Wuling Motors baru saja merilis produk barunya di Tanah Air, yakni Cortez | PT Rifan Financindo Berjangka
Semua berkat penanaman lebih dari 60 persen struktur 'tubuhnya' yang terbuat dari baja berkekuatan tinggi. Penerapan teknologi thermoforming pada pilar B dan panel pintu juga semakin memperkuat perlindungan terhadap penumpang.
Selain itu, Baojun 730 alias Cortez memiliki zona penyangga di kompartemen mesin, yang membantu melindungi pengemudi dan penumpang jika terjadi benturan secara frontal. Terdapat pula berbagai fitur keselamatan aktif dan pasif tambahan termasuk Bosch's Electronic Stability Programme (ESP).
Hasilnya, seperti dilansir Autocarpro, China NCAP menganjar rating keamanan tertinggi alias lima bintang untuk Cortez. Nilai itu tentu saja paripurna dan menandakan Cortez punya diferensiasi keamanan yang mumpuni. Hasil ini juga bisa saja mematahkan anggapan jika mobil China punya tingkat keamanan buruk, seperti halnya mobil buatan Jepang.
Uji tabrak dilakukan dari berbagai sisi, mulai depan, hingga samping. Dan kantung udara serta sabuk pengaman dilaporkan dapat bekerja dengan baik.
Ternyata Cortez alias Baojun 730 sudah dites tabrak oleh China New Car Assessment Program (China NCAP). Pengujian dilakukan pada 2015 lalu, di mana unit yang dites merupakan Cortez bersetir kiri, alias versi Tiongkok.
Ternyata Cortez alias Baojun 730 sudah dites tabrak oleh China New Car Assessment Program (China NCAP). Pengujian dilakukan pada 2015 lalu, di mana unit yang dites merupakan Cortez bersetir kiri, alias versi Tiongkok.
Bisakah Wuling Cortez Tembus Deretan Mobil Terlaris di Tanah Air? | PT Rifan Financindo Berjangka
Melirik ke kompetitor Cortez, ada Innova. Innova berkapasitas 2.000cc dengan fitur cukup lengkap terdapat pada model V bertransmisi otoamtis. Mobil dilengkapi berbagai fitur. Mulai dari LED Projector Headlamp, rear license ganish, rear bumper step guard, auto folding outer mirror, pelek berukuran 17 inchi, Auto A/C, Illumination LED, Premium Rear Seat Entertainment, sistem hiburan dengan layar berukuran 8 inchi, TFT Type MID, All Auto Window, Dual SRS Airbag dan juga Knee Airbag, ABS dan EBD. Innova tertinggi bermesin 2.000cc ditawarkan mulai Rp 367,8 juta
Bukan hanya Toyota yang menawarkan berbagai fitur canggih pada mobilnya. Nissan juga tak ketinggalan menyematkan beberapa fitur agar mobilnya bisa dilirik masyarakat Indonesia. Seperti misalnya Low-Fatigue Fornt Seat, Circular AC Vents, Rear AC Vents, Sound-Absorbing Materials, 2 DIN Touchscreen Wide Display Headunit, Roof Monitor, ABS, EBD, Parking Sensor hingga Rearview Parking Camera. Grand Livina varian tertinggi itu terdapat pada model 1.5 HW Autech yang dibanderol Rp 272,6 juta.
Berbagai fitur yang ditawarkan Wuling pada Cortez bisa dibilang cukup mumpuni agar Cortez bisa menembus mobil deretan mobil terlaris di Tanah Air yang biasanya diisi oleh merek-merek tertentu saja. Terlebih dengan harga jual lebih murah daripada kompetitor di kelasnya.
Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake force Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Automatic Vehicle Holding (AVH), Hill Hold Control (HHC), Traction Control System (TCS), Electronic Stability Control (ESC), Airbag, ISOFIX, Advanced 8" entertainment system, 4 speaker, tombol pengendali fungsi audio dan panggilan telepon via Bluetoothdi kemudi, sensor parkir, kamera belakang, remote open window and trunk serta USB charging port di setiap baris bangku.
Juga ada luxury meter cluster dengan layar MID 7", exquisite atmosphere lamp, navigation system, Auto AC, Convenient Electric Front Seat Adjuster, front side airbag, sensor parkir depan, safety belt indicator, fatigue driving warning, 6 speaker, auto headlamp dan front wiper, MID steering switch dan remote open sunroof. Tapi itu semua ada dalam Cortez tipe tertinggi yang dibanderol Rp 264 juta.
Mobil MPV di Indonesia semakin ramai saja. Setelah tahun lalu kedatangan dua pendatang baru lewat Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero, membuka awal tahun Wuling kembali meluncurkan MPV keduanya Cortez.
Bukan Avanza Cs lagi yang ditargetkan Wuling saat meluncurkan MPV keduanya, namun lebih ke MPV di kelas tengah. Perlu diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MPV kelas menengah alias Mid MPV diisi oleh beberapa pabrikan seperti Toyota Innova, Nissan Grand Livina, Isuzu Panther, dan juga Toyota Sienta.
Berbekal mesin berkapasitas 1.800 cc, Wuling mengklaim Cortez dibekali berbagai fitur canggih. Itu bisa dibilang menjadi modal Wuling untuk menantang kompetitornya. Cortez dilengkapi dengan lampu proyektor, grill depan elegan, DRL berteknologi LED, roofrail, wiper belakang, spoiler dengan LED dan elegant shark fin. ditambahkan lampu depan dan lampu belakang LED, Classy Electric Sunroof dan aksen chrome di door handle serta window list.
Confero Tidak Bisa Pakai Transmisi Matik Punya Cortez | PT Rifan Financindo Berjangka
Arief menjelaskan, transmisi matik untuk Confero ini dikembangkan khusus di Indonesia dan China. Sebab, model asalnya benar-benar tidak punya pilihan otomatis.
"Jadi sedang kita kembangkan, kalau jadwal peluncurannya kapan saya belum tahu, karena sedang kita pelajari terus," kata Arief.
Apakah nanti matik di Confero sama pakai teknologi i-AMT atau jenis lainnya? Arief pun masih belum mau membuka keran informasinya.
"Ditunggun saja, pelan-pelan kita fokus dulu ke dua model ini," kata dia.
"Kalau Cortez penggerak roda depan, sedangkan Confero belakang. Dari situ saja jelas sudah tidak akan bisa," ujar Arief saat berbincang dengan Kompas.com usai peluncuran Cortez di kawasan Jakarta Pusat.
Meski begitu, Wuling Motors sudah berjanji akan meluncurkan Confero versi matik, khusus buat pasar otomotif nasional. Namun, waktunya kapan masih belum bisa terungkap.
Lantas, tersirat pertanyaan kenapa tidak pakai teknologi matik Cortez? Menurut Product Planning Specialist Wuling Motors Arief Ramadhi, tidak semudah itu, sebab banyak hal yang beda antara Confero dengan Cortez.
Wuling Cortez punya satu tipe mesin, yaitu bensin 1.8-liter dan dua pilihan transmisi, manual 6-percepatan serta matik (intellegent-AMT) 5-percepatan. Teknologi itu diadopsi dari model serupa (Baojun 730) yang dijual di China.
Berbeda dengan Confero, versi negara asalnya memang tidak punya pilihan transmisi matik, sehingga yang dijual di Indonesia pun masih manual.