PT Rifan Financindo Berjangka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kontrak pembangunan sarana dan prasarana Kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) senilai total Rp1,25 triliun yang bersumber dari APBN TA 2016/2017untuk mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII pada 2018.
Basoeki mengungkapkan beberapa penyedia jasa yang terlibat dalam renovasi GBK ini juga merupakan kontraktor untuk proyek MRT Jakarta. Dengan demikian dia berharap standar SMK3 yang akan diterapkan dalam proyek Asian Games ini memiliki kualitas yang sama dengan proyek MRT Jakarta.
Direktur Bina Penataan Bangunan Adjar Prayudi mengatakan untuk persiapan Asian Games XVIII, Ditjen Cipta Karya mengalokasikan anggaran total Rp2,8 triliun, yang terbagi dalam dua tahun anggaran. Secara keseluruhan, dukungan infrastruktur Asian Games bidang Cipta Karya terdiri dari 12 bangunan yang terbagi ke dalam 10 paket konstruuksi yang didampingi oleh 10 paket jasa konsultas dan dua paket perencanaan kawasan.
Klasifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Besar | Rifan Financindo
Dia memerinci kontrak konstruksi yang diteken terdiri dari empat paket kegiatan fisik konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (Design and Build) senilai Rp1,22 triliun dan lima paket kegiatan jasa konsultansi manajemen konstruksi senilai Rp22 miliar.
Adapun kontraktor pelaksana yang memenangkan tender antara lain PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk paket renovasi Stadion Utama GBK senilai Rp769 miliar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk paket renovasi stadion renang GBK senilai Rp274 miliar, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama untuk renovasi lapangan hoki, panahan dan sepakbola senilai Rp95 miliar, dan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk renovasi Stadion Tenis Indoor dan Outdoor GBK senilai Rp92 miliar.
Di kesempatan yang sama, General Manager Divisi II PT Waskita Karya Tukijo optimistis dapat membangun lebih cepat dari target yang ditetapkan selama 14 bulan. Pada tahun ini, perseroan menargetkan pembangunan fisik dapat mencapai 45% yang meliputi struktur pondasi utama bangunan.
“Tahun ini struktur komplit aquatic kita selesaikan, tinggal lima bulan lagi. Untuk SMK3, kita sudah ada standar yang harus dipatuhi untuk setiap proyek, baik LRT, atau GBK,” ujarnya.
Dia menyatakan PT Waskita Beton Precast akan menyuplai material beton untuk paket pekerjaan yang ditangani WSKT. Meski demikian, dia belum memastikan volume beton yang akan disuplai oleh anak perusahaannya tersebut.
Tukijo menambahkan, perseroan masih mengkaji keikutsertaan dalam lelang paket selanjutnya dengan nilai total Rp1,5 triliun. Menurutnya, WSKT hanya dapat mengikuti lelang paket konstruksi dengan nilai di atas Rp100 miliar, sesuai dengan ketentuan Kementerian PUPR mengenai klasifikasi badan usaha jasa konstruksi besar.
Direktur Pemasaran PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Zali Yahya menyatakan pada dua bulan pertama, perseroan akan fokus menyelesaikan rancangan teknis desain atau Detailed Engineering Design (DED) untuk lapangan hoki, panahan dan sepakbola. Proses konstruksi juga akan dilakukan simultan untuk mengejar target jangka waktu pelaksanaan selama 10 bulan.
“Sebulan-dua bulan pertama kita selesaikan DED, tetapi konstruksi bisa saja fast track. Untuk tahun ini kami proyeksikan pekerjaan fisiknya bisa 45%,” ujarnya.
“Proses pengadaan barang dan jasa sudah dilakukan sejak 28 Februari 2016. Sementara untuk paket pekerjaan yang masih dalam tahap lelang akan dilakukan penandatanganan kontrak pada Desember mendatang,” ujarnya.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono berharap kontraktor pelaksana dapat mengerjakan tanggung jawabnya sesuai target yang dicanangkan. Selain itu, dia mengingatkan dalam mengerjakan pekerjaan fisik kontraktor juga harus mematuhi standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
“Kemarin saya melihat di Kemayoran, ada beberapa penyedia jasa di sana, penerapan SMK3 kurang baik. Kita kerja tidak perlu diawasi, sudah harus dengan sendirinya melaksanakan SMK3. Kalau MRT bisa, kenapa kita tidak bisa,” ujarnya usai menyaksikan penandatanganan kontrak, Senin (15/08).
Kontrak Pembangunan dan Rehabilitasi Venues GBK Ditandatangani | Rifanfinancindo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penandatanganan empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi venues Gelora Bung Karno (GBK) dan lima paket konsultan manajemen kontruksi senilai Rp 1,2 triliun di Jakarta.
