Jeda Siang IHSG Terpantau Berbaris Di Jalur Hijau | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
IHSG Senin, 5 September, perdagangan siang terpantau menguat sebanyak 36,71 poin atau setara 0,7 persen ke posisi 5.390. Sedangkan saham unggulan LQ45 menguat sebanyak 7,61 poin atau setara 0,8 persen ke posisi 926 dan JII juga menguat sebanyak 6,49 poin atau setara 0,9 persen ke posisi 748.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi kedua di siang ini masih terpantau berbaris di jalur hijau. IHSG masih mempertahankan posisinya untuk terus menguat dan melawan berbagai macam sentimen negatif yang salah satunya efek dari rencana the Fed yang akan menaikkan tingkat suku bunga.
Siang ini, seluruh sektor masih kompak berbaris di jalur hijau dan belum ada satu sektor yang bergerak ke jalur pelemahan. Sektor perkebunan menguat sebanyak 24,80 poin, sektor manufaktur menguat sebanyak 9,81 poin, dan sektor konsumer menguat sebanyak 6,10 poin.
Pergerakan indeks akan kembali melewati masa uji level support di tengah ketidakpastian terkait perubahan tingkat suku bunga acuan Federal Reserve. "Selain itu, fluktuasi harga komoditas, terutama minyak masih cukup memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan IHSG," ungkap William.
Meski demikian, dengan melihat ekonomi yang stabil, sambung William, tentunya masih dapat menopang indeks yang cukup kuat untuk terus berada dalam jalur uptrend jangka panjang. "Sepanjang hari ini indeks berpotensi naik. Saat ini pergerakan IHSG akan berada pada level support 5.324, dan resisten di posisi 5.458 yang bepeluang untuk ditembus," tutup William.
Volume perdagangan pada siang ini tercatat sebanyak 3,2 miliar lembar saham senilai Rp2,5 triliun. Sebanyak 207 saham mengalami penguatan, sebanyak 86 saham mengalami pelemahan, sebanyak 86 sahan tidak mengalami perubahan atau stagnan, dan sebanyak 192 saham tidak mengalami perdagangan.
Sementara itu, Kepala Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menyebutkan, gerak indeks di hari ini masih berada dalam pola uptrend jangka panjang, dan bakal diwarnai sejumlah sentimen negatif dari global dan domestik.
IHSG 5.390, Menguat Dipimpin 4 Sektor | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
Sektor-sektor penggerak IHSG kompak menguat, dengan perkebunan, industri dasar, aneka industri dan properti naik lebih dari 1 persen.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.150 ke Rp64.450, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp650 ke Rp19.875, dan saham PTSiloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp500 ke Rp10.900.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp200 menjadi Rp45.450, saham PT United Tractor Tbk (UNTR) turun Rp175 menjadi Rp18.925, dan saham PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) turun Rp200 menjadi Rp13.800.
Pasar saham Indonesia memperpanjang tren positifnya siang ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 36 poin atau 0,69 persen ke 5.390.
Indeks LQ45 naik 7,6 poin atau 0,83 persen ke 926, Jakarta Islamic Index (JII) naik 6 poin atau 0,87 persen ke 748, indeks IDX30 naik 3 poin atau 0,74 persen ke 500 dan indeks MNC36 naik 2,3 poin atau 0,76 persen ke 306.
IHSG mengambil jeda dengan transaksi sebesar Rp2,59 triliun dari 3,251 miliar lembar saham diperdagangkan.
Jeda Siang, IHSG Masih Bertahan di Level 5.390,17 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya
IHSG tercatat naik 0,68 persen atau naik 36,71 poin didukung oleh menguatnya 10 indeks sektoral pendukung bursa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup stabil di jalur hijau setelah pada pagi tadi dibuka dengan penguatan. IHSG dibuka di level 5.378,62 dan pada jeda siang pukul 12.00 WIB IHSG ditutup di level 5.390,17.
Sejumlah sektor menguat di atas satu persen pada penutupan di jeda siang ini. Sektor yang menguat paling tinggi yakni aneka industri yang naik 1,88 persen. Disusul properti 1,35 persen, lalu perkebunan naik 1,34 persen dan industri dasar naik 1,15 persen.
Sejumlah saham yang mendorong bursa yakni WSKT, LPPF, ASII, BSDE, SMRA, MNCN, dan KINO. Sementara saham pemberat bursa antara lain BEKS, PNBN, EXCL, KLBF dan UNTR.
Data RTI mengungkapkan, sebanyak 204 saham ditutup naik, 83 saham ditutup turun dan 80 saham ditutup tetap. Aksi beli portofolio investor asing semarak, dengan pencatatan yang mencapai Rp 229,4 miliar dari data RTI.