Evakuasi tiga truk di Jembatan Widang Tuban, Jawa Timur, yang tercebur ke Sungai Bengawan Solo | PT Rifan Financindo Berjangka
Kapolsek Widang Tuban AKP Totok Wijanarko membeberkan kronologi patahnya jembatan tersebut. Saat patah, kata dia, melintas truk dengan nomor pol D 8569 UE yang dikemudikan Saiful Arif warga Desa Kembangan, Kebomas, Gresik, berjalan paling depan dari arah Surabaya menuju Tuban.
Sedangkan kendaraan truk Varia Usaha W 9352 US yang dikemudikan Muchlisin warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik, tanpa kernet berada di belakang truk itu.
Saat itu melaju sebuah kendaraan truk dengan kepala putih yang belum diketahui nomornya juga pengemudinya akan menyalip kendaraan truk S-8569-UE, posisi beriringan.
"Saat itulah jembatan patah. Ketiga kendaraan (truk) berada di sebelah selatan garis jembatan yang patah," ujar Totok.
Dalam kejadian ambrolnya Jembatan Widang dengan panjang lebih dari 50 meter, Muchlisin selamat, namun menderita luka-luka akibat truknya tercebur ke Bengawan Solo.
Selain itu, dua pengendara sepeda motor dengan nomor pol L 3466 DJ yaitu Ubaidilah Masum, warga Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban dan Muhammad Rizal Afifudin warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Lamongan, yang ikut tercebur ke Bengawan Solo, juga selamat.
Terkait arus mudik, Produser CNNIndonesia TV Rangga Umara yang berada di lokasi mengabarkan bahwa Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Ketut Wardhana sudah menyiapkan solusi sementara.
"Solusinya adalah nanti dipasang jembatan bailey yakni rangka baja yang dipasang darurat. pemasangannya pun hanya ditempel, dan sifatnya kedaruratan. Dipasangnya memakan kaktu kurang dari satu bulan, sehingga jemabtan ini bisa difungsikan ketika arus mudik. Dan, tentu saja truk-truk tonase besar akan dilarang melewati," ujar Rangga yang melaporkan dari pinggir bagian jembatan Widang yang patah, Rabu (18/4).
Rangga pun menerangkan bahwa pemasangan jembatan bailey itu akan dilakukan setelah penyelidikan selesai.
"Jembatan bailey itu adalah temporary, dan akan jembatan akan dibenarkan seluruhnya setelah arus mudik selesai," demikian dilaporkan Rangga.
Salah satu dari jembatan kembar Widang yang berada di sisi sebelah barat ambrol kemarin sekitar pukul 11.05 WIB.
Selain itu, terkait tragedi ambrolnya salah satu dari jembatan kembar yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Lamongan tersebut, Kepolisian Daerah Jawa Timur melarang kendaraan berat melintas.
"Untuk sementara ini kendaraan berat dilarang melintas di jembatan. Hanya lewat jalan lama yaitu Jalan Daendels dan itu tidak terