Himbara untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Keempat bank tersebut yakni PT Bank BTN (Tbk), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk dan PT Bank BRI Tbk siap bersinergi menyukseskan program National Payment Gateway (NPG) yang menjadi wadah bagi sistem pembayaran nasional yang didukung Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).
Empat bank pelat merah menandatangani perjanjian kesepakatan switching transaksi di antara ban-bank BUMN tersebut.
"NPG menjadi langkah maju bagi bank-bank BUMN menyatukan diri dalam sistem transaksi secara nasional, sehingga tercipta efisiensi biaya yang sangat besar, di samping kepentingan masyarakat untuk mendapatkan layanan lebih baik," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) Himbara dengan PT Telkom Indonesia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Disaksikan Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo dan Menteri BUMN Rini Soemarno, MoU tersebut terkait dengan pembentukan sebuah perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank BUMN.
Maryono menambahkan Himbara sepakat menyinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia.
"Ini pula sebagai wujud dari sinergi BUMN dan kami bank-bank BUMN bersama Telkom melakukan sinergi dalam pembentukan NPG, tegasnya," tegasnya.
Pembentukan ekosistem NPG merupakan salah satu inisiatif strategis yang menyokong visi pemerintahan Republik Indonesia untuk terwujudnya Indonesia yang berdaulat mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
"Dengan NPG akan terjadi efisiensi yang sangat besar pada bank-bank BUMN hingga sekitar Rp6,8 triliun per tahun," ujarnya.
Bagi nasabah sinergi dalam pembentukan NPG ini akan menjadikan biaya transaksi ATM yang sangat murah, selain peningkatan efisiensi dengan pembagian infrastruktur sistem pembayaran, juga diharapkan dapat meningkatkan kontrol atas transaksi dan mengurangi ketergantungan terhadap prinsipal asing.
Di samping itu, bank-bank BUMN saat ini sedang bekerja sama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Di tahun 2016, diharapkan 10.000 ATM dan 10.000 EDC bank-bank BUMN sudah beroperasi.
Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan yang akan menjadi prinsipal dilakukan oleh Telkom melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya Holding BUMN Keuangan. Selanjutnya, holding BUMN Keuangan akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan prinsipal.
Data Bank Indonesia menunjukkan jumlah transaksi kartu debit naik 153% dari 138 juta transaksi di tahun 2011 menjadi 349 juta transaksi pada 2015. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh 217% menjadi 1,1 miliar transaksi pada 2020.
Adapun jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, tumbuh 34% dibandingkan tahun 2011 dan diperkirakan akan meningkat 45% menjadi 407 juta transaksi pada 2020.
BTN Siap Sukseskan Nasional Payment Gateway | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
"Ini sebuah langkah maju bagi perbankan Indonesia dimana kami bank-bank BUMN menyatukan diri dalam sistem transaksi secara nasional. Dan ini akan baik bagi bank-bank BUMN karena akan tercipta efisiensi biaya yang sangat besar disamping kepentingan masyarakat untuk mendapatkan layanan lebih baik dapat terjawab dengan kerjasama ini," kata Direktur Utama BTN Maryono usai penandatanganan kerjasama NPG bersama bank-bank BUMN dan Telkom di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Dia menambahkan Himbara sepakat mensinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di indonesia. Dalam hal ini Himbara mengajak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk membentuk sebuah perusahaan Prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank BUMN.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap menyukseskan Nasional Payment Gateway (NPG) yang akan menjadi wadah bagi sistem pembayaran nasional yang didukung oleh himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). NPG ini nanti akan dikoordinasi oleh sebuah perusahaan principal yang dibentuk oleh Himbara dengan pemegang saham mayoritas Holding BUMN bidang keuangan yang saat ini sedang dalam proses.
"Ini juga sebagai wujud dari sinergi BUMN dan kami bank-bank BUMN bersama Telkom melakukan sinergi dalam pembentukan NPG," ujar dia.
Sedangkan bagi nasabah sinergi dalam pembentkan NPG ini akan menjadikan biaya transaksi ATM yang sangat murah. Selain peningkatan efisiensi dengan sharing infrastruktur sistem pembayaran, NPG diharapkan dapat meningkatkan kontrol atas transaksi dan mengurangi ketergantungan terhadap Prinsipal asing.
Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan yang akan menjadi prinsipal dilakukan oleh Telkom melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya Holding BUMN Keuangan. Selanjutnya, Holding BUMN Keuangan akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan Prinsipal.
Menurutnya NPG akan menciptakan efisiensi di dalam sistem pembayaran nasional. Di samping itu, bank-bank BUMN saat ini sedang bekerjasama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Di tahun 2016, diharapkan 10,000 ATM dan 10,000 EDC bank-bank BUMN sudah beroperasi.
Menurut Maryono dengan NPG akan terjadi efisiensi yang sangat besar pada bank-bank BUMN. "Diperkirakan bank milik negara secara total akan menghemat sekitar Rp6,8 triliun per tahun dengan adanya NPG ini," papar dia.
Pemerintah Bentuk Perusahaan Prinsipal di Sektor Finansial | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Pembentukan perusahaan prinsipal ini dilakukan untuk mengurangi dominasi perusahaan asing dalam transaksi elektronik di sektor finansial.
"Proses transaksi kartu debet di Indonesia masih didominasi oleh perusahaan swasta, mayoritas pemain asing, pemain dari Indonesia itu hanya 1,1 persen," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (9/9/2016).
Kementerian BUMN hari ini mengumpulkan bank-bank BUMN (HIMBARA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembentukan perusahaan prinsipal.
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa jumlah transaksi kartu debit naik 153 persen dari 138 juta transaksi di tahun 2011 menjadi 349 juta transaksi pada tahun 2015. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh 217 persen menjadi 1,1 milyar transaksi pada 2020. Adapun, jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, tumbuh 34 persen dibandingkan tahun 2011 dan diperkirakan akan meningkat 45 persen menjadi 407 juta transaksi pada 2020.
Dengan terciptanya ekosistem National Payment Gateway (NPG), diharapkan akan tercipta efisiensi di dalam sistem pembayaran nasional. Di samping itu, bank-bank Himbara saat ini sedang bekerja sama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Di tahun 2016, diharapkan 10.000 ATM dan 10.000 EDC bank-bank Himbara sudah beroperasi.
Tak hanya itu, sistem transaksi yang menggunakan mesin EDC juga didominasi oleh perusahaan asing layaknya Visa dan Mastercard. Bahkan pangsa pasar kedua perusahaan itu di Indonesia mencapai 99,6 persen.
Rini menegaskan perusahaan prinsipal ini diharapkan dapat menjalankan fungsinya mulai akhir 2017. Nantinya perusahaan ini akan menjadi bagian dari holding di sektor jasa Keuangan.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Matrowardojo menambahkan, pembentukan perusahaan ini dapat meningkatkan daya saing industri keuangan Indonesia.
"Saat ini pasar bank HIMBARA di Indonesia cukup dominan, atau sekitar 50 persen dari total proses switching transaksi di Indonesia. Untuk itu kami menyambut baik langkah ini," paparnya.
Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan yang akan menjadi prinsipal dilakukan oleh Telkom melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya Holding BUMN Keuangan. Selanjutnya, Holding BUMN Keuangan akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan Prinsipal.