Struktur dua lantai ini tampak kokoh berdiri di tengah-tengah Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak | PT Rifan Financindo Berjangka
Pihaknya telah mendapat lahan penggantu dan melakukan pembebasan. Lokasinya tak jauh dari lokasi masjid lama. Hanya, masalahnya bangunan pengganti belum tuntas dibangun hingga kini. "Bangunan penggantinya belum jadi. Mestinya sebelum Lebaran ini jadi," ungkap Wibowo. Dia memilih menunggu bangunan pengganti jadi, sebelum membongkar masjid lama. Targetnya, dalam waktu tidak lama bangunan pengganti akan jadi. "Bangunan pengganti tinggal pasang atapnya ya, kalau atapnya jadi nanti itu sementara sudah bisa dipakai dulu," tambah Wibowo.
Desain masjid ini tidak rumit, bahkan tampak bersahaja. Mirip seperti bangunan rumah modern biasa pada umumnya. Hanya kubah dan lafadz Allah yang membedakannya di antara struktur beton di sekitarnya. Jalur Tol Batang-Semarang sendiri saat ini tengah dipersiapkan sebagai jalur fungsional saat mudik Lebaran 2018. Masjid itu pun menjadi satu-satunya bangunan yang belum dibongkar. Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kota Semarang Wibowo Suharto mengatakan, soal lahan pengganti masjid sebetulnya tidak menjadi masalah.
Usai Lebaran 2018, masjid ini akan dibongkar. Namun, sebelum masjid pengganti rampung terbangun, rumah ibadah dengan lantai bersemu hijau ini belum akan dibongkar," ujar seorang tukang bangunan yang tengah mengecat dinding masjid yang terkelupas dengan warna putih. Saat Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com menjejakinya, rumah ibadah ini tampak makmur. Terlihat beberapa jamaah tengah melakukan ritual ibadah dengan sayup-sayup terdengar lafadz Quran di telinga. Sementara beberapa orang musafir tengah tertidur di teras masjid, menikmati rasa lelah setelah seharian beraktivitas.
Struktur dua lantai ini tampak kokoh berdiri di tengah-tengah Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak. Jami Baitul Mustaghfirin. Itulah nama yang tersemat di dinding masjid bersepuh hijau muda dengan aksen list hijau tua. Rumah bagi orang-orang yang senantiasa mengingat Sang Khalik, pencipta kita manusia, semesta alam, dan segala isinya itu tampak bergeming di tengah aktivitas percepatan pembangunan infrastruktur.
Tol Batang-Semarang Siap Dilintasi Pemudik | PT Rifan Financindo Berjangka
Setelah keluar Grinsing menuju Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), pemudik bisa masuk kembali melalui SS Weleri dan selanjutnya melintasi tol menuju Krapyak, Semarang. Dengan persiapan seperti itu, kata Arie, diharapkan kendaraan pemudik akan mengalir lancar dari barat ke timur.
Adapun skenario mudik yang telah disiapkan JSB yakni kendaraan pemudik diarahkan mengalir dari barat ke timur melalui Batang kemudian keluar Grinsing. Mengapa keluar Grinsing, karena Jembatan Kalikuto baru akan berfungsi dalam level penggunaan dan safety road pada H-2 Lebaran.
Untuk diketahui bobot jembatan ini adalah 2.400 ton dengan pelengkung berwarna merah dan hanger putih. "Ada kebanggaan nasional di sini, karena bisa disebut juga ini Jembatan Merah Putih," cetus Arie.
ASalah satu elemen penting dari ruas tol ini adalah Jembatan Kalikuto. Jembatan sepanjang 100 meter itu akan menjadi ikon Tol Batang-Semarang. Saat ini, pekerjaan konstruksi jembatan ini telah mencapi 70 persen. Menurut Arie, jembatan tipe pelengkung ini terbagi ke dalam 12 segmen. Masing-masing enam segmen dikerjakan konstruksinya ke atas, sebelum akhirnya ditarik untuk disatukan.
"Harus presisi, kalau tidak presisi tidak bisa ketemu nanti. Ini sebenarnya kembarannya Jembatan Holtekamp. Tapi kalau Holtekamp dirakit (di pabrik) diangkat ditaruh kapal. Kalau ini enggak, betul-betul dipasang di lapangan," terang Arie.
Selain itu, delapan tempat istirahat (TI) sementara dan parking bay juga akan didirikan. Empat di antaranya berupa TI sementara yang akan dibangun di Sta. 389+850 dan Sta. 418+200 Jalur B, serta, Sta. 407+900 dan Sta. 420+400 Jalur A. Adapun keempat parking bay akan terletak di Jalur B yakni di Sta. 381+100, Sta. 401+600, Sta. 436+700 dan Sta. 442.600.
Dalam catatan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, panjang jalan yang telah dilapisi rigid pavement mencapai 57 kilometer saat difungsikan nanti. Arie mengaku di sejumlah titik masih ada yang belum tersambung lantaran lahan yang dibutuhkan belum bebas. Namun secara keseluruhan, luas lahan yang telah dibebaskan sudah mencapai 90,84 persen atau 8.229 bidang dari total kebutuhan 8.328 bidang.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto memastikan kesiapan jalan tol yang ditanganinya pada saat mudik dan balik Lebaran 2018. "Sudah bisa digunakan secara fungsional. Kecuali untuk Jembatan Kalikuto yang saat ini masih kami kerjakan dan akan rampung saat H-2 Lebaran," ujar Arie kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com,
Minggu (3/6/2018). Menurut rencana, jalan tol ini akan dibuka fungsional sejak H-10 Lebaran selama 24 jam. Untuk menunjang kenyamanan, JSB akan memasang lampu penerangan dan tolo-tolo untuk memudahkan pengguna jalan saat berkendara pada malam hari.
Perkembangan signifikan terlihat dari pekerjaan konstruksi Jalan Tol Batang-Semarang yang menghubungan Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang, Jawa Tengah. Hal itu terutama pada fisik jalan yang sebagian besar dari total panjang 75 kilometer sudah dalam bentuk rigid pavement, sementara sebagian kecil lainnya masih berupa lean concrete atau lantai kerja dengan ketebalan 10 centimeter.
Fakta tentang Jembatan Kalikuto, Ikon Jalan Tol Batang-Semarang | PT Rifan Financindo Berjangka
Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto. Menurut dia, karena didesain secara khusus, dan akan menjadi kebanggan Nasional, Jembatan Kalikuto dalam pengerjaannya dibangun secara presisi. "Tidak bisa sembarangan.
Karena itu harus dimonitor terus menerus. Harus presisi, per stage dari total 12, harus sesuai dengan rancangan dan perhitungan matematisnya," ujar Arie kepada Tim Merapah Trans JAwa Kompas.com, Minggu (3/6/2018).
Jembatan Kalikuto. Ini adalah elemen penting dari Jalan Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, yang menghubungkan dua kabupaten yakni Batang, dan Kendal. Saking pentingnya jembatan ini, sampai membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan untuk dirancang secara khusus, memenuhi unsur kekokohan, fungsi, dan juga estetika. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Jembatan Kalikuto akan menjadi tengara (land mark) dari Jalan Tol Batang-Semarang.
"Kami rancang bagus. Tak hanya kokoh secara struktur, melainkan juga estetik, artistik, indah dilihat," kata Basuki saat meninjau pekerjaan fisik Proyek Tol Pemalang-Batang-Semarang-Salatiga dan Kartosuro, Sabtu (14/4/2018).