Wall Street Bergerak Moderat | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
Data menunjukkan penjualan rumah baru keluarga tunggal di AS secara tak terduga naik pada Juli, mencapai level tertinggi dalam hampir sembilan tahun karena permintaan yang meningkat secara luas, dan membuat cerah prospek pasar perumahan.
Selain itu, musim laba perusahaan AS yang mulai mereda, membuat investor beralih fokus terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen, di Jackson Hole akan diteliti sebagai petunjuk waktu kenaikan suku bunga, terutama setelah beberapa pembuat kebijakan Fed dalam beberapa hari terakhir mengisyaratkan kemungkinan kenaikan dalam waktu dekat.
Pertemuan, yang meliputi gubernur bank sentral dari seluruh dunia, akan dimulai pada Kamis dan secara tradisional telah menjadi platform untuk Fed memberikan arah kebijakan moneter.
Reuters melansir, 24 Agustus, indeks Dow Jones industrial average naik 17,88 poin atau 0,1 persen menjadi 18.547,3, indeks S & P 500 menguat 4,26 poin atau 0,2 persen ke 2.186,9, serta Nasdaq Composite bertambah 15,48 poin atau 0,3 persen ke 5.260,08.
Sebanyak 5,56 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir yang tercatat sebesar 6,33 miliar lembar.
Indeks S & P 500 telahh membukukan 28 kali tertinggi dalam 52 minggu dan tidak ada posisi terendah baru. Sementara Nasdaq Composite tercatat 147 tertinggi baru dan 15 terendah baru.
Saham-saham di bursa Wall Street bergerak moderat karena terbantu keuntungan di sektor teknologi sehingga menaikkan indeks Nasdaq.
Adapun Nasdaq membukukan rekor intraday disokong data pasar perumahan AS yang tinggi dan membuat lebih banyak bukti jika ekonomi AS dapat mengambil momentum.
Wall Street Meningkat Terdorong Saham Teknologi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
Sekitar 5,56 miliar saham diperdagangkan pada pasar saham AS kemarin waktu setempat, atau masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian sebesar 6,33 miliar selama 20 sesi perdagangan.
Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat, Selasa (23/8) berakhir naik tipis, saat saham sektor teknologi mencetak keuntungan untuk mendorong komposit Nasdaq. Sementara data pasar perumahan AS memperlihatkan perbaikan untuk menjadi bukti ekonomi AS sedang mengambil momentum.
Beberapa saham material berada di zona hijau saat SPLRCM naik 0,8% untuk jadi terbaik untuk mengiringi CF industri (CF.N) yang menanjak 4,8%. Saham teknologi juga berada dalam tren penguatan ketika SPLRCT memberikan dorongan terbesar kepada indeks S & P, saat saham Apple (AAPL.O) naik 0,3% dan Cisco Systems (CSCO.O) melesat 1,1%.
Ketika laporan pendapatan AS terseok-seok, investor mengalihkan fokus mereka pada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS dalam beberapa bulan mendatang. Dijadwalkan Gubernur The Fed Janet Yellen akan berpidato akhir pekan mendatang di Jackson Hole dan diyakini akan menjadi sinyal kebijakan Bank Sentral AS kedepan.
Dilansir Reuters, Rabu (24/8/2016) Dow Jones industrial average naik 17,88 poin atau 0,1% ke level 18.547,3 saat indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 4,26 poin atau 0,2% ke posisi 2.186,9. Peningkatan juga terjadi pada komposit Nasdaq yang menguat sebesar 15,48 poin atau 0,3% ke level 5.260,08.
Wall Street Ditutup Menguat | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung
Saat ini sebagian besar investor tengah wait-and-see terhadap pidato Yellen, yang akan mengumumkan rencana The Fed ke depan, apakah menaikkan suku bunga acuannya ataukah tidak.
Menguatnya saham-saham tersebut terjadi di tengah investor menunggu pernyataan dari Gubernur Federal Reserve Janet Yellen pada Jumat akhir pekan ini.
Pasar saham relatif tenang pada sepekan terakhir. Seperti yang terlihat dari volatilitas indeks Standard and Poor's 500 yang tak terlalu tajam dalam 20 hari terakhir.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 18 poin atau 0,1 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir menguat 0,2 persen dan indeks Nasdaq berakhir naik 0,3 persen. Ketiga indeks tersebut ditutup menguat mendekati rekor baru.
Para pejabat bank sentral menyatakan bahwa naiknya suku bunga pinjaman semakin dekat. Akan tetapi, para pelaku pasar masih bertaruh bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya.
"Berita besar pekan ini adalah pertemuan para pejabat bank sentral di Jackson Hole," ujar manajer investasi Louis Navellier dalam risetnya kepada investor.
Saham-saham di bursa AS ditutup menguat di akhir perdagangan Selasa atau Rabu (24/8/2016) dini hari. Bahkan indeks Nasdaq kembali menyentuh rekor baru dalam perdagangan intraday.