Siapa yang bakal duduk di kursi Menteri ESDM? | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Menurut Yasonna, Arcandra sudah kehilangan status kewarganegaraan Amerika Serikat berdasarkan Certificate of Loss of United States sejak 12 Agustus 2016. Hilangnya status kewarganegaraan AS Arcandra juga sudah disahkan oleh Department State of the United States of America dan surat US Embassy tanggal 31 Agustus 2016.
"Arcandra sudah kehilangan status kewarganegaraan Amerika Serikat berdasarkan Certificate of Loss of United States sejak 12 Agustus 2016 dan disahkan oleh Department State of the United States of America dan surat US Embassy tanggal 31 Agustus 2016," kata Yasonna.
Benarkah isu santer Arcandra bakal dilantik lagi jadi menteri setelah polemik status dwi kewarganegaraan tuntas?
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal bahwa tak lama lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkat seorang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang definitif. Siapa yang bakal duduk di kursi Menteri ESDM yang sebelumnya diisi Arcandra Tahar selama 20 hari?
"Menurut saya tidak akan lama lagi (Menteri ESDM definitif)," kata Luhut usai FGD Konsorsium Riset Migas Kelautan di Auditorium Djokosoetono UI Depok, Jawa Barat, Rabu (7/9/2016).
Namun Luhut yakin Menteri ESDM yang definitif nantinya dari kalangan profesional bukan dari parpol. "Pasti profesional," katanya.
Luhut menjadi Plt Menteri ESDM sejak 16 Agustus 2016 saat Arcandra Tahar diberhentikan karena disebut pernah menyandang status kewarganegaraan Amerika Serikat. Hari ini di Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly memastikan bahwa status kewargenagaraan AS Arcandra sudah dihapus.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi, saudara Arcandra Tahar tetap menjadi WNI sesuai dengan prinsip perlindungan maksimum dan non apatride stateless," kata Yasonna dalam penjelasannya di depan Komisi III DPR, Rabu (7/9/2016).
Luhut tak bicara soal nama yang bakal duduk di kursi Menteri ESDM. Sampai saat ini luhut masih menjabat Plt Menteri ESDM.
"Biar Menteri yang definitif masuk, tapi itu tergantung karena domain Presiden. Saya tidak berani berkomentar. Tapi feeling saya Presiden sudah punya nama. Saya enggak bilang seminggu. Pikiran saya," papar Luhut.
2 Menteri Ini Disemprot dan Meradang di DPR | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Gedung DPR menyimpan banyak cerita. Setidaknya, terdapat dua menteri yang mengalami suasana getir. Dia adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan.
Kejadiannya di Selasa 6 September 2016 kemarin. Kala itu Luhut menghadiri rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI. Raker ini membahas sejumlah isu strategis di sektor energi, salah satunya energi baru terbarukan (EBT) yang dinilai belum optimal pengembangannya.
Keduanya pada dua hari berturut-turut melewati rapat dengan kesan tersendiri. Menteri Luhut sempat adu mulut, sementara Menteri Susi dimarahi. Seperti apa ceritanya?
Hal itu bermula ketika Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi menyampaikan perjanjian jual-beli listrik (power purchase agreement/PPA) pengembang pembangkit EBT yang sering kali berpindah tangan setelah dilakukannya teken. Pemerintah pun dinilai tidak pernah serius melakukan intervensi untuk menghentikannya
"Sudah pernah dipaparkan, jangan pikir mengorek ke mana yang tidak jelas. Saya mohon maaf, pak. Kalau Bapak bilang kami tidak kerja keras, kami tak mau. Staf kami bukan orang bodoh semua. Kalau mendesak mengatakan kami bodoh, maaf kami bukan bodoh, kami punya harga diri," ucap Luhut dengan nada tinggi.
