Menko Darmin yakin realisasi program tersebut bisa meningkat | PT Rifan Financindo Berjangka
Hingga hari ini, realisasi uang tebusan baru Rp 7,68 triliun dari target Rp 165 triliun. Sementara itu, dana repatriasi baru Rp 16,1 triliun dari target Rp 1.000 triliun. Adapun dana deklarasi baru mencapai Rp 322,6 triliun dari target Rp 4.000 triliun.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta Bank Indonesia (BI) tidak buru-buru menjustifikasi target tax amnesty tidak akan tercapai.
Ia cenderung lebih menunggu hasil realisasi tax amnesty daripada mengoreksi targetnya. Sebab, mau direvisi atau tidak, besaran realisasi tax amnesty tetap tidak bisa diprediksi.
Menurut dia, hal penting yang harus dilakukan adalah merumuskan strategi untuk melakukan pendekatan kepada para wajib pajak besar.
"Menteri Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak itu harus terus mengembangkan, merumuskan upaya-upaya, mengundang, dan menghubungi wajib pajak besar," kata Darmin.
Bila para wajib pajak besar ikut program tax amnesty, maka ia yakin realisasi program tersebut bisa meningkat.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memperkirakan realisasi uang tebusan tax amnesty hanya Rp 21 triliun.
"Ini masih berjalan, jangan buru-burulah sebut Rp 21 triliun," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Menko Darmin: Target Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tergantung Tax Amnesty | PT Rifan Financindo Berjangka
Menurut Darmin, jika tax amnesty berjalan dengan baik, maka bisa dicapai angka target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan, bahkan diharapkan bisa melampaui. Jika tax amnesty tidak berjalan dengan baik, maka diharapkan minimal bisa tercapai di kisaran 5,1 persen.
"Kalau cukup bagus bisa diharapkan 5,1 persen, kalau tidak cukup bagus, yah memang 5,1 persen sudah cukuplah (bagus)," tuturnya.
Pemerintah merevisi ke bawah angka pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2017. Adapun angkanya dipatok kisaran 5,1 persen atau turun 0,2 persen dari target yang sebelumnya diumumkan dalam nota keuangan yakni 5,3 persen.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi pada 2017 akan bergantung dengan capaian penerimaan dari kebijakan tax amnesty yang saat ini terus berjalan. Akan tetapi, dipastikan paling tidak target angka pertumbuhan ekonomi pada tahun depan tersebut tidak akan turun dari yang sudah diperkirakan tahun ini.
"Yah paling tidak, tidak turunlah dari perkiraan tahun ini. Walaupun sebetulnya itu (pertumbuhan ekonomi) bisa sangat tergantung bagaimana tax amnesty ini berjalan," ucapnya saat ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Menko Darmin: Ekonomi RI Tergantung Keberhasilan Tax Amnesty | PT Rifan Financindo Berjangka
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Ia menilai, target pertumbuhan ekonomi yang telah disepakati 5,1 persen di RAPBN 2017 masih berada pada rentang perkiraan pemerintah di kisaran 5 persen sampai 5,1 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi nasional 5,1 persen di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dipengaruhi berhasil atau tidaknya program pengampunan pajak (tax amnesty).
"Paling tidak target pertumbuhan ekonomi kita tidak turun lah dari perkiraan tahun ini," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Sebelumnya, penetapan asumsi makro ini di RAPBN 2017 sebesar 5,1 persen antara pemerintah dan DPR sesuai dengan usulan Menkeu Sri Mulyani.
"Angka 5,1 persen target pertumbuhan ekonomi nyaman untuk kami. Kami tidak ingin mengulangi kondisi 2016, tapi kami coba hati-hati," ujar dia.
Pemerintah, sambung dia, akan tetap berupaya mengumpulkan target penerimaan pajak semaksimal mungkin. Caranya Sri Mulyani terus memantau kinerja Ditjen Pajak dalam mengejar penerimaan, dengan berkoordinasi bersama Kepala Kanwil setiap pekan.
"Ini adalah bukti keseriusan kami dengan target penerimaan pajak walaupun ada dari non pajak, seperti PNBP dan bea cukai. Kami akan kelola dengan baik supaya penerimaan lebih akurat," jelas dia.
Saat kinerja ekspor dan impor tak bisa diandalkan, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengupayakan dorongan pertumbuhan ekonomi dari belanja pemerintah yang diharapkan tumbuh mencapai 4,8 persen di 2017.
"Sementara konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen, karena dengan perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi dari Nota Keuangan 5,3 persen menjadi 5,1 persen di tahun depan," ujar Sri.
Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan turut dipengaruhi pencapaian tax amnesty. Pemerintah memasang target uang tebusan dari program tax amnesty sebesar Rp 165 triliun, deklarasi harta hingga Rp 4.000 triliun, serta repatriasi yang merujuk pada data Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sebesar Rp 1.000 triliun.
"Sebetulnya itu (pertumbuhan ekonomi) sangat tergantung pada tax amnesty," kata Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.
Apabila berhasil merealisasikan target penerimaan pajak dari tax amnesty, diperkirakan Darmin, ekonomi Indonesia tahun depan memungkinkan untuk tumbuh lebih tinggi.
"Kalau cukup bagus (realisasi tax amnesty), bisa di atas 5,1 persen pertumbuhan ekonominya. Tapi jika tidak cukup bagus, tumbuh 5,1 persen saja sudah bagus," terang Darmin.