuk pengembangan tiga bandara tersebut sebesar Rp6,4 triliun.
"Bandara ditarget beroperasi dengan syarat minimum pada Mei 2018. Yakni terminal penumpang, gedung parkir satu lantai, terminal kargo, masjid, gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran," katanya saat topping off (penutupan atap) Terminal Bandara Ahmad Yani Semarang, Minggu (11/2/2018).
Terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani ditargetkan beroperasi pada Mei 2018 mendatang, dengan syarat minimum, kelayakan. Secara keseluruhan Bandara terapung pertama di Indonesia ini akan selesai seluruhnya pada awal 2019.
Bandara Ahmad Yani Operasikan Terminal Baru Sebelum Lebaran 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka
Terminal baru Bandara Ahmad Yani itu dibangun di atas lahan seluas 58.562 m2 atau sembilan kali lebih luas daripada terminal saat ini yang hanya seluas 6.708 m2. Bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu dibangun dengan konsep ecogreen di atas rawa sehingga tampak terapung dari kejauhan.
Selain terminal, proses pengembangan Bandara Ahmad Yani juga dilakukan pada bagian apron. Apron yang baru akan memiliki luas mencapai 72.522 m2 sehingga mampu menampung 13 pesawat narrow body dan dua pesawat wide body kargo.
“Dengan adanya bandara baru ini semoga pengguna pesawat di Jateng semakin bertambah dan tentunya juga akan lebih memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng,” ujar Menteri BUMN.
Fahmi menambahkan pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani itu ditargetkan selesai November 2018. Meski demikian, terminal baru itu diharap sudah bisa digunakan atau beroperasi mulai Mei 2018 atau sebelum Lebaran.
“Kami akan kebut pembangunannya. Semoga terminal ini sudah bisa digunakan pada Mei nanti atau sebelum lebaran. Kalau ini terlaksana, berarti pembangunan terminal ini hanya membutuhkan waktu sekitar 11 bulan,” tutur Direktur PT Waskita Karya selaku pemegang proyek pembangunan bandara, Adi Wibowo.
Kapasitas Bandara Ahmad Yani sebenarnya hanya diperuntukan untuk 800.000 penumpang per tahun. “Tapi, kenyataannya hampir jutaan penumpang menggunakan bandara ini setiap tahunnya. Bahkan data tahun 2017 menyebutkan kalau Bandara Ahmad Yani telah melayani sekitar 4,4 juta penumpang,” ujar Fahmi.
Fahmi pun berharap setelah selesai dibangun, terminal baru Bandara Ahmad Yani itu nantinya mampu menampung sekitar 6 juta penumpang lebih . “Selain mampu menampung penumpang lebih banyak, ke depan kami berharap juga ada tambahan rute penerbangan di Bandara Ahmad Yani. Tak hanya melayani penerbangan domestik, tapi juga internasional,” beber Fahmi.
Proses pembangunan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani telah memasuki tahap finishing. Tahap penyelesaian proyek infrastruktur di Kota Semarang itu ditandai dengan seremonial topping off di terminal baru bandara itu, Minggu (11/2/2018).
Acara topping off itu dihadiri Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Direktur Angkasa Pura I, Faik Fahmi. Dalam sambutannya, Fahmi menyebutkan pembangunan terminal baru di Bandara Ahmad Yani itu sebagai solusi lack of capacity yang selama ini terjadi di bandara tersebut.