PT Bank DKI kembali mencatatkan kinerja positif pada 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka
Sejumlah pencapaian penting berhasil ditorehkan Bank DKI pada tahun 2017, di antaranya adalah peluncuran JakOne Mobile yang merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari mobile banking dan mobile wallet dan dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI, baik merchant berskala besar maupun ritel.
Bank DKI juga telah berhasil mengimplementasikan yang telah menerapkan transaksi nontunai di lingkup Pemprov. DKI Jakarta. Atas hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan memberikan apresiasi kepada Bank DKI sebagai BPD Model pendukung pengelolaan keuangan daerah.
Untuk meningkatkan ekspansi bisnisnya, pada 2017 Bank DKI telah memperkenalkan produk dan layanan baru seperti kartu kredit co-branding, Tabungan Monas Bisnis Perkulakan, dan kerja sama penjualan Obligasi Republik Indonesia (ORI) 014.
Berbagai upaya perbaikan kualitas kredit yang telah dilakukan mendorong penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Rasio NPL gross dan NPL net Bank DKI pada 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan realisasi masing-masing sebesar 3,76% dan 2,31%. Rasio NPL tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2016 sebesar 5,35% dan 2,75%.
“Upaya perbaikan kualitas kredit yang juga telah dilakukan pada tahun 2017 di antaranya adalah melakukan penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit, dan hapus buku," tutur Sigit Prastowo.
Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2017 telah berhasil mendorong pencapaian laba perseroan yang positif. Laba bersih per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp712,17 miliar, meningkat 10,40% terhadap tahun 2016 sebesar Rp645,11 miliar.
Pertumbuhan tersebut juga berada di atas rata-rata pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,40% di tahun 2017," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (26/3/2018).
Terkait dengan penyaluran kredit, meskipun masih berfokus pada upaya perbaikan kualitas kredit, perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,09% dari semula Rp24,87 triliun pada 2016 menjadi Rp27,13 triliun pada akhir 2017. Pertumbuhan kredit tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tercatat 8,27% di tahun 2017.
PT Bank DKI kembali mencatatkan kinerja positif pada 2017. Berdasarkan hasil laporan keuangan audited, per Desember 2017 perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp51,41 triliun, tumbuh 26,74% dibandingkan dengan Rp40,56 triliun capaian pada 2016.
Pertumbuhan total aset tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,79% di tahun 2017.
Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan, pencapaian total aset tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat signifikan pada tahun 2017. Adapun DPK per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp38,33 triliun, tumbuh sebesar 34,74% dari Rp28,45 triliun pada tahun 2016.
Bank DKI Dukung Sistem Pembayaran Non Tunai di Samsat Jakarta | PT Rifan Financindo Berjangka
Tujuan lain dari penggunaan ID Card adalah sebagai bentuk tertib administrasi di lingkungan Samsat. Selain itu, berbagai inovasi yang dilakukan dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bertujuan untuk turut mendukung program less cash society Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujarnya.
Layanan pembayaran via E-Samsat ini, kata dia, bertujuan untuk mendukung penerimaan pendapatan asli daerah dari sektor pajak. Payment system Bank DKI sangat mendukung untuk program E-Samsat karena jaringan Bank DKI Host to Host dengan sistem Diskominfomas dan SAMSAT Polda Metro Jaya. Pada prinsipnya, pembayaran PKB via E-Channel dari Bank DKI menciptakan indikasi positif pada sektor pajak daerah, terutama setelah diterapkannya pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online.
JakOne Mobile juga dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dengan menggunakan fitur scan to pay. Dalam hal Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, wajib pajak cukup mendownload aplikasi JakOne Mobile pada android dan App Store pada IOS. Selanjutnya, wajib pajak cukup melakukan scanning pada QR Code yang disediakan pada loket non tunai di Samsat.
Kresno menambahkan, Bank DKI juga menyiapkan fasilitas pembayaran untuk para biro jasa dengan menggunakan kartu ATM Combo Bank DKI yang multifungsi untuk dapat digunakan sebagai ID Card sekaligus sebagai alat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor DKI Jakarta.
Langkah selanjutnya, wajib pajak mendatangi loket non tunai untuk melakukan pembayaran melalui Bank DKI. Selain melalui ATM, saat ini, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor DKI Jakarta sudah dapat dilakukan melalui aplikasi JakOne Mobile Bank DKI.
JakOne Mobile sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri mobile banking dan mobile wallet yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI.
Dalam hal ini, Bank DKI akan berperan sebagai bank penerima pembayaran PKB, PNBP, dan SDWKLLJ di DKI Jakarta sekaligus agregator pengumpulan dana hasil penerimaan pembayaran untuk wilayah DKI Jakarta.
Adapun mekanisme pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara non tunai adalah pemilik kendaraan atau wajib pajak cukup datang ke Samsat untuk mengisi data kendaraan via e-Form. Selanjutnya, wajib pajak mendaftarkan kendaraannya pada loket pendaftaran untuk melakukan proses verifikasi data pemilik dan kendaraannya.
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi, menyampaikan kerja sama ini merupakan sinergi positif antara Bank DKI dan Polda Metro Jaya dalam mewujudkan peningkatan pelayanan publik, sehingga masyarakat merasa mudah dan nyaman untuk melakukan transaksi pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor secara non tunai.
"Selain itu, kerja sama ini juga sebagai wujud modernisasi sistem transaksi pembayaran yang didukung oleh produk dan layanan Bank DKI," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Bank DKI menggandeng Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan Gerakan Nasional Non Tunai di masyarakat ibu kota dan sekitarnya. Yaitu dengan melakukan pembayaran non tunai atau less cash dan digitalisasi STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).
Tumbuh Double Digit, Bank DKI Bukukan Laba Rp 712 Miliar di 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka
Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2017 telah berhasil mendorong pencapaian laba perseroan yang positif. Laba bersih per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp 712,17 miliar, meningkat 10,4 persen dibanding perolehan laba bersih 2016 yang tercatat sebesar Rp 645,11 miliar.
Total DPK per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp 38,33 triliun, naik 34,74 persen dibanding 31 Desember 2016 yang tercatat sebesar Rp 28,45 triliun.Pertumbuhan tersebut juga berada diatas rata-rata pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,4 persen di tahun 2017.
Untuk meningkatkan ekspansi bisnisnya, pada tahun 2017, Bank DKI telah memperkenalkan produk dan layanan baru seperti Kartu Kredit Co Branding, Tabungan Monas Bisnis Perkulakan dan Kerjasama Penjualan ORI 014.
Berbagai upaya perbaikan kualitas kredit yang telah dilakukan mendorong penurunan rasio NPL Perseroan dimana NPL gross dan NPL Net Perseroan pada tahun 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan realisasi masing-masing sebesar 3,76 persen dan 2,31 persen. Rasio NPL tersebut jauh lebih baik dibanding tahun 2016 sebesar 5,35 persen dan 2,75 persen.
“Upaya perbaikan kualitas kredit telah dilakukan lewat penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit, dan hapus buku," tutur Sigit.
Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (27/3) mengatakan pencapaian total aset tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat signifikan pada tahun 2017.
Perseroan, kata Sigit, mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,09 persen dari semula tercatat sebesar Rp 24,87 triliun pada 2016 menjadi sebesar Rp27,13 triliun pada akhir tahun 2017 dengan tetap berfokus pada upaya perbaikan kualitas kredit.
Bank DKI kembali mencatatkan kinerja positifnya sepanjang 2017 dengan mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp 51,41 triliun, tumbuh 26,74 persen dari Rp 40,56 triliun pada tahun 2016. Pertumbuhan total aset tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,79 persen pada 2017.