Dana belasan nasabah yang tersimpan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kediri, Jawa Timur mendadak hilang | PT Rifan Financindo Berjangka
Menurut Indra, pihaknya telah melakukan sejumlah tindak pencegahan untuk menangkal kejahatan dengan metode skimming ini. Misalnya adalah penutupan transaksi kartu debit ke beberapa negara yang diindikasi merupakan sarang kejahatan skimming.
"Tindakan pencegahan BRI untuk transaksi luar negeri khususnya beberapa negara Eropa yang menjadi sarang kejahatan skimming, khusus transaksi kartu debet sudah kami tutup," jelas Indra.
Terkait masalah ini, BRI terus memonitor pola kejahatan skimming baru yang terjadi di negara-negara lainnya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan serupa dilakukan di Indonesia.
Direktur BRI Indra Utoyo menyebut, hilangnya dana nasabah di Kediri tersebut terjadi karena adanya kejahatan skimming.
Caranya adalah data nasabah pada kartu debit dicuri dengan menggunakan perangkat skimmer yang dipasang pada mesin ATM. "Skimming ini kejahatan yang terjadi di dunia perbankan, bukan hanya BRI, yang teknologi terus berkembang," kata Indra ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (14/3/2018).
Indra menuturkan, kejahatan seperti pembobolan dana nasabah seperti ini dilakukan secara terorganisir lintas negara. Kerap kali, kejahatan ini biasanya diawali dari transaksi debit di luar negeri.
Beberapa hari lalu, dana belasan nasabah yang tersimpan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kediri, Jawa Timur mendadak hilang. Uang tabungan milik nasabah itu tiba-tiba berkurang dengan variasi antara Rp 500.000, Rp 4 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp 10 juta.
Tabungan 87 Nasabah Berkurang Secara Misterius, Pelaku Diduga Membobol Dari Luar Negeri | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara ini, jumlah total yang terdampak kasus pengurangan saldo rekening tabungan nasabah Bank BRI secara tiba-tiba berjumlah sebanyak 87 nasabah.
Pihak Bank BRI enggan menyebutkan jumlah non dana nasabah yang terdebet lantaran itu adalah rahasia perusahaannya.
Informasinya, Kepala Unit BRI Unit Ngadiluwih menjelaskan hal yang telah dilakukan Kepala Kanwil BRI Malang terkait kasus ini.
Puluhan rekening nasabah BRI yang terdebet itu telah dilaporkan ke kantor pusat di Jakarta.
Adapun jumlah nasabah yang mengalami saldo rekening tabungannya terdebet berjumlah 33 orang nasabah Bank BRI Unit Ngadiluwih.
Teranyar, tercatat sebanyak 54 nasabah dari BRI Unit Purwokerto Ngadiluwih yang juga melapor pengurangan saldo tabungan.
Tim Subdit Perbankan Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Polres Kediri menyelidiki kasus dugaan pembobolan tabungan milik puluhan nasabah Bank BRI Unit Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, yang diduga dilakukan sindikat luar negeri.
Mereka berkoordinasi bersama Kepala Kanwil BRI Malang, Perwakilan dari BRI Cabang Kediri, Kepala Unit BRI Unit Ngadiluwih di dua lokasi, yaitu di Kantor BRI Unit Ngadiluwih dan Kantor BRI Unit Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Selasa (13/3/2018).
Informasinya, pertemuan itu membahas laporan dari nasabah yang rekening tabungan terdebet secara misterius.
Puluhan nasabah BRI Unit Ngadiluwih yang menjadi korbannya.
Dedi Kusnadi, Pimpinan Bank BRI Cabang Kediri membenarkan adanya kejahatan pembobolan rekening tabungan melalui ATM milik nasabah.
Pihaknya telah mendata nasabah yang menjadi korban guna melakukan pengkajian untuk dilaporkan ke kantor pusat.
Kejahatan ini adalah skimming yakni penyadapan data nasabah yang diduga bocor saat transaksi di kartu ATM.
Pemeriksaan itu untuk meminta keterangan dari saksi guna melengkapi berkas penyidikan kasus ini.
"Malam ini masih diperiksa saksi," ujarnya kepada Surya.
Seperti yang diberitakan, kasus kejahatan Perbankan pembobolan rekening tabungan pada kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menimpa nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kabupaten Kediri.
Kepala BRI Kanwil meminta supaya lembur untuk mengecek seluruh rekening nasabah yang terdampak sehingga tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat khususnya nasabah Bank BRI.
Di sisi lain, nantinya pihaknya mengupayakan saldo atau uang milik nasabah yang terdebet tersebut supaya dikembalikan ke dalam rekening secara otomatis.
Kapolres Kediri, AKBP Erick Hermawan mengatakan pihaknya hingga malam ini masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yakni para nasabah yang rekening tabungannya terdebet.
Aneh, Uang Rp5 Juta di 33 Nasabah BRI Tiba-tiba Raib | PT Rifan Financindo Berjangka
Informasi diperoleh, klarifikasi kepada para nasabah yang menjadi korban berlangsung hingga Selasa malam. Polisi bersama tim dari BRI bekerja sama untuk menyelidiki kasus yang mengakibatkan keresahan para nasabah BRI di Kediri dalam dua hari terakhir itu.
Pihak BRI setempat sendiri telah melaporkan masalah itu ke kantor pusat. Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan saldo puluhan nasabah tiba-tiba berkurang atau bahkan raib secara misterius. Belum diketahui pula modus seperti apa dilakukan oknum tak bertanggung jawab jika itu terjadi karena kejahatan perbankan.
Nasabah BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, dibuat resah dalam dua hari terakhir. Penyebabnya, saldo puluhan nasabah tiba-tiba berkurang, padahal tidak melakukan transaksi apapun. Rata-rata nominal saldo yang raib antara Rp1 juta sampai Rp5 juta. Sebagian korban sadar setelah menerima laporan transaksi melalui pesan singkat.
Dia menjelaskan, tim Perbankan Polda meminta keterangan sejumlah nasabah yang kehilangan uang dalam rekening BRI secara misterius di kantor Kepolisian Resor Kediri. Dia tidak menyebut rinci berapa pastinya jumlah korban dan nominal uang yang raib. "Masih didalami," tandasnya.
Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan tim dari Subdit Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk menangani kasus raibnya saldo nasabah Bank Rakyat Indonesia atau BRI secara misterius di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Sementara ini, sedikitnya 33 nasabah jadi korban dan bisa jadi terus bertambah.
"Pagi tadi surat perintah telah disampaikan kepada Dirkrimsus agar tim Subdit Perbankan melakukan pengecekan ke Kediri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, dihubungi VIVA pada Selasa malam, 13 Maret 2018.