Sandiaga Uno mengatakan siap membangun light rail transit (LRT) berkelas dunia | PT Rifan Financindo Berjangka
Bila melihat pergerakan saham perseroan selama lima tahun ini, mengutip data RTI, harga saham PT Ratu Prabu Energi Tbk cenderung turun. Pada 11 April 2013, saham PT Ratu Prabu Energi Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 395. Kemudian pada 3 November 2016, harga saham ARTI smepat berada di level Rp 263. Harga sahamnya pun terus merosot menjadi Rp 68 pada 5 Desember 2016.
Harga saham PT Ratu Prabu Energi Tbk pun sempat sentuh level Rp 50 pada 4 November 2016. Hal itu berlanjut hingga perdagangan saham 5 Januari 2018.
Meski ada kabar perseroan akan ikut garap proyek LRT, saham ARTI relatif stagnan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.Pada perdagangan saham pukul 15.44 WIB, Saham PT Rabu Prabu Energy Tbk berada di kisaran Rp 50. Total frekuensi perdagangan 304 kali dengan nilai transaksi Rp 670,9 juta saham.
PT Ratu Prabu Energi Tbk merupakan perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ARTI.
"Tadi kita kedatangan grup Ratu Prabu Energi. Salah satu usaha besar di Indonesia yang membawa konsep yang sudah cukup matang, yaitu membangun lebih dari 200 kilometer tambahan LRT di wilayah Jakarta dan sekitarnya," ujar Sandiaga, di Balai Kota, Kamis 4 Januari 2018.
Menurut Sandiaga, total investasi atas proyek LRT ini sekitar US$ 25 miliar dan akan dibangun dalam periode lima tahun yaitu dari 2020 hingga 2025. Adapun total dana yang digalang, sekitar Rp 320 triliun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan siap membangun light rail transit (LRT) berkelas dunia. Sandiaga akan bekerja sama dengan dunia usaha untuk garap LRT tersebut.
Bos Ratu Prabu Sudah Keluar Duit Rp 135 Miliar Buat Studi LRT | PT Rifan Financindo Berjangka
"Seluruhnya dihitung Bechtel. Kalau hitung itu bukan hitung berapa angin terkencang, gempa berapa kali setahun, diukur secara teknis, sesudah itu dihitung kelayakan keuangan," katanya.
Bur Maras menambahkan, studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 km sudah dilakukan dengan matang dan sangat detail. Bahkan, dengan adanya studi tersebut bisa membuat rencana pembangunan LRT ini kredibel dan mendapatkan pendanaan dari bank.
"Jadi saya undang konsultan terhebat Eropa, saya undang konsultan terhebat Australia, saya undang konsultan terhebat Amerika Serikat (AS). Perusahaan Amerika namanya Bechtel Corporation umurnya 120 tahun lebih," ujarnya.
Dana itu, katanya, digelontorkan untuk studi yang dilakukan oleh konsultan asal Eropa, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Ia pun menunjukkan tiga tumpukan buku hasil kajian tersebut.
"Semua US$ 10 juta untuk kajian," kata Bur Maras saat berbincang dengan detikFinance di kantornya Gedung Ratu Prabu 1, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) sudah mengeluarkan dana sebesar US$ 10 juta atau setara Rp 135 miliar (kurs: Rp 13.500/dolar) untuk melakukan studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 kilometer (km). Dana itu dikeluarkan dari kantong pribadi Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras.
Ratu Prabu Tawarkan LRT 200 Kilometer, Begini Reaksi Sandiaga Uno | PT Rifan Financindo Berjangka
Sandiaga Uno juga berharap, proyek tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. "Lapangan kerja, kami sekarang sedang kaji tapi kami pastikan bahwa Jakarta punya transportasi berbasis rel yang tidak kalah dengan kota-kota besar di luar negeri," kata Sandiga Uno.
Pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat saat ini tengah menggarap proyek LRT. LRT Jakarta yang digarap pemerintah DKI ditargetkan beroperasi pada 2018 dalam rangka menyambut Asian Games 2018. Sedangkan pemerintah pusat mengerjakan LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada 2019, dengan mengangkut 116 ribu penumpang per hari.
PT Ratu Prabu Energi, kata Sandiaga Uno, sudah berkomunikasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) dan Kementerian Perhubungan untuk mematangkan rencana tersebut.
Menurut Sandiaga Uno, nilai investasi tersebut untuk pembangunan LRT selama lima tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2025, melalui kerja sama dengan investor Korea, Cina, dan Jepang.
Sandiaga Uno mengungkapkan, salah satu usulan Ratu Prabu adalah membangun 200 kilometer jalur tambahan LRT di wilayah Jakarta dan kota kota penyangga. Total investasi pembangunannya, mencapai US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 320 triliun. "Ini konsepnya full business to business (b to b)," ujar Sandiaga Uno.
"Terus terang kami sangat gembira, karena ini adalah suatu usulan yang sangat konkrit dalam mengatasi masalah kemacetan di ibu kota Jakarta," kata Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
PT Ratu Prabu Energi mengusulkan penawaran pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta ringan di Jakarta dan sekitarnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menerima usulan tersebut.