Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mewajibkan maskapai rute ke Aceh agar pramugarinya berjilbab | PT Rifan Financindo Berjangka
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mewajibkan pramugari yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh untuk mengenakan jilbab. Surat yang diteken bupati itu ditujukan kepada GM Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, Sriwijaya Air, Wings Air, Air Asia dan Firefly.
Dalam surat bernomor 451/65/ /2018 itu, pramugari juga diwajibkan untuk berbusana muslimah yang sesuai dengan aturan Syariat Islam. Pada bagian perihal surat tertulis "pemakaian busana muslimah bagi pramugri".
Kalau yang reguler belum. Untuk pelaksanaannya masih menunggu arahan dari pusat karena ini menyangkut beberapa unit yang terkait di Garuda," jelas Sugiyono.
Garuda Indonesia di Aceh selama ini melayani satu rute domestik Banda Aceh-Jakarta sebanyak tiga kali dalam sehari. Selain itu juga melayani rute umrah Banda Aceh-Jeddah sebanyak dua kali dalam seminggu.
"Surat baru kita terima beberapa hari yang lalu dan langsung kita teruskan ke manajemen pusat Jakarta. Pada prinsipnya Garuda mentaati qanun yang berlaku di Aceh," kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Aceh, Sugiyono saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (30/1/2018).
Sugiyono mengaku masih menunggu keputusan dari pusat untuk menerapkan kebijakan bupati yang mewajibkan pramugari berjilbab. Selama ini, baru pesawat umrah yang pramugarinya berjilbab.
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mewajibkan maskapai rute ke Aceh agar pramugarinya berjilbab. Pihak maskapai Garuda Indonesia mengaku mentaati qanun yang berlaku di Tanah Rencong.
Bupati Aceh Besar Imbau Pramugari Memakai Jilbab | PT Rifan Financindo Berjangka
Surat imbauan yang dikeluarkan Bupati Aceh Besar pada 18 Januari 2018 itu ditujukan kepada kepada GM maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citylink, Sriwijaya Air, Wings Air, Air Asia, dan Ferefly. Sedangkan pramugari maskapai Citilink dan Batik Air sudah mulai mengenakan jilbab dan busana muslim sesuai dengan surat imbauan tersebut.
“Alhamdulillah sudah ada dua maskapai pramugarinya sudah menggunakan jilbab dan busana muslim, sehingga maskapai lain tinggal kita tunggu waktunya saja,” ujarnya.
Salah satu isinya adalah meminta agar pramugari mulai dari bandara keberangkatan hingga sampai ke tujuan penerbangan di Bandara Sultan Iskandar Muda mengenakan jilbab dan pakaian muslim sesuai dengan aturan syariat Islam.
“Jadi kita minta kepada pramugari seluruh maskapai agar mengenakan jilbab dan pakai muslim mulai dari badara keberangkatan hingga sampai ke Bandara di Aceh Besar, bukan hanya mengenakan jilbab dan pakaian muslim saat tiba atau berada di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar,” jelasnya.
Surat yang kita layangkan kepada seluruh pihak maskapai penerbangan itu sifatnya bukan pemaksaan, tapi imbauan, dan kita minta kerja sama dengan pihak penerbangan untuk mendukung penerapan Qanun Syariat Islam yang berlaku di Aceh,” kata Mawardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/1/18).
Surat imbauan tersebut disampaikan kepada seluruh GM maskapai penerbangan yang selama ini masuk ke Kabupaten Aceh Besar.
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali melayangkan surat imbauan kepada seluruh maskapai penerbangan yang memasuki Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, untuk ikut menjalankan Qanun Nomor 11 tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat Islam bidang akidah, ibadah dan syiar Islam.
Pramugari Harus Berjilbab saat Masuk Aceh, Ini Kata Lion Air Group | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebelumnya, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, menyurati sejumlah maskapai penerbangan yang membuka rute ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
Dalam surat bertanggal 18 Januari 2018 itu, Mawardi Ali meminta kepada seluruh pramugari perusahaan penerbangan untuk menggunakan busana muslimah.
Surat yang ditanda tangani oleh Bupatu Aceh Besar tersebut ditujukan kepada GM Garuda Indonesia, GM Lion Air, GM citylink, GM Batik Air, GM Sriwijaya Air, GM Wings Air, GM Air Asia dan GM Firefly.
Bahkan, kata Rama, sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah setempat itu, pihak Maskapai Lion Group telah menerapkan imbauan itu ke beberapa penerbangan dari dan ke Aceh.
“Beberapa penerbangan dari dan ke Aceh untuk maskapai Batik Air pramugarinya sudah mengenakan hijab sejak beberapa waktu lalu. Karena sebelumnya ada juga imbauan dari walikota Banda Aceh,” kata Rama.
Untuk maskapai Lion Air, kata Rama, renacananya akan diterapkan pekan depan. “Kalau Lion, operate Insha Allah minggu depan, karena menunggu estimasi pesanan kerudungnya,” terang Rama.
Kata Rama, imbauan serupa sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Illiza Sa’aduddin Djamal, saat masih menjabat sebagai Walikota Banda Aceh. “Kita sangat mendukung dan menghormati sekali apa yang menjadi kebijakan daerah di Aceh,” kata Rama.
Maskapai Lion Air Group menghormati dan mendukung penuh imbauan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, yang meminta kepada seluruh pramugari perusahaan penerbangan untuk menggunakan busana muslimah.
Pelaksana Tugas Manajer Humas Lion Air Group Rama Aditya, saat dihubungi pikiranmerdeka.co, Senin (29/1) mengatakan, pihaknya mendukung penuh terkait dengan imbauan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, yang tertuang dalam surat tertanggal 18 Januari 2018.