(Jokowi) mengingatkan, Indonesia ini adalah negara besar | PT Rifan Financindo Berjangka
Lebih lanjut, Presiden menceritakan bahwa proses pembangunan juga dilakukan di pelabuhan-pelabuhan kecil, misalnya Halmahera Tengah, Tapaleo misalnya. Ia menyampaikan bahwa pelabuhan kecil itu diperlukan untuk mengantarkan semen, sembako, beras, gula menuju ke sana dan membawa dari sana, misalnya jagung, palawija, pala, semuanya untuk keluar dijual ke pulau-pulau yang lain.
“Inilah yang sering saya sampaikan yang namanya tol laut, mengoneksikan (dan) menyambungkan antar pulau, antar provinsi, antar kabupaten, antar kota yang ada di negara kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Kenapa itu perlu dibangun, lanjut Presiden, karena pemerintah ingin ada sebuah pondasi yang kuat, negara ini bersaing dengan negara-negara lain. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Presiden mengaku amat bangga sekali bahwa siswa-siswi SMA Taruna Nusantara ini komplet, dari Sabang sampai Merauke ada, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote semuanya ada di SMA Taruna Nusantara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyinggung mengenai pentingnya pembangunan infrastuktur yang kini dilakukan dengan gencar oleh pemerintah, mulai dari jalan tol, baik di Jawa maupun di luar Jawa, airport baru dibangun atau airport yang sudah ada diperluas lagi, pelabuhan dibangun baik pelabuhan besar, pelabuhan kecil maupun pelabuhan sedang.
Dia menunjuk contoh misalnya seperti misalnya Pelabuhan besar di Sumatera yang saat ini masih dalam proses insyaallah akhir tahun ini selesai, Kuala Tanjung misalnya. Hal yang sama, menurut Presiden, juga Pelabuhan Tanjung Priok juga diperluas sehingga kapal sebesar apapun bisa merapat ke pelabuhan. Pun halnya, tambah Presiden, Makassar New Port juga sama, dibangun agar kapal-kapal besar semuanya bisa merapat dan sampai nanti di Sorong akan dibangun pelabuhan-pelabuhan itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Indonesia ini adalah negara besar. Di mana penduduk sekarang ini sudah 263 juta dan masuk dalam ekonomi 16 besar dunia serta memiliki 17.000 pulau dan 714 suku yang berbeda-beda.
“Artinya negara kita adalah negara yang plural, majemuk. Memiliki 1.100 lebih bahasa daerah/bahasa lokal,” kata Presiden Jokowi saat menerima 365 siswa-siswi kelas XI Angkatan 27 SMA Taruna Nusantara (Tarnus) Magelang mengutip laman setkab, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Di sisi lain, Pemerintah akan ikut mengintervensi kenaikan harga jenis bahan bakar umum (JBU) atau non subsidi seperti Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo dan lainnya. Selama ini, kenaikan harga ditentukan dan dinaikkan langsung oleh penyedia bensin seperti Pertamina, AKR, Shell, Total dan Vivo.
Ketiga berita tersebut menjadi berita yang banyak menarik minat para pembaca di kanal Okezone Finance. Untuk itu, berita-berita tersebut kembali disajikan secara lengkap.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Indonesia ini adalah negara besar. Di mana penduduk sekarang ini sudah 263 juta dan masuk dalam ekonomi 16 besar dunia serta memiliki 17.000 pulau dan 714 suku yang berbeda-beda.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, hasil pertanian Indonesia bukan hanya beras saja. Hal ini disampaikan kepada perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Harga Pertamax hingga Pertalite Kini Diatur Pemerintah | PT Rifan Financindo Berjangka
Kemudian pemerintah akan mengeluarkan Permen yang bakal memberikan mereka hak untuk ikut menentukan kenaikan harga BBM non Premium. Saat ini masih digodok apakah akan dibuat Permen baru atau merevisi yang sudah ada.
Hal tersebut diumumkan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Pemerintah sedang menyiapkan formula untuk menjamin kepastian masyarakat dalam mengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM). Formula tersebut bakal diterbitkan lewat revisi peraturan presiden (Perpres) dan peraturan pemerintah (Permen).
Pemerintah sedang merevisi Perpres nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM). Aturan ini direvisi agar pasokan Premium tidak langka di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali.
Membongkar 4 rencana besar Jokowi atur penyaluran BBM di Tanah Air | PT Rifan Financindo Berjangka
Namun demikian, Agus memahami bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi harus dilakukan harga minyak dunia tengah tinggi.
"Kami dapat memahami kalau harga BBM itu ada penyesuaian sehubungan dengan BBM yang tidak disubsidi dan itu memang harus menyesuaikan kondisi pasar," katanya.
Melihat fakta ini, pemerintah Jokowi-JK tak tinggal diam. Beberapa kebijakan akan segera dikeluarkan termasuk izin menaikkan harga BBM non subsidi. Berikut rincian kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi akan berdampak pada naiknya angka inflasi.
"Dan ada risiko inflasi dari harga minyak yang cenderung meningkat. Kita melihat harga minyak di dunia sudah meningkat tetapi harga BBM di Indonesia belum disesuaikan, kita dengar yang terakhir sekarang sudah disesuaikan tentu ada dampak pada inflasi," ungkapnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (27/2).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga bensin masih akan menyumbang inflasi pada April 2018. Mengingat, PT Pertamina telah menaikkan harga Pertalite sebesar Rp 200 per liter di 24 Maret 2018.
"Ada kenaikan Pertalite Rp 200 per liter di 24 Maret 2018. Jadi yang dominan memberikan andil adalah kenaikan bensin. Naiknya harga Pertalite, bisa dipastikan pada bulan April masih berikan andil terhadap inflasi," ujar Kecuk di Kantornya, Jakarta, Senin (2/4).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2018 sebesar 0,20 persen. Salah satu penyumbang inflasi adalah kenaikan harga bensin jenis Pertamax dan Pertamax Turbo pada Februari 2018.
Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertalite, Pertamax dan lainnya saat ini menjadi sorotan pemerintah. Sebab, kenaikan harga bensin tersebut secara nyata berdampak pada inflasi.