Dalam rangka mempersiapkan Asian Games XVIII 2018, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan dan rehabilitasi terhadap lokasi pelaksanaan seperti di Gelora Bung Karno (GBK) dan sarana pendukung lainnya. Nantinya ada pengerjaan pembangunan dan rehabilitasi terhadap 12 bangunan venues olahraga, training facilities, penataan kawasan GBK Senayan dan penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran.
Ditargetkan perbaikan dan pembangunan venues olahraga di Kawasan GBK dapat selesai pada Oktober 2017, karena pelaksanaan Asian Games XVIII akan berlangsung pada Agustus 2018 mendatang.
Mengutip dari laman pu.go.id, Senin (15/8), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pelaksanaan pekerjaan tersebut harus memperhatikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dengan memperhatikan SMK3 maka pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan menjadi lebih tertib.
Penandatanganan kontrak pembangunan/rehabilitasi venues GBK tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun yang ditandatangani antara lain, renovasi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 769,6 miliar, renovasi Stadion Renang (Aquatic) dengan penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 274,6 miliar.
Kemudian renovasi Stadion Hoki, Panahan, dan Sepak Bola A/B/C dengan penyedia jasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai kontrak Rp 95,5 miliar dan renovasi Stadion Tennis Indoor dan Tennis Outdoorcentercourt dengan penyedia jasa PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 92,8 miliar.
Lalu lima paket kegiatan konsultasi manajemen konstruksi antara lain, manajemen konstruksi induk pembangunan dan renovasi bangunan venues dan penataan kawasan komplek GBK dan Wisma Atlet Kemayoran dengan penyedia jasa PT Virama Karya (persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,8 miliar, lalu manajemen konstruksi Stadion Utama GBK dengan penyedia jasa PT Deta Decon dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar.
Kemudian manajemen konstruksi stadion renang (aquatic) GBK dengan penyedia jasa PT Sangkuriang dengan nilai kontrak Rp 4 triliun dan manajemen konstruksi lapangan hoki, panahan, lapangan sepakbola A/B/C GBK dengan penyedia jasa PT Artefak Arkindo dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar dan manajemen konstruksi stadion tenis indoor, tenis outdoor centercourt GBK dengan penyedia jasa PT Arkitek Team Empat dengan nilai kontrak Rp 1,7 miliar.
Menteri Basuki juga mengingatkan agar dalam proses pembangunan ini setiap kontraktor dapat mengerjakan dengan benar-benar rapi dan harus teliti agar hasilnya nanti bisa dibanggakan. Terlebih bangunan yang dibangun tersebut berada di tengah kota Jakarta.
Proses Renovasi GBK Sesuai dengan Target | PT Rifan Financindo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya ditugaskan untuk menangani Pembangunan/Renovasi pada 12 (dua belas) bangunan venues, Training Facility dan Penataan Kawasan di Kompleks GBK Senayan serta Wisma Atlet Kemayoran.
Adapun waktu pelaksanaan paket-paket pekerjaan perencanaan dan fisik ditargetkan selesai sebelum bulan November 2017, untuk terlebih dahulu digunakan dalam event Asian Youth Games 2017 sebagai test event ajang Asian Games XVIII 2018. Paket-paket pekerjaan yang dimaksud dilaksanakan dengan menggunakan sistem Kontrak Terintegrasi Rancang Bangun (Design & Build) dan Sistem Kontrak Konvensional.
Sehubungan akan diselenggarakannya Asian Games XVIII-2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus 2018, Presiden RI Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018, menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memfasilitasi pembangunan sarana dan prasarana cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada event tersebut beserta infrastruktur pendukungnya.
Adapun lokasi penyelenggaraan akan dipusatkan di Kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Kawasan Wisma Atlet Kemayoran dan Jakabaring Sport City. Pada tahun 1962, Kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) pernah menjadi lokasi penyelenggaraan Asian Games IV, namun untuk saat ini Kawasan Gelora Bung Karno memerlukan perbaikan-perbaikan infrastruktur pada prasarana dan sarananya untuk memenuhi persyaratan teknis dari Olympic Council of Asia (OCA). Untuk Kawasan Wisma Atlet Kemayoran, diperlukan dukungan infrastruktur berupa Penataan Kawasan dalam rangka mendukung keberhasilan penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 mendatang.
Kegiatan pembangunan/rehabilitasi diatas terdiri dari 12 (dua belas) bangunan venues, Training Facility dan Penataan Kawasan GBK Senayan dan Penataan Kawasan Wisma Atlet Kemayoran yang termasuk di dalam 9 (sembilan) Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build), 10 (sepuluh) Paket Pekerjaan Manajemen Konstruksi dan 2 (dua) Paket Pekerjaan Perencanaan Penataan Kawasan. Paket-paket pekerjaan tersebut dilaksakan lebih dari satu tahun anggaran (2016-2017) secara Multi Years Contract dengan total nilai anggaran sebesar 2,8 Trilyun Rupiah.