Seorang penumpang Lion Air, berinisial DB diamankan pihak Bandara | PT Rifan Financindo Berjangka
Lion Air JT 291 pun telah diberangkatkan yang mengalami penundaan menjadi pukul15.54 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35 WIB dan mendarat di Cengkareng pada 17.22 WIB.
Sedangkan pria berinisial DB itu diturunkan bersama dengan barang bawaannya dan diserahkan kepada pihak keamanan bandara.
"Lion Air telah menyerahkan DB ke avsec airlines, avsec Angkasa Pura II cabang Pekanbaru, otoritas bandar udara serta pihak berwenang untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut," kata Danang.
Kemudian pesawat dengan nomor JT 291 itupun kembali ke terminal untuk melakukan pengecekan ulang baik barang yang dibawa maupun kepada 200 penumpang sesuai dengan standar penanganan ancaman bom.
Setelah pengecekan tidak ditemukan adanya bom atau benda lainnya yang mencurigakan.
"Hasilnya adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan," ungkap Danang.
"Ketika dalam proses boarding, saat masuk ke pesawat, DB mengaku kepada salah satu awak kabin (flight attendant/ FA) sebagai seorang teroris dan membawa bom dalam tas," kata Danang, di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Seorang penumpang Lion Air, berinisial DB diamankan pihak Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru karena mengaku teroris.
Penumpang pria yang akan melakukan perjalanan dengan rute Riau ke Jakarta itu juga mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Pihak Lion Air, melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, menjabarkan pria tersebut mengungkapkan hal tersebut kepada pramugari saat masuk ke pesawat menuju bangkunya yang berada di seat 9C.
Seorang Penumpang Lion Air Mengaku Teroris dan Menaruh Bom di Tasnya | PT Rifan Financindo Berjangka
Lion Air JT 291 pun telah diberangkatkan yang mengalami penundaan menjadi pukul 15.54 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35 WIB dan mendarat di Cengkareng pada 17.22 WIB.
Sedangkan pria berinisial DB itu diturunkan bersama dengan barang bawaannya dan diserahkan kepada pihak keamanan bandara.
"Lion Air telah menyerahkan DB ke avsec airlines, avsec Angkasa Pura II cabang Pekanbaru, otoritas bandar udara serta pihak berwenang untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut," kata Danang.
"Ketika dalam proses boarding, saat masuk ke pesawat, DB mengaku kepada salah satu awak kabin (flight attendant/FA) sebagai seorang teroris dan membawa bom dalam tas," kata Danang, di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Kemudian pesawat dengan nomor JT 291 itu pun kembali ke terminal untuk melakukan pengecekan ulang, baik barang yang dibawa maupun kepada 200 penumpang sesuai dengan standar penanganan ancaman bom.
Setelah pengecekan tidak ditemukan adanya bom atau benda lainnya yang mencurigakan.
"Hasilnya adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan," ungkap Danang.
DB, langsung diamankan pihak Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau setelah mengaku sebagai seorang teroris.
Tak tanggung-tanggung, dia bahkan mengaku kalau di dalam tasnya ada bom bersemayam.
Saat itu dia akan terbang dari Riau ke Jakarta.
Pihak Lion Air, melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, menjabarkan pria tersebut mengungkapkan hal itu kepada pramugari saat masuk ke pesawat menuju bangkunya yang berada di seat 9C.
Mengaku Teroris, Seorang Penumpang Lion Air Ditangkap | PT Rifan Financindo Berjangka
Atas kerja sama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling), dan petugas keamanan (aviation security/avsec), proses pemeriksaan diselesaikan secara teliti, tepat, dan benar.
Hasilnya, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan.
Sesuai dengan prosedur atas sikap penumpang itu, Lion Air menurunkan (offload) DB berikut bagasi dan barang bawaannya.
Lion Air telah menyerahkan DB ke avsec airlines, avsec Angkasa Pura II cabang Pekanbaru, otoritas bandara, serta pihak berwenang untuk ditangani lebih lanjut.
Lion Air JT 291 telah diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 15.54 dari jadwal penerbangan semula pukul 13.35. Pesawat telah mendarat di Tangerang pukul 17.22.
Gurauan bom (bomb joke) dari seorang penumpang laki-laki berinisial DB dengan nomor kursi 9C," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu malam, 16 Mei 2018.
Danang mengatakan DB mengaku sebagai seorang teroris dan membawa bom di dalam tas kepada awak kabin saat proses masuk ke pesawat (boarding).
Untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta semua kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures). "Seluruh 200 penumpang dewasa, barang bawaan, dan kargo harus kembali ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali (screening)," ucap Danang.
Maskapai penerbangan Lion Air kembali diteror penumpang yang melakukan candaan bom (joke bomb). Kali ini, penerbangan nomor JT 291 rute Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau (PKU), tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK), terpaksa tertunda karena seorang penumpang mengaku teroris kepada awak kabin.