Impor kerbau dari India akan terus ditambah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan
Menurut Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, saat ini daging kerbau yang dijual Bulog dibanderol dengan harga Rp 60.000 per kilogram di tingkat pengecer dan Rp 65.000 per kilogram di tangan konsumen. "Kami melakukan penjualan langsung untuk menjaga harga tetap stabil dan sebagian pasar sudah bisa menerima daging kerbau ini," kata Djarot.
Hingga akhir 2017, pemerintah juga berencana melakukan impor sebanyak 700.000 sapi bakalan. Dalam rapat tersebut disetujui feedloter yang mendapatkan jatah impor sapi harus memenuhi rasio antara sapi indukan dan bakalan.
"Kita sekaligus sudah harus menyiapkan peternakan rakyatnya. Di sini kita perlu bicara dengan intensif karena lahan untuk breeder juga tidak mudah," ujar Darmin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah siap mendatangkan kembali daging dari India dalam waktu dekat. Pemerintah akan mengimpor daging hingga 100.000 ton untuk menekan harga yang masih tinggi dan menyiapkan kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran tahun 2017.
"Kita menargetkan impor daging hingga 100.000 ton. Sebanyak 70.000 ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30.000 ton untuk persiapan puasa dan lebaran," ungkap Menko Perekonomian dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Pangan, Jakarta, Selasa 13 September 2016.
Pemerintah menargetkan impor daging kerbau hingga 100.000 ton hingga puasa dan Lebaran tahun depan. Selain itu, pemerintah berencana mengimpor 700.000 sapi bakalan hingga akhir 2017.
Hadir dalam rapat antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Mentan: Tidak Masalah Bulog Impor Bibit Bawang | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, tidak ada masalah bila Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) melakukan impor bibit bawang untuk produksi di dalam negeri. Namun, Amran menegaskan untuk tidak mengimpor bawang konsumsi lantaran produksi bawang sudah berlimpah.
Menurut Djarot, bibit bawang ini sudah ada yang usia tanamnya satu bulan, sehingga awal bulan depan sudah panen untuk bawang dari bibit impor. Harga bibit bawang dari luar tersebut sekira Rp28 ribu.
"Kita sudah distribusikan ke petani yang terjangkau karena memang tidak bisa ke semua petani karena barangnya tidak cukup. Tapi yang masuk asosiasi dan sebagainnya sudah terdistribusi," ujarnya.
"Bulog sudah dipersiapkan kalau bisa cari bibit-bibit yang murah. Bisa jadi impor dan tidak masalah. Untuk konsumsi tidak impor bahkan ekspor," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, sebenarnya izin impor bibit bawang sudah diberikan sebesar 1.500 ton, tetapi realitanya bibit bawang di luar negeri dalam kondisi sulit.
"Jadi yang sudah masuk itu realisasinya cuma dapat 175 dari Filipina dan 1.000 dari vietnam. Artinya cuma 1.175 ton," ujarnya.
Masyarakat Diklaim Semakin Doyan Makan Daging Kerbau | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku optimistis, impor ini menjadi solusi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Di tengah tingginya harga daging sapi yang masih berkisar di angka Rp120 ribu per kilo gram.
"Rp65 ribu itu bagus sekali. Saya makan, terbiasa di Cirebon sate kalong itu tapi daging kerbau. Kalau ada yang bilang mahal, dengan Rp65 ribu itu enggak (mahal), dari pada Rp120 ribu," kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Selasa 13 September 2016.
Pemerintah hingga kini mengimpor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Tanah Air. Melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), impor daging kerbau akan terus dilakukan hingga mencapai 70 ribu ton hingga akhir tahun.
Ia menambahkan, Impor daging kerbau sebanyak 10 ribu ton yang dilakukan baru untuk konsumsi masyarakat di DKI Jakarta, nantinya sebanyak 70 ribu ton daging kerbau yang mayoritas berasal dari India itu, akan disebar di pulau Jawa.
"Dengan sudah mulai masuknya daging kerbau, respons yang sangat bagus dan segera akan kita masukkan lagi dari Bulog, sehingga akan berupaya menstabilkan harga dan para spekulan yg berusaha menaikkan harga. Dari kita, berapa pun akan siap suplai," katanya.
Menurut Enggar, saat ini respons masyarakat untuk mengonsumsi daging kerbau sangat bagus sekali. Untuk itu, impor daging kerbau dengan jumlah yang cukup banyak tentunya diperlukan.
"Respons market bagus sekali dan bahkan pembeliannya ngantre. Jadi, jumlahnya masih kurang. Mereka (pedagang) meminta daging kerbau dalam jumlah banyak. Nah, kita akan lihat itu dan segera akan kita evaluasi untuk segera (impor) melalui Bulog akan kita dorong," kata dia.