Netizen meributkan soal maraknya kupon McDonald yang tersebar lewat pesan media sosial | PT Rifan Financindo Berjangka
Parahnya lagi, phising juga bisa digunakan untuk menginfeksi perangkat pengguna dengan malware. Malware adalah evolusi dari virus.
"Dalam kasus ekstrem, bisa saja situs disisipi kode jahat Java Script, malware yang menginstalkan keylogger sehingga perangkat disusupi program jahat dan mencuri data atau merusak perangkat atau lebih parah lagi menginstalkan ransomware," paparnya.
Alfons juga menyebut bahwa cepat tersebarnya isu voucer McDonald ini lantaran waktu penyebarannya yang tepat.
"Mungkin tema dan tekniknya yang cukup tepat, voucer McDonalds dimana sedang bulan puasa sehingga banyak yang tertipu," tandasnya.
Ia menyebut tak ada motif untuk mencuri data pribadi pada iklan tersebut.
Penjahat siber berharap mendapat keuntungan finansial jika pengunjung situs lengah dan mengklik iklan yang terpampang di situs tersebut. Sebab, biasanya situs yang memasang iklan akan mendapat bayaran berdasarkan jumlah klik pada iklan tersebut. Teknik pemasaran iklan ini disebut pay per click.
Alfons menyebut bahwa teknik penipuan ini bukanlah phising seperti sempat disebut beberapa netizen. Phising adalah teknik penipuan di internet yang akan mencuri data pribadi korban. Teknik ini menggunakan cara bujukan dengan iming-iming hadiah yang atau barang berharga lain, serupa dengan scam.
Tapi phising lebih jahat, karena mereka akan mengambil data pribadi pengguna seperti email, password, nomor kartu kredit, dan lainnya. Data yang dimasukkan disitus ini biasanya akan dikoleksi dan bisa disalahgunakan. Misal digunakan untuk membobol email atau media sosial pengguna, bahkan mencuri dana kartu kredit.
Harapannya, pengguna percaya dan melakukan yang diminta oleh penjahat siber. Dalam hal ini, mengklik tautan McDonald yang diberikan, mengisi survei, dan menyebarkannya lagi lewat pesan WhatsApp ke pengguna internet lainnya.
"Dalam pengetesan yang kami lakukan, kelihatannya motif utamanya memang mendapatkan keuntungan finansial," tambah Alfons.
Hoaks seperti ini adalah penipuan dengan teknik scam, seperti diungkap pengamat keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya.
"Secara kategori kelihatannya termasuk scam," jelasnya saat dihubungi CNNIndonesia.com via teks, Kamis (24/5).
Menanggapi ramainya promosi kupon gratis tersebut, akun McDonald Indonesia melakukan klarifikasi bahwa pesan tersebut adalah hoaks. Pelanggan diminta untuk melihat promo McDonald hanya di situs resmi www.mcdonalds.co.id.
Jika tautan dalam situs tersebut diklik, pengguna akan mendapati situs yang menampilkan menu McDonald. Di bagian bawah tampil berbagai iklan.
Dibagian bawah iklan, terdapat kolom survei yang menanyakan pengguna terkait produk dan layanan McDonald. Pada akhir survei, pengguna akan diminta untuk menyebarkan pesan voucer itu ke teman lainnya lewat WhatsApp.
Pesan tersebut lantas banyak diteruskan oleh para pelanggan McDonald yang sudah mengklik tautan situs yang ada dalam pesan tersebut.
Netizen meributkan soal maraknya kupon McDonald yang tersebar lewat pesan media sosial. Pesan itu menyebut bahwa restoran cepat saji itu memberikan kupon gratis Rp255 ribu. Namun, untuk mendapatkannya, penerima pesan mesti masuk ke alamat situs tertentu.
Ini Penjelasan Voucher McDonald's di WhatsApp Cuma Hoax | PT Rifan Financindo Berjangka
Selain itu, ia pun turut menyebutkan potensi bahaya jika pengguna WhatsApp mengakses tautan yang disertakan pada pesan penipuan tersebut. Menurutnya, pesan tersebut bisa saja diselipkan kode malware sehingga ponsel atau perangkat lain yang mengakses tautan tersebut. Akibatnya, user akan rentan menjadi korban malware yang biasanya berbentuk trojan dan key logger.
"Untuk menghadapi trojan memang perlu menggunakan program anti malware seperti Windows Defender," kata Alfons.
