Bank-bank milik pemerintah akan memiliki perusahaan switching sendiri | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Keberadaan perusahaan switching bank BUMN pun menjadi sangat berarti karena mereka penguasa transaksi perbankan. Himbara menghitung, efisiensi yang bisa dihemat empat bank pelat merah dari pendirian perusahaan switching mencapai Rp 6,8 triliun per tahun.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pembentukan perusahaan switching bank BUMN tersebut akan meningkatkan daya saing, efisiensi, serta kemandirian sistem pembayaran nasional.
Menurut Agus, sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5% dalam lima tahun terakhir dan nilai produk domestik bruto (PDB) tahun 2015 sebanyak Rp 11.540 triliun, Indonesia membutuhkan sistem pembayaran ritel yang besar.
Bank-bank milik pemerintah akan memiliki perusahaan switching sendiri. Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Telkom Indonesia sepakat mendirikan perusahaan switching yang bakal mengoperasikan konsolidasi jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) dan electronic data capture (EDC) empat bank BUMN.
National Payment Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Alex J. Sinaga menyatakan, selama ini, Telkom dan Himbara tak punya lisensi untuk national payment gateway (NPG). BI akan memberikan lisensi itu kepada Kementerian BUMN melalui prinsipal hasil kerjasama Telkom dan perusahaan holding Himbara.
“Selama ini prinsipal dipegang swasta dan asing. Padahal, hampir 50% transaksi itu terjadi di Himbara,” imbuh Alex.
Berdasarkan data bank sentral, nominal transaksi kartu ATM atau debit di tahun 2015 telah menyentuh angka Rp 13 triliun per harinya dengan volume transaksi sebanyak 12,5 juta transaksi.
Tren jumlah transaksi kartu ATM/debit juga terus menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Setidaknya dalam lima tahun terakhir, rata-rata volume transaksi ATM/debit meningkat sebesar 20%.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) sekaligus Ketua Himbara, Asmawi Syam mengatakan, nilai efisiensi tersebut sudah mencakup total efisiensi dari segi komersial, branding, hingga operasional empat bank milik negara.
"Penghematan bisa mencapai 75% untuk tiap-tiap bank,” jelas Asmawi.
Ke depan, perusahaan switching tersebut tidak hanya eksklusif hanya untuk anggota Himbara. Dalam jangka panjang, Himbara berniat menggandeng bank pembangunan daerah (BPD) dan bank-bank lain untuk ikut di dalam perusahaan switching.
Bank BUMN Kini Punya Anak Usaha Switching ATM | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Berdasarkan data Bank Indonesia sendiri, jumlah transaksi kartu debit naik 153 persen dari 138 juta transaksi di 2011 menjadi 349 juta di 2015. Diperkirakan jumlah itu bakal tumbuh 217 persen menjadi 1,1 miliar pada 2020.
Kemudian jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, tumbuh 34 persen dibandingkan 2011. Pada 2020 mendatang diprediksi meningkat 45 persen menjadi 407 juta.
Saat ini Himbara saling bekerja sama untuk mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan Electronic Data Capture (EDC). Tahun ini diharapkan pula sebanyak 10 ribu ATM dan 10 ribu EDC Himbara sudah beroperasi.
Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) bersepakat untuk menyinergikan sistem pembayaran dengan menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Nantinya sinergi ini bakal menghemat biaya hingga Rp 6,8 triliun per tahun dalam pengelolaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Himpunan yang beranggotakan Bank Mandiri, BRI, BNI, Serta BTN ini mengajak Telkom membentuk perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank tersebut. Diharapkan pula, prinsipal bisa memegang peranan utama dalam pembentukan ekosistem dari Nasional Payment Gateaway (NPG).
Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno, mengatakan, sinergi ini dapat meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia. "Dengan adanya NPG maka kontrol terhadap transaksi domestik khususnya alat pembayaran menggunakan kartu domestik yaitu kartu debit dan kartu kredit juga dapat dilaksanakan di dalam negeri," jelasnya.
Menurutnya, sinergi bisa juga mengurangi ketergantungan terhadap prinsipal asing seperti Visa dan Mastercard. Rini pun menargetkan sinergi antar bank pelat merah dapat menghemat devisa dari berkurangnya pembayaran fee terhadap prinsipal asing.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Himbara dan Telkom dilakukan oleh Direktur Utama BRI Asmawi Syam, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama BTN Maryono, serta Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9).
TERPOPULER: ATM Digabung, Bank Himbara Hemat Rp6,8 Triliun | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat
Sinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia akhirnya diresmikan. Bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank milik Negara (Himbara) pun menyambut baik sinergi ini.
"Switching company itu kan bayar. Nah kita kan lebih menghemat dengan kita buat sendiri. Kemudian selama ini kita beli ATM sendiri-sendiri, sekarang kita beli bareng-bareng," ujarnya di Kementerian BUMN Jakarta.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, sinergi ini akan menghemat biaya dalam pengelolaan ATM yang selama ini perbankan BUMN mengeluarkan dananya masing-masing. Dengan sinergi ini perbankan BUMN dapat menghemat sekira Rp6,8 triliun.