Xiaomi meluncurkan Smartphone barunya yakni Redmi 5A | PT Rifan Financindo Berjangka
Terkait langkanya perangkat yang dijual murah itu, Erajaya sempat dituding memang sengaja menahan peredaran produk agar terjadi kelangkaan dan membuat harganya melambung. Mendengar isu ini, pihaknya langsung membantah. Djatmiko menegaskan bahwa hal ini murni lantaran banyaknya permintaan pasar ketimbang stok barang.
“Kami nggak ada strategi seperti itu. Ini murni karena permintaan sangat besar, lebih besar ketimbang ketersediaan barang,” Lanjutnya.
Usut punya usut, kenaikan harga Redmi 5A tak hanya digerai non resmi, namun juga sejumlah situs online bahkan digerai Erafone. Djatmiko mengganggap hal ini wajar lantaran mengikuti pasar.
Hanya saja Djatmiko mengatakan bahwa sebagai distributor sekaligus rekanan kerja sama dengan Xiaomi yang menaungi ritel Mi Store dan Erafone ini akan terus berusaha dalam meningkatkan ketersediaan produk, agar para konsumen bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
“Sesuai hukum piramid aja, semakin murah pasti semakin banyak yang minat. Redmi 5A peminatnya luar biasa. Kami makanya terus-terusan meningkatkan production line di Batam,” Kata Djatmiko seperti yang dilansir oleh Kompas.
Djatmiko Wardoyo selaku Director of Marketing and Communications Erajaya Group menyebutkan adanya permintaan yang sangat tinggi untuk Redmi 5A. Namun sayangnya ia tak menyebutkan mengenai kuota stok produk dan perbandingannya dengan permintaaan.
Tertanya, harga normal perangkat itu hanya bisa didapatkan di flash sale Lazada dan Mi Store. Bahkan untuk mendapatkannya pun cukup sulit, bisa dikatakan butuh perjuangan ekstra.
Namun sayangnya, saat ini produk tersebut bisa dikatakan sebagai produk yang sangat langka. Pasalnya persediaan stok sering habis di gerai resmi maupun non resmi. Hal inilah yang membuat harganya langsung melonjak, ada yang menjualnya sekitar Rp1,2 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp1,5 juta.
Pada akhir 2017 lalu, Xiaomi meluncurkan Smartphone barunya yakni Redmi 5A dengan harga yang sangat murah yakni hanya Rp999 ribu saja. Meski murah namun ponsel ini dibekali spesifikasi isitimewa seperti RAM 2GB, kamera 13MP, baterai 3000 mAh, serta memiliki bentang layar seluas 5 inci.
Wajar saja jika perangkat cerdas ini laris manis di pasaran. Bahkan sebanyak dua kali situs online Lazada mengadakan flash sale produk tersebut dan hanya dalam hitungan menit, ponsel tersebut langsung ludes terjual.
4 Smartphone Terpopuler di Awal 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka
Kabarnya, smartphone ini mengusung chipset Snapdragon 625 dikombinasikan dengan RAM 4GB. Hadir dengan layar 5,99 inci, smartphone ini juga rumornya tampil dengan bezel yang sangat tipis.
Dibekali kamera 12 megapixel, Redmi Note 5 disebut hadir dengan baterai 4.000 mAh. Berdasarkan GSM Arena, kepopuleran smartphone ini di awal 2018 juga mengalahkan Mi A1.
Redmi Note 5 memang belum diumumkan oleh perusahaan. Meski begitu smartphone Xiaomi ini terbilang populer di kalangan pengguna.
Lantas apa saja smatrphone tersebut? Berikut Okezone rangkum 4 smartphone terpopuler di awal 2018 ala GMS Arena.
Beberapa smartphone telah hadir dan diumumkan oleh berbagai vendor. Memasuki bulan pertama 2018, beberapa perusahan juga telah meluncurkan smartphone terbarunya.
Meski smartphone varian baru telah hadir, rupanya tidak serta merta membuat kepopuleran ponsel sebelumnya meredup total. Buktinya, tren smartphone menunjukkan beberapa smartphone yang cukup lawas masih populer di kalangan pengguna.
Harga Pasar Xiaomi Redmi 5A Melonjak, Ini Tanggapan Erajaya | PT Rifan Financindo Berjangka
Kendati begitu, gerai Mi Store tetap mematok harga awal Rp 999.000. Djatmiko Wardoyo menegaskan Erafone dan Mi Store punya kebijakan yang berbeda meski sama-sama di bawah naungan Erajaya Group.
“Kalau Erafone kan ritel sendiri, sedangkan Mi Store itu bentuk kemitraan kami dengan Xiaomi. Harga di Erafone bisa mengikuti situasi pasar, tapi kalau di Mi Store pasti berdasarkan principal (Xiaomi),” ia menjelaskan.
“Bisa saja harga Redmi 5A naik, kalau memang dari Xiaomi-nya menaikkan,” ia melanjutkan.
Kenaikan harga Redmi 5A bukan hanya di gerai-gerai non-resmi yang tersebar di berbagai ITC, tetapi juga di situs-situs online, bahkan di gerai Erafone. Menurut Djatmiko Wardoyo, kenaikan harga itu wajar mengikuti kondisi pasar.
“Di Erafone sekarang masang harganya Rp 1.199.000, ini mengikuti situasi di pasar juga,” ujarnya.
Sempat pula beredar desas-desus bahwa Erajaya sengaja menahan peredaran produk Redmi 5A agar terjadi kelangkaan dan harganya membludak. Hal ini dibantah pria yang kerap disapa Koko.
“Kami nggak ada strategi seperti itu. Ini murni karena permintaan sangat besar, lebih besar ketimbang ketersediaan barang,” ia menuturkan.
“Sesuai hukum piramid aja, semakin murah pasti semakin banyak yang minat. Redmi 5A peminatnya luar biasa. Kami makanya terus-terusan meningkatkan production line di Batam,” kata dia saat ditemui KompasTekno beberapa saat lalu.
“Misalnya dari yang tadinya cuma delapan production line Xiaomi, sekarang jadi 13 sampai 14,” ia menambahkan.
Director of Marketing and Communications Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo, mengakui adanya permintaan pasar yang sangat tinggi untuk Redmi 5A. Kendati begitu, ia enggan menyebut kuota stok produk yang disediakan dan perbandingannya dengan permintaan pasar.
Ia hanya sesumbar Erajaya sebagai distributor sekaligus rekanan resmi Xiaomi yang menaungi ritel Mi Store dan Erafone terus berupaya meningkatkan ketersediaan produk.
Saat ini bisa dibilang Redmi 5A menjadi produk langka, sebab stoknya kerap habis di gerai-gerai resmi maupun non-resmi. Alhasil harganya pun tak terkontrol, ada yang menjual di kisaran Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta.
Harga "normal" Redmi 5A sebesar Rp 999.000 hanya bisa didapatkan di flash sale di Lazada dan Mi Store. Itu pun sangat sulit didapat entah karena stoknya terbatas atau peminatnya banyak.
Xiaomi memperkenalkan lini Redmi 5A pada akhir 2017 lalu dengan harga terbilang “miring”, yakni hanya Rp 999.000. Spesifikasinya mencakup layar 5 inci, RAM 2 GB, kamera 13 megapiksel, dan baterai 3.000 mAh.
Tak heran jika Redmi 5A laku di pasaran. Situs jual-beli online Lazada dua kali melakukan flash sale produk tersebut dan selalu ludes dalam hitungan menit.