Mitsubishi Xpander menjadi raja di kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) di pasar nasional | PT Rifan Financindo Berjangka
Masuko, dikutip detikOto, menjawab ekspor harus segera dimulai karena sudah banyak permintaan yang masuk dan telah beberapa kali ditunda.
Untuk mempercepat waktu tunggu para pemesan, ia menyatakan kapasitas produksi bakal ditambah hingga 10.000 unit per bulan mulai Juli 2018. Perinciannya, 7.000 untuk konsumsi dalam negeri, sisanya untuk ekspor.
Pabrik di Cikarang, jika sudah beroperasi penuh, mampu memproduksi 160.000 unit Xpander per tahun.
Mitsubishi juga berjanji untuk terus menambah tingkat kandungan komponen lokal (TKDN) Xpander dari 65 persen pada saat ini menjadi 70 persen.
Hingga pertengahan April 2018 sebanyak 66.000 unit Mitsubishi Xpander telah dipesan konsumen di Indonesia, dan 30 persen di antaranya telah dikirim ke konsumen.
Sementara kapasitas produksi di pabrik Cikarang saat ini baru mencapai 8.000 unit per bulan per Januari 2018.
Melihat jumlah total pesanan domestik dan yang sudah dipenuhi, muncul pertanyaan mengapa Mitsubishi bersikukuh mengekspor walau kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi.
Ia menambahkan, dari target yang ditetapkan, Filipina bakal menjadi pasar terbesar dengan total pengiriman 3.000 unit pada 2018.
Pada awalnya ekspor Xpander dijadwalkan dimulai pada Januari 2018, lalu mundur ke Februari. Namun, menurut Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Takao Kato, tingginya permintaan dalam negeri mengakibatkan rencana tersebut dimundurkan kembali, hingga akhirnya baru terwujud pada April.
Filipina, menurut Kato, dipilih sebagai tujuan ekspor perdana karena banyaknya permintaan untuk Xpander dari negara tersebut. Oleh karena itulah MMKI bergegas memproduksi Xpander bersetir kiri.
Sebagai awal, 420 unit LMPV yang diproduksi di Pabrik Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, tersebut dimasukkan ke kapal Venus Leader untuk dikirimkan ke Filipina. MMKSI memasang target untuk mengekspor 30.000 unit Xpander pada tahun pertama.
"Ekspor Xpander merupakan tonggak penting dalam rencana bisnis kami yang sedang berlangsung, serta lebih jauh lagi menambah kuat fondasi kami di ASEAN, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan kami di kawasan ini," kata Osamu Masuko dalam siaran pers yang diterima Beritagar.id.
Hingga tiga bulan awal 2018, Mitsubishi Xpander menjadi raja di kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) di pasar nasional. Pada periode tersebut, mengutip Okezone, penjualan Xpander mencapai total 21.972 unit, unggul tipis atas sang mantan raja Toyota Avanza, yang laris 21.413 unit.
Keberhasilan itu menjadi pendorong PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk mulai mengekspor mobil 7-penumpang ini ke enam negara, yakni Filipina, Thailand, Vietnam, disusul kemudian Bolivia, Mesir, dan Sri Lanka.
Seremoni ekspor tahap awal Xpander dilakukan di PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPC Car Terminal), Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2018). Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan CEO Mitsubishi Motor Corporation Osamu Masuko.
30 Persen Produksi Mitsubishi Xpander untuk Pangsa Ekspor | PT Rifan Financindo Berjangka
“Jadi, baik domestik maupun ekspor kami sama-sama didesak,” imbuhnya.
Sementara Direktur PT MMKI Takao Kato menambahkan, Xpander yang dikirim ke luar negeri memiliki tipe dan harga yang sama dengan Xpander yang beredar di dalam negeri. Hanya saja, untuk Xpander yang diekspor mengikuti regulasi negara tujuan, misalnya posisi setir di sebelah kiri.
“Tipe yang dieskpor pada prinsipnya sama dengan yang sudah dipasarkan di Indonesia. harganya pun hampir sama, Rp200 jutaan,” terang Takao.
“Tahun ini baru 100 ribu diproduksi. 70 persen untuk domestik dan 30 persen untuk ekspor,” kata Osamu kepada awak media.
Tahun depan Osamu menargetkan ekspor Xpander hingga 40.000 unit. Kendati demikian, angka itu belum final. Sebab permintaan Xpander dari dalam negeri menurut Osamu masih amat tinggi.
“Paling besar untuk sementara tujuan ekspornya ke Filipina. Saya sulit menyebut jumlah yang akan diekspor. Karena masih banyak konsumen Indonesia yang menunggu,” ujarnya.
Tahun ini, Mitsubishi Xpander yang akan diproduksi oleh Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKI) Bekasi sebanyak 100.000 unit. Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya akan diekspor untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Demikian keterangan CEO Mitsubishi Motors Coorporation Osamu Masuko, usai pelepasan 3.000 unit Mitsubishi Xpander di Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Jakarta, pada Rabu (25/4).
Sebanyak 30.000 unit Mitsubishi Xpander akan mulai dipasarkan tahun ini di beberapa negara Asia, Afrika dan Amerika. Seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Mesir, Srilangka, dan Bolivia.
Pameran Mobil Masih Sexy bagi Mitsubishi | PT Rifan Financindo Berjangka
Hanya saja mengingat pameran seperti di IIMS 2018 berada di Jakarta, maka kontribusi penjualan selama pameran akan masuk ke wilayah Indonesia. Ditargetkan untuk IIMS 2018 bisa menyumbang 50 persen penjualan wilayah DKI Jakarta per bulan.
"Target kita selama IIMS 2018 ini 2.050 unit. Sedangkan untuk data di hari Minggu (22/4/2018) sudah di angka 799 unit," terang Head of Sales and Marketing Group PT MMKSI, Imam Choeru Cahya, dikesempatan yang sama.
Selain itu disebutkan kalau pameran juga merupakan tempat yang tepat untuk memperkenalkan produk-produk baru. Konsumen bisa melihat jajaran produk terbaru dan melihat teknologi terbaru yang ditawarkan.
Perhelatan pameran otomotif akbar sekelas Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (IIMS) masih menarik bagi agen pemegang merek (APM). Bahkan Mitsubishi mengakui kalau pameran mobil sangat membantu mereka untuk berjualan.
Head of Sales & Marketing Region 1 Departement PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Budi Dermawan Daulay, menjelaskan kalau tempat ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk membeli mobil. Mengingat hampir semua merek mobil hadir dan mempersingkat waktu untuk melihat-lihat mobil.
"Kalau di luar pameran, mereka membutuhkan waktu untuk mengunjungi setiap dealer. Cuma kalau di sini semua ada, dan konsumen bisa melihat dalam satu tempat," ujar Daulay disela-sela IIMS 2018.