(BEI) pekan lalu (28 Mei - 1 Juni) terasa mendebarkan bagi banyak trader dan investor | PT Rifan Financindo Berjangka
Tiga saham berhasil menembus garis MA200 sehingga keluar dari daftar ini. Mereka adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Indofood CBP Tbk (ICBP), dan Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Sebagian trader menganggap MA200 menjadi salah satu indikator teknikal paling penting tren jangka panjang.
Saham-saham yang harganya berada di atas rata-rata bergerak 200 hari terakhir (MA200) dianggap sebagian kalangan sedang berada dalam tren naik (bullish). Sebaliknya, saham-saham yang berada di bawah garis MA200 dianggap sedang berada dalam tren bearish.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, berdendang bersama IHSG. Turun 4.79
poin dibanding pekan sebelumnya, indeks LQ45 hinggap di 953.59.
Untunglah, penurunan indeks pasca kenaikan bunga acuan tidak membawa serta saham-saham LQ45. Terbukti, pekan lalu porsi saham LQ45 yang harganya berada di bawah harga rata-rata bergerak (moving average) selama 200 hari terakhir (MA200) justru berkurang.
Setelah penutupan pasar Kamis (31/5), jumlah saham LQ45 yang berada di bawah garis MA200 menjadi 31 saham, berkurang tiga saham dibanding Jumat pekan sebelumnya (25/5) yang mencapai 34 saham. Ini berarti tinggal 68,8%% saham anggota LQ45 yang masih berada di bawah garis MA200.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu (28 Mei - 1 Juni) terasa mendebarkan bagi banyak trader dan investor. Selain cuma ada tiga hari perdagangan, pekan lalu Bank Indonesia (BI) juga menaikkan bunga acuan sebesar 0,25%.
Apa boleh buat, efek kenaikan bunga acuan memang masih signifikan terhadap bursa saham. Meski Senin (28/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau, dua hari perdagangan berikutnya IHSG dipaksa turun oleh sentimen negatif kenaikan bunga acuan. Kamis (31/5) IHSG berakhir di 5,983.587 alias turun 7.845; menghapus lonjakan indeks sebelumnya.
Sedikit yang turun, ini daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (31 Mei 2018) | PT Rifan Financindo Berjangka
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Anjlok lumayan dalam, penurunan IHSG kemarin menyeret turun tiga saham penghuni daftar LQ45 dengan PER terkecil. Saham-saham yang bernasib nahas itu adalah BPD Jabar dan Banten (BJBR), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Pada hari yang sama, saham yang naik harga justru lebih banyak, yaitu enam saham. Mereka adalah Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan AKR Corporindo Tb k (AKRA), Indika Energy Tbk (INDY), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Satu-satunya saham yang kemarin tidak mengalami perubahan harga adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Kenaikan bunga acuan Bank Indonesia sebesar 0,25% Rabu (30/5) masih berefek negatif terhadap bursa saham sehari setelahnya. Kamis (31/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 27.47 poin (-0.46%) sebelum ditutup di angka 5,983.59.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut suram. Turun 9.89 poin menuju 953.59; indeks LQ45 longsor sedalam 1.03%.
RTI mencatat Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Waskita Karya (WSKT) menempati tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,47 kali, 5,15 kali, dan 5,17 kali. Posisi selanjutnya masih diisi oleh AKRA, INDY, PTBA, SRIL, BJBR, BBNI, dan PGAS.
IHSG punya kans naik pada hari ini | PT Rifan Financindo Berjangka
Tapi, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menganalisa, IHSG masih bergerak dalam tren melemah awal pekan ini. Rencana The Fed menaikkan bunga acuan masih akan menekan indeks.
Yield obligasi pemerintah AS juga masih bisa naik, sehingga indeks dollar bisa terus menguat. Hans memprediksi IHSG hari ini melemah dan bergerak antara support 5.934–5.949 dan resistance 6.055–6.095.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap juga melihat IHSG hari ini melemah dan bergerak di rentang support 5,905 dan resistance 6,074, lantaran rebalancing indeks MSCI Indonesia baru akan efektif pada Senin (4/6) ini. "Kurangnya stimulus dari dalam negeri juga turut menekan laju IHSG," tutur dia.
Di awal pekan ini, sebagian besar analis memprediksi pasar saham domestik bangkit lagi. Pada Kamis (31/5), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 0.46% ke level 5.983,59.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG hari ini (4/6) terkonsolidasi menjelang rilis data inflasi dan cadangan devisa yang disinyalir masih stabil. Dia memprediksi IHSG hari ini akan menguat dan bergerak antara support 5.845 dan resistance 6.071. Enam dari 10 analis yang dihubungi KONTAN memprediksi IHSG hari ini menguat.
PT Rifanfinancindo