IHSG Diprediksi Bergerak Bervariasi Rawan Terkoreksi | PT Rifan Financindo Berjangka
Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto menyatakan, saham Wall Street tadi malam libur memperingati Hari Buruh. Di kawasan Euro, indeks saham Eurostoxx ditutup mengalami koreksi tipis 0,07 persen di 3.077,6.
Sementara, harga komoditas minyak mentah tadi malam menguat 4,66 persen pada harga US$45,17 per barel merespons pernyataan bersama antara Arab Saudi dengan Rusia yang akan melakukan kerja sama dalam menstabilkan pasar minyak.
"Pernyataan tersebut dibuat di sela pertemuan G 20 di China," ungkap David dalam risetnya, dikutip Selasa (6/9).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (6/9), seiring dengan sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see melihat perolehan dana amnesti pajak hingga akhir September ini.
Selain itu, banyak pelaku yang melakukan aksi beli turut menopang laju IHSG kemarin. Aksi beli yang dilakukan pelaku pasar merupakan respons atas rendahnya kekhawatiran kenaikan tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) pada pertemuan FOMC September ini, setelah data tenaga kerja AS yang keluar akhir pekan lalu kurang menggembirakan.
Namun, masih rendahnya perolehan dana amnesti pajak hingga saat ini masih menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Pasalnya, periode pertama amnesti pajak akan berakhir bulan ini. Sehingga pelaku pasar lebih memilih untuk wait and see menanti sejumlah isu makro yang masih menggantung terutama efektifitas target perolehan amnesti pajak menjelang akhir September.
"IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas rawan koreksi menyusul minimnya insentif di pasar," terang David.
Di sisi lain, sentimen positif terutama dipicu dari sejumlah insentif sektoral seperti sektor properti dan penguatan rupiah terhadap dolar AS yang saat ini berada di bawah Rp13.200.
David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.340 dan resisten 5.385.
Adapun, IHSG berhasil menguat pada perdagangan kemarin. Di mana indeks naik 3,49 poin (0,06 persen) di 5.356. Menurut David, pelaku pasar cenderung bermain dalam pola trading di tengah tipisnya nilai trasaksi di Pasar Reguler yang hanya mencapai Rp4,6 triliun.
Namun, Lanjar Nafi analis Reliance Securities memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.320 dan resisten 5.460. Menurutnya, IHSG masih akan terus mencoba menguat melanjutkan performanya pada awal pekan kemarin.
"Penguatan terbatas IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas saham pertambangan, perkebunan dan aneka industri," imbuh dia.
Bursa Asia Mixed, IHSG Dibuka di Zona Positif | PT Rifan Financindo Berjangka
Dilansir CNBC, Selasa (6/9/2016), bursa saham Asia hari ini dibuka mixed (variatif). Hal tersebut lantaran investor melihat ke depan atas pertemuan yang dilakukan oleh Reserve Bank of Australia.
Di Australia sendiri, Indeks saham ASX 200 dibuka turun 0,32% disebabkan sektor material turun 0,59% dan sektor keuangan menurun 0,35%, namun sektor energi naik 0,25%. Di sisi lain, Indeks Nikkei 225 mendatar selama awal perdagangan, dan Indeks Kospi Korea Selatan juga tidak berubah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan awal hari ini kembali di jalur positif setelah kemarin ditutup menguat tipis. Bursa saham Tanah Air dibuka menguat 7,86 poin atau 0,15% ke level 5.364,81 pada saat bursa Asia dibuka mixed (6/9/2016).
Sementara pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 3,49 poin atau 0,07% ke level 5.356,95. Penguatan tersebut terjadi di tengah menguatnya bursa saham Asia.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp225 menjadi Rp64.225, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp125 menjadi Rp45.200, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp100 menjadi Rp16.500.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp100 menjadi Rp18.425, PT Bank negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp75 menjadi Rp5.750, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun Rp15 menjadi Rp1.740.
Sektor saham di dalam negeri pada hari ini hampir semuanya berada di zona hijau. Di mana sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 0,62%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah perdagangan yang turun 0,21%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp12 miliar dengan 3 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp381,47 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp8,53 miliar dan aksi beli sebesar Rp8,15 miliar. Tercatat 28 saham menguat, 8 saham melemah dan 7 saham stagnan.
IHSG 5.371, Sektor Perdagangan Jadi Lokomotif Indeks | PT Rifan Financindo Berjangka
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor tambang memimpin penguatan sebesar 0,76 persen. Sementara sektor industri dasar masih bergerak di zona merah.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp250 ke Rp64.250, saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp175 ke Rp10.875, dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp150 ke Rp8.275.
Sementara saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp775 menjadi Rp18.925, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp100 menjadi Rp17.400 dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp75 menjadi Rp5.700.
Pasar saham Indonesia dibuka kembali melanjutkan performa positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 15 poin atau 0,28 persen ke 5.371.
IHSG dibuka dengan transaksi sebesar Rp164,6 miliar dari 310,59 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 2,8 poin atau 0,31 persen ke 922, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,5 poin atau 0,34 persen ke 746, indeks IDX30 naik 1,4 poin atau 0,29 persen ke 497 dan indeks MNC36 naik 0,8 poin atau 0,25 persen ke 305.