Nilai Tukar Yen Jepang Pagi Ini Terpantau Melemah 0,23% | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Pada saat yang sama, indeks Nikkei 225 juga naik tipis 0,03% atau 5,37 poin ke level 16.742,86 setelah dibuka melemah 0,28% atau 46,51 poin di level 16.690,98.
Sebanyak 118 saham menguat, 99 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Pergerakan bursa saham Jepang terpantau berbalik naik pada perdagangan pagi ini, Selasa (30/8/2016), seiring pelemahan kinerja mata uang yen Jepang yang mengangkat prospek bagi eksportir meski di sisi lain terdapat laporan penurunan belanja rumah tangga dan penjualan ritel.
Indeks Topix pagi ini dibuka melemah 0,24% atau 3,15 poin ke level 1.310,09 dan naik tipis 0,05% atau 0,65 poin ke 1.313,89 pada pukul 08.25 WIB.
Saham Eisai Co. Ltd. menanjak 1,64%, sementara saham Shionogi Co. Ltd. melesat 1,96%, Toyota Motor Corp. menguat 0,98%, dan Honda Motor Co. Ltd. naik 0,89%.
Sementara itu, nilai tukar yen Jepang pagi ini terpantau melemah 0,23% atau 0,23 poin ke posisi 102,15 per dolar AS pada pukul 08.46.
Sementara itu, dilaporkan penurunan data belanja rumah tangga dan penjualan ritel di Jepang untuk bulan Juli. Belanja rumah tangga Jepang turun untuk lima bulan berturut-turut pada Juli bersama dengan penjualan ritel, menunjukkan pelemahan pada permintaan domestik.
Di sisi lain, tingkat pengangguran berada pada level terendah sejak 1995.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, indeks Topix melonjak kemarin setelah Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan bahwa kemungkinan untuk kenaikan suku bunga AS telah menguat beberapa bulan terakhir.
Bursa Asia Menguat di Tengah Keraguan Kenaikan Suku Bunga AS | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Ketua Fed Janet Yellen mengatakan, keputusan kenaikan suku bunga sudah kuat, tetapi masih menunggu keputusan dari seluruh pejabat The Fed. Wakil Ketua Fed Stanley Fischer menyarankan suku bunga naik bulan depan
Sementara itu, reaksi pasar pada keputusan kenaikan suku bunga adalah mendorong kemungkinan kenaikan September sekira 44 persen, namun investor dengan cepat kembali berubah pikiran dan hanya naik 36 persen.
"Jika proyeksi ini akurat, maka kebijakan moneter yang dirancang untuk kenaikan suku bunga akan menyiratkan normalisasi sangat bertahap dari tingkat dana federal," demikian dikutip dalam catatan.
Pasar saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa, karena adanya keraguan Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga pada September. Di sisi lain investor menanti kebijakan stimulus di negara lain.
Dolar AS juga turun ke USD101,82 per yen Jepang, sementara Euro stabil di USD1,11 per Euro. Di pasar komoditas, harga minyak stabil setelah jatuh sekitar 1 persen pada Senin. Kelebihan pasokan tetap menjadi perhatian utama dengan stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat 1,3 juta barel pekan lalu,
Harga minyak mentah LCOc1 Brent naik 6 sen menjadi USD49,32 per barel, sementara minyak mentah CLc1 AS naik 9 sen menjadi USD47,0 per barel.
Melansir Reuters, Selasa (30/8/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang .MIAPJ0000PUS naik 0,4 persen. Pasar saham di Korea Selatan .KS11 dan Australia keduanya naik sekitar 0,6 persen.
Di pasar saham Jepang, indeks Nikkei N225 turun 0,1 persen karena yen berbalik arah setelah menguat tinggi.
Sebuah data pengangguran, penjualan ritel dari Jepang sebagian besar mengalahkan perkiraan analis tetapi tidak untuk mengubah ekspektasi Bank of Japan pada akhirnya memberikan stimulus.
Bursa Asia di luar Jepang sumringah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Palembang
Menurut analis, pelaku pasar di kawasan regional hari ini lebih fokus pada perilisan data yang menunjukkan kian kuatnya ekonomi AS dan menebak arah kebijakan moneter global.
"Pasar saham terlihat stabil menjelang dirilisnya data tenaga kerja AS. Sesi positif di pasar saham AS memberikan aura positif ke Asia," jelas Angus Nicholson, market analyst IG Ltd yang berbasis di Melbourne.
Harga minyak dunia diprediksi juga akan mempengaruhi market. Catatan saja, pagi ini, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,2% menjadi US$ 47,06 per barel.
Pasar saham Asia -tidak termasuk Jepang- mencatatkan kenaikan pada transaksi perdagangan pagi ini (30/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia -tanpa Jepang- naik 0,4%.
Sedangkan data CNBC menunjukkan, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,65%, indeks ASX 200 Australia naik 0,46%.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,15% dan indeks Topix turun 0,17%. Penurunan bursa Jepang disinyalir akibat aksi profit taking. Pasalnya kemarin, dua indeks acuan Jepang melaju 2% lebih.
Selain itu, yen Jepang juga menguat tipis dan kini diperdagangkan di level 101,75 versus dollar AS.