Salah satu pasar online terbesar Tanah Air, Bukalapak, merencanakan akan membangun pusat penelitian dan pengembangan di Bandung | PT Rifan Financindo Berjangka
Adapun pusat riset tersebut akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak maupun perangkat keras.
Bukalapak mencatat pertumbuhan transaksi tiga kali lipat sepanjang 2017. Jumlah transaksi e-commerce tersebut per hari mencapai 320 ribu orang.
Sementara itu, jumlah pengguna aktif bulanan Bukalapak di Indonesia saat ini berjumlah 35 juta orang.
Rencananya, Bukalapak akan bekerja sama dengan kampus-kampus teknologi di Bandung, salah satu alasan mengapa pusat riset dibangun di sana adalah karena kota tersebut banyak memiliki perguruan tinggi bidang teknologi.
Menurut Zaky, saat ini sudah ada 20 orang tim teknisi yang akan menjadi sumber daya manusia di pusat riset itu. Ia mengharapkan jumlahnya bertambah hingga sepuluh kali lipat saat pusat riset beroperasi nanti.
Pembangunan pusat riset merupakan salah satu fokus Bukalapak untuk dikerjakan tahun ini, selain mengembangkan produk dan layanan bagi konsumen mereka.
Zaky memperkirakan pusat riset ini akan mulai dibangun pertengahan tahun ini dan sudah bisa beroperasi tahun depan.
Salah satu pasar online terbesar Tanah Air, Bukalapak, merencanakan akan membangun pusat penelitian dan pengembangan di Bandung, dalam waktu dekat.
"Kami mau buka kantor di Bandung tentang internet of things, drone delivery, blockchain, machine learning, semua teknologi baru digodok di sana," kata pendiri sekaligus pimpinan Bukalapak, Achmad Zaky, saat jumpa pers perayaan ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-8, di Jakarta, Rabu petang.
Bukalapak Segera Bangun Pusat Riset Terbesar di Bandung | PT Rifan Financindo Berjangka
Pusat riset tersebut bakal meneliti dan mengembangkan teknologi baru yang secara umum belum banyak mendapat tempat di Indonesia, seperti Internet of Things (IoT), drone delivery, blockchain, AI, dan AR. Bukalapak tidak menjelaskan khusus bagaimana penerapan teknologi itu di layanan mereka saat ini. Sebelumnya, Bukalapak sudah memiliki kantor di Bandung yang dihuni 20 karyawannya.
Namun dengan adanya pengembangan pusat riset, mereka akan memusatkan seluruh kegiatan penelitiannya di sana pada pertengahan tahun ini.
Namun, rencananya fasilitas tersebut akan berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 5.000 meter persegi. Zaky pun masih enggan mengungkapkan nilai investasi yang akan dikucurkan.
Zaky memproyeksikan 30 persen hingga 50 persen engineer activity Bukalapak akan berasal dari fasilitas miliki mereka. Secara kuantitas, Bukalapak menargetkan akan merekrut 200 talenta lokal melalui pusat riset tersebut.
"Kami ingin membangun research center terbesar di Bandung dan mudah-mudahan itu jadi komitmen kami mengembangkan talenta lokal sekaligus memajukan industri dalam negeri," imbuh Zaky.
Sejalan dengan rencana tersebut, Bukalapak sudah melibatkan beberapa kampus beserta para dosen dan dekan yang bergerak dalam bidang teknologi di Bandung. Zaky pun mengaku telah berdiskusi dengan Walikota Bandung untuk membahas potensi penerapan kota pintar.
Hingga saat ini, proses pembangunan pusat riset Bukalapak masih dalam tahap bujet dan pencarian lahan. Zaky enggan menyebut lokasi pusat riset tersebut akan dibangun.
"Kalau bicara teknologi ya di Bandung. Ada ITB, Itenas, Telkom Bandung, Unpar. Bahkan Jakarta kalah," kata Zaky dalam konferensi pers ulang tahun ke-8 Bukalapak di bilangan Kuningan, Rabu (10/1).
Bukalapak akan membangun pusat riset terbesar di Bandung pada pertengahan tahun ini. Pusat riset tersebut nantinya akan menggodok berbagai teknologi baru mulai dari drone, blockchain, augmented reality (AR), hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
CEO Bukalapak Achmad Zaky mengungkapkan salah satu alasan pemilihan kota Bandung sebagai lokasi pusat riset tak lepas dari riwayat studinya. Zaky pernah mengenyam pendidikan strata satu jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 silam.
Namun, alasan terbesar penempatan pusat riset teknologi di Bandung karena banyaknya kampus yang berfokus pada studi teknologi. Jumlah tersebut menurut Zaky lebih banyak jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.
Berstatus Unicorn, Bukalapak Ingin Berkontribusi Lebih Besar untuk Indonesia | PT Rifan Financindo Berjangka
Dalam kesempatan yang sama, di hadapan para Pelapak, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, "Para Pelapak, berbanggalah karena bergabung dengan Bukalapak. Mengapa? Bukalapak adalah Unicorn. Hanya ada 4 Unicorn di Indonesia dari 295 juta penduduk Indonesia. Bukalapak adalah 1 dari 7 Unicorn di ASEAN."
Unicorn adalah sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Di Indonesia startup yang termasuk Unicorn hanya Traveloka, Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak.
Selain itu, Bukalapak juga ingin menjadi perusahaan yang paling banyak mempekerjakan orang, khususnya talenta-talenta lokal. "Mayoritas karyawan Bukalapak adalah talenta-talenta lokal dengan kompetensi yang sangat baik. Bahkan, di antaranya adalah diaspora yang memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk bersama membangun bangsa di Bukalapak," ungkap Zaky.
Di usia ke-8 ini, Zaky juga berharap Bukalapak bisa terus tumbuh dengan semangat yang baru. "Kami memandang kesuksesan sebagai sebuah rangkaian milestone atau tahapan, bukan merupakan suatu titik akhir," ucap Zaky.
Mengakui pencapaian Bukalapak yang besar selama 8 tahun, Zaky mengatakan bahwa Bukalapak memiliki mimpi yang lebih besar dari pencapaian tersebut, yaitu berkontribusi lebih untuk bangsa.
Zaky juga menegaskan bahwa perusahaannya akan menjadi pembayar pajak terbesar. "InsyaAllah Bukalapak akan menjadi perusahaan yang bayar pajaknya besar," tegas Zaky dalam sambutannya.
Menyandang status sebagai startup Unicorn, Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan bahwa dengan membantu UKM berkembang, Bukalapak bisa memberikan kontribusi lebih besar kepada bangsa dan negara Indonesia. Hal itu disampaikan Zaky dalam acara syukuran hari ulang tahun Bukalapak yang ke-8 di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
PT Rifan Financindo