Agus DW Martowardojo memberikan penjelasannya mengenai dinamika nilai tukar yang terjadi beberapa waktu terakhir | PT Rifan Financindo Berjangka
Agus menyatakan, sejak awal April 2018, rupiah telah melemah 0,91 persen. Adapun sejak awal tahun 2018, rupiah terdepresiasi 2,35 persen. Menurut Agus, BI akan terus memonitor dan mewaspadai risiko berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah, baik yang dipicu gejolak global (dampak kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-China, kenaikan harga minyak, dan eskalasi tensi geopolitik terhadap berlanjutnya arus keluar asing dari pasar SBN dan saham Indonesia) maupun yang bersumber dari kenaikan permintaan valas oleh korporasi domestik (terkait kebutuhan pembayaran impor, ULN, dan dividen yang biasanya cenderung meningkat pada kuartal II 2018). "Untuk itu, Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya," tutur Agus.
Dalam periode yang sama, mayoritas mata uang negara emerging market, termasuk Indonesia, juga melemah," ujar Agus. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya, imbuh Agus, bank sentral telah melakukan intervensi baik di pasar valas maupun pasar SBN dalam jumlah cukup besar. Dengan upaya tersebut, nilai tukar rupiah yang pada hari Jumat sempat terdepresiasi sebesar 0,70 persen, pada hari Senin ini hanya melemah 0,12 persen.
Angka itu lebih rendah daripada depresiasi yang terjadi pada mata uang negara-negara emerging market dan Asia lainnya, seperti peso Filipina yang melemah 0,32 persen, rupee India 0,56 persen, baht Thailand 0,57 persen, dan rand Afrika Selatan yang melemah 1,06 persen.
Sejalan dengan itu, pada hari awal pekan ini semua mata uang negara maju kembali melemah terhadap dollar AS. Mata uang yen Jepang melemah 0,25 persen, dollar Singapura melemah 0,35 persen, dan euro melemah 0,31 persen.
Gubernur Bank Indonesia ( BI) Agus DW Martowardojo memberikan penjelasannya mengenai dinamika nilai tukar yang terjadi beberapa waktu terakhir. Agus menyatakan, sejak akhir pekan lalu, semua mata uang dunia mengalami penguatan. "Mata uang AS ( dollar AS), yang pada hari Jumat (20/4/2018) kemarin menguat tajam terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah, pada hari Senin (23/4/2018), ini kembali mengalami penguatan secara meluas (broadbased)," kata Agus dalam keterangannya dari Washington DC, Selasa (24/4/2018). Agus menuturkan, sama seperti yang terjadi di hari Jumat, penguatan dollar AS pada awal pekan ini masih dipicu meningkatnya imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS yang mendekati level psikologis 3 persen.
Selain itu, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS Fed Fund Rate (FFR) sebanyak lebih dari 3 kali tahun ini pun kembali muncul. Kenaikan yield dan suku bunga di AS dipicu oleh meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS. Ini seirinv berbagai data ekonomi AS yg terus membaik dan ketegangan perang dagang antara AS dan China yang berlangsung selama tahun 2018.
Rupiah Sesi Pagi Dibuka Anjlok Saat USD Semakin Kokoh | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara seperti dilansir Reuters, dolar menjaga tren penguatan hingga ke level tertinggi tiga bulan terhadap enam mata uang utama lainnya setelah mendapatkan dorongan karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dalam 10 tahun. Indeks USD versus enam mata uang utama naik ke level 91,054 pada perdagangan awal Asia, level terkuatnya sejak 12 Januari.
Terhadap Yen Jepang, peningkatan juga terjadi pada USD sebesar 0,1% menjadi 108,86. Sebelumnya pada awal pekan kemarin, dolar telah melonjak hampir 1% untuk mencetak kenaikan persentase harian terbesarnya dalam hampir sebulan.
Euro melemah 0,2% menjadi 1,2189 untuk menetapkan ke posisi terendah 1,21875 untuk mata uang umum sejak 1 Maret. Euro telah menikmati reli yang kuat hingga Februari sebelum terjebak dalam kisaran perdagangan dengan dolar setelah Bank Sentral Eropa memperingatkan investor berharap kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp13.921/USD atau masih terkapar, meski sedikit menguat bila dibandingkan akhir perdagangan kemarin Rp13.975/USD. Pagi ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.872-Rp13.976/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di awal perdagangan merayap naik ke posisi Rp13.888/USD dibandingkan sebelumnya Rp13.890/USD. Pergerakan rupiah ada di kisaran Rp13.883-Rp13.898/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah pagi juga menanjak hingga Rp13.888/USD. Posisi ini terlihat membaik dibandingkan kemarin yang berakhir pada posisi Rp13.890/USD.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan, Selasa (24/4/2018) dibuka anjlok hingga tembus level Rp13.900/USD. Kejatuhan mata uang Garuda semakin dalam saat dolar berdiri kokoh pada posisi tertinggi tiga bulan.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini ini dibuka pada level Rp13.900/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah terus memburuk dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.894/USD.
Rupiah Dibuka Nyaris Tembus Rp14.000/USD | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara Yahoofinance mencatat Rupiah melemah 7 poin atau 0,05% menjadi Rp13.895 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah diperdagangkan dalam rentang Rp13.888 per USD hingga Rp13.898 per USD.
Sekadar informasi, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,68% menjadi 90,929 karena imbal hasil atau yield obligasi 10-tahun AS naik menuju 3%..
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,2206 dari USD1,2288 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3936 dari USD1,4031 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot ke USD0,7603 dari USD0,7671.
Dolar AS dibeli 108,64 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,57 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9785 franc Swiss dari 0,9746 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2848 dolar Kanada dari 1,2739 dolar Kanada.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali di bawah tekanan hari ini, seiring menguatnya dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya. Rupiah pun nyaris menyentuh level Rp14.000 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia melemah 5 poin atau 0,04% menjadi Rp13.970 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak Rp13.886-Rp13.976 per USD.