Selain itu, tak lama setelah kupon berhadiah yang mengatasnamakan McDonald's menyebar, muncul juga pesan berisi penjelasan mengenai praktik penipuan tersebut. Intinya, pesan itu meminta pengguna WhatsApp tidak mempedulikan pesan itu karena data-data yang dimasukkan bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab
"Harusnya pemasang iklan jeli dan melakukan tindakan tegas untuk mem-blacklist affiliate marketer dan pembuat iklan yang melakukan metode scam dan pembohongan karena secara tidak langsung menjelekkan citra pemasang iklan menjadi pendukung scam," katanya menambahkan.
Menurutnya, pendekatan tersebut akan efektif, karena dengan memotong sumber pemasukannya, maka motivasi pembuat scam dalam menyebarkan penipuan tersebut akan menurun. Satu yang tak kalah pentingnya, pengguna WhatsApp pun juga harus cerdas dalam menyikapi munculnya pesan spam seperti ini.
"Diamkan saja dan informasikan kepada teman yang menyebarkan kalau dia menjadi korban scam," ucap Alfons menyarankan.
"Di sini sebenarnya pemasang iklan bisa melacak siapa biang keladi pembuat iklan dan mengambil tindakan tegas. Karena iklan yang muncul dari teknik scam secara tidak langsung akan menurunkan kredibilitas perusahaan pemasang iklan," ujarnya
Lalu, setelah diyakinkan dengan survei abal-abal, trik memviralkan promo dilakukan dengan mengelabui korbannya bahwa ia sudah mendapatkan kupon McDonalds. Tetapi syaratnya adalah ia harus membagikan kepada 30 orang kontak WA-nya," tuturnya seraya menjelaskan mekanisme dari penyebaran pesan tersebut.
Kemudian, terkait dengan kuesioner yang muncul setelah mengakses laman melalui tautan di dalam pesan tersebut, Alfons mengatakan tujuan utama dari survei itu adalah memberikan keuntungan finansial bagi pembuat scam. Keuntungan tersebut bisa dalam bentuk tampilan iklan yang mendapat klik maupun survei yang akan diikuti oleh korbannya.
Pesan berisi iming-iming hadiah yang kerap beredar di aplikasi berbagi pesan ternyata memiliki potensi bahaya di dalamnya, mulai dari aksi penipuan hingga penyebaran malware.
Baru-baru ini, pengguna WhatsApp dibuat heboh dengan menjamurnya pesan berisi penawaran kupon berhadiah yang mengatasnamakan salah satu restoran cepat saji, yaitu McDonald's. Lalu, apa sebenarnya maksud dibalik penyebaran pesan tersebut?
"Kelihatannya ini adalah ulah pemasang iklan yang ingin mendapatkan keuntungan finansial dari klik," ujar Alfons Tanujaya, pakar peneliti keamanan internet dari Vaksincom, kepada detikINET.
Ia melanjutkan, walaupun penawaran tersebut tampak jelas bukan dari pihak McDonald's, namun pembuat scam tersebut cukup cerdik dengan memanfaatkan salah satu kelemahan pengguna WhatsApp. "Kalau ada barang gratisan, yah tidak ada salahnya di coba, kira-kira prinsipnya seperti itu," ucapnya menjelaskan.
Promo Kupon McDonald's Indonesia Hoax, Begini Klarifikasi Resminya | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebelumnya, pengguna aplikasi pesan WhatsApp dihebohkan dengan pesan berantai dari McDonald.
Pesan tersebut menyebutkan bahwa McDonalds Indonesia memberi setiap orang kupon gratis Rp 225.000,00.
Dalam pesan tersebut juga terdapat link yang harus diklik warganet.
"Sehubungan dengan Promosi kupon gratis Rp 255.000 dari McDonalds Indonesia adalah tidak benar adanya atau hoax."
"Harap waspada terhadap semua jenis penipuan yang mengatasnamakan McDonalds Indonesia."
"Semua promo McDonalds Indonesia terdapat di situs resmi http://www.mcdonalds.co.id," tulis @McDonalds_Id pada Kamis (24/5/2018).
McDonalds Indonesia akhirnya memberikan pernyataan terkait beredarnya pesan berantai tentang promo kupon gratis.
Melalui akun sosial media Twitternya @McDonalds_ID, admin menyatakan bahwa pesan itu tidak benar atau hoax.