Rupiah Perdagangan Pagi Dibuka di Rp13.332/USD | PT Rifan Financindo Berjangka
Selain itu, lanjut Reza, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh imbas rilis data positif dalam negeri. Ketika itu terjadi maka diharapkan dapat mempertahankan gerak mata uang Garuda. "Rupiah kami perkirakan bergerak di kisaran support Rp13.340 per USD, sedangkan posisi resisten akan berada di Rp13.326 per USD," terang dia.
Pada awal pekan ini, menurut Reza, rupiah kembali mengalami kenaikan seiring masih melemahnya USD. Di sisi lain, mata uang rupiah juga terbantukan dengan adanya rilis surplus neraca perdagangan Indonesia pada 2017 senilai USD11,84 miliar yang naik dibandingkan dengan periode 2016 sebesar USD9,53 miliar.
"Pencapaian ini merupakan tertinggi sejak 2013 dan 2014," pungkas Reza.
Sementara itu, Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyebut, nilai tukar rupiah sempat menembus posisi Rp13.340 per USD. Hal itu diharapkan bisa terus terjadi hingga mencapai posisi yang sangat baik dari posisi perdagangan di hari kemarin. Sejumlah sentimen positif diharapkan memperkuat gerak nilai tukar rupiah agar tidak terhempas ke zona merah.
"Kenaikan rupiah seiring imbas meningkatnya mata uang Asia dan euro. Itu diharapkan rupiah tetap berada pada tren positifnya," ucap Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta.
Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Selasa pagi tercatat stabil dibandingkan dengan perdagangan sore di hari sebelumnya di Rp13.332 per USD. Gerak nilai tukar rupiah mampu bertahan di zona hijau seiring dengan positifnya rilis neraca perdagangan Indonesia yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Mengutip Bloomberg, Selasa, 16 Januari 2018, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka di Rp13.332 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.325 hingga Rp13.338 per USD dengan year to date return di minus 1,65 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13,132 per USD.
Rupiah Menguat ke Rp13.330/USD, Tutup Ruang Gerak Dolar AS | PT Rifan Financindo Berjangka
Di pasar mata uang, euro melemah setelah yield obligasi benchmark Jerman mencapai titik tertinggi, setelah setter Bank Sentral Eropa Ardo Hansson mengatakan bahwa bank sentral dapat mengakhiri skema pembelian obligasi dalam satu bulan September jika ekonomi dan inflasi berkembang seperti yang diharapkan.
Mendukung kenaikan euro, data menunjukkan surplus perdagangan di kawasan 19 negara tersebut naik ke tingkat tertinggi dalam delapan bulan, mengindikasikan perusahaan sejauh ini mempengaruhi dampak mata uang yang lebih kuat.
Indeks dolar Amerika Serikat (AS), yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang saingan utama, berkubang di posisi terendah lebih dari tiga tahun. Dolar AS melemah, setelah investor lebih tertarik membeli yen Jepang dan euro.
Indeks Dolar AS turun 0,6% menjadi 90,45 setelah turun serendah 90,27 terendah sejak Desember 2014. Terhadap yen, dolar AS kembali kehilangan pijakan, dan melemah 0,2% menjadi 110,72 per yen Jepang, tidak jauh dari tingkat terendahnya di 110,32 yen, yang merupakan level terlemahnya sejak 15 September.
Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 4 poin atau 0,03% ke Rp13.330 per USD. Adapun pergerakan Rupiah pagi ini, berada dalam rentang Rp13.325 per USD hingga Rp13.336 per USD.
Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) nampaknya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Rupiah. Mata uang Garuda pun hari ini kembali menguat di awal perdagangan.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat tipis 2 poin ke Rp13.330 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak dalam kisaran Rp13.325-Rp13.338 per USD.
Rupiah Dibuka Flat Saat USD Kalahkan Yen dan Euro | PT Rifan Financindo Berjangka
Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di level 90,540, di ata level terendah kemarin yakni level 90,279, level terlemahnya sejak Januari 2015.
USD melemah karena pasar tumbuh semakin yakin bahwa pemulihan global akan melampaui pertumbuhan AS dan mendorong bank sentral utama lainnya, yang dipimpin oleh ECB, untuk melepaskan strategi uang mudah mereka lebih cepat dari yang diperkirakan.
USD terhadap yen naik 0,3% ke level 110,85, merayap jauh dari level terendah empat bulan di level 110,32.
"Pasar akan melanjutkan tren ini," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura yang mengacu pada kenaikan euro baru-baru ini.
"Meski fokus pada apakah kekuatan euro akan segera mengkhawatirkan ECB dan mendorongnya untuk membocorkan mata uangnya, hanya ada sedikit tanda dorongan balik dari ECB sejauh ini," kata Innes.
Euro terhadap USD turun 0,1% ke level 1,2253 merayap jauh dari puncak kemarin sekitar 1,2296, level terkuatnya sejak Desember 2014.
Pelaku pasar mengatakan bahwa mereka memperkirakan euro akan tetap berada dalam pijakan yang solid dalam waktu dekat.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, euro melemah setelah sebelumnya menguat di tengah optimisme tentang prospek ekonomi zona euro dan ekspektasi Bank Sentral Eropa untuk mengurangi stimulus moneternya yang masif.
Komentar kepala bank sentral Estonia dan setingkat ECB Ardo Hansson kemarin memperkuat harapan tersebut, dengan Hansson mengatakan kepada sebuah surat kabar Jerman bahwa ECB dapat mengakhiri skema pembelian obligasi 2,55 triliun euro dalam satu langkah setelah September jika ekonomi dan inflasi berkembang. seperti yang diharapkan sekarang.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan juga mendatar pada level Rp13.332/USD atau hanya naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.334/USD dengan kisaran level Rp13.325-Rp13.336/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.333/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melemah dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.330/USD.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan juga mendatar pada level Rp13.332/USD atau hanya naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.334/USD dengan kisaran level Rp13.325-Rp13.336/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.333/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melemah dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.330/USD.