Pernyataan itu pun memicu Luhut hingga naik pitam. Bagaimanapun, Luhut menyatakan menerima saran yang disampaikan, akan tetapi tidak menerima pernyataan yang seolah menyudutkan bahwa Kementerian ESDM selama ini ogah melakukan penyelidikan terkait PPA pengembang EBT yang selama ini disalahgunakan.
"Kalau Bapak anggap kami tidak mau melakukan, saya enggak bisa terima," katanya. Pasalnya, lanjut Luhut, Kementerian ESDM merasa sudah berupaya semaksimal mungkin. Apalagi, pembangkit PPA itu kebanyakan berada di hutan-hutan belantara.
Menteri Susi Disemprot
Setelah rapat dibuka, langsung rapat tersebut disanggah interupsi oleh Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Sudin. Mereka memprotes pihak KKP yang baru memberikan bahan pokok rapat satu jam sebelum rapat dimulai.
"Ini bukan masalah kecil, ini masalah besar, anggaran, Kita selalu bilang tolong tiga hari sebelum rapat sudah diberikan," tegasnya dalam ruang rapat Komisi IV DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Lain Menteri Luhut, lain lagi dengan Menteri Susi. Hari ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI. Rapat tersebut guna membahas anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.
Sudan mengingatkan Susi dan jajarannya agar tidak main-main terhadap rapat tersebut. Sebab rapat kerja kali ini membahas terkait anggaran di mana seluruhnya merupakan uang negara dalam APBN.
Menanggapi pernyataan Sudin, Menteri Susi pun tetap kalem dan santai. Rapat pun tetap berjalan
Dirinya pun meminta kepada pimpinan rapat agar raker kali ini tidak langsung memutuskan menyetujui atau tidak menyetujui usulan anggaran yang disampaikan KKP.
"Belum sempat baca sudah harus ada persetujuan, ini kan gila. Seharusnya kan kita baca dulu, kita lihat, Ini bukan uang kecil," pungkasnya.
Menko Luhut Sebut Posisi Menteri ESDM Bakal Diisi Profesional | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Kabar yang santer beredar ialah Arcandra Tahar yang sebelumnya diberhentikan secara hormat, akan kembali ditunjuk sebagai Menteri ESDM seiring diselesaikannya status kewarganegaraan pria yang sudah berkelana di Amerika Serikat selam dua puluh tahun.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan sedikit membocorkan siapa yang akan menduduki jabatan tertinggi di Kementerian ESDM.
"Yang pasti orang profesional," ujar Luhut singkat, saat menjadi pembicara kunci di FGD Konsorsium Riset Migas Kelautan, di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (7/9/2016).
Saat kembali dikonfirmasi apakah Arcandra sosok yang menjadi jagoan presiden, lagi-lagi Luhut hanya memberi isyarat. "Saya enggak tahu (Arcandra masuk lagi atau tidak), tanya presiden. Saya enggak mau jawab yang bukan bidang saya," pungkas Luhut.
Politikus NasDem itu menyampaikan, dirinya berharap pernyataan tersebut segera terealisasi. Sebab, akan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kebijakan Kementerian ESDM ke depannya.
"Betul, banyak hal-hal penting yang substansial yang harus diambil oleh menteri definitif ESDM," ungkap dia.
Ketika ditanya mengenai informasi yang akan mengisi jabatan yang ditinggal oleh Arcandra Tahar semenjak 16 Agustus 2016, Kurtubi mengaku tidak mengetahuinya. Dirinya menyerahkan keputusan tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, anggota Komisi VII Kurtubi mengatakan jika dirinya mendapatkan informasi dari Pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR Kamis, 1 September kemarin bahwa posisi Menteri ESDM segera terisi.
"Kelihatannya tidak lama lagi akan ada menteri ESDM yang definitif. Kemarin waktu raker komisi VIII dengan Plt Menteri ESDM Pak Luhut, beliau memaparkan kemungkinan dua minggu lagi," kata Kurtubi saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat, 2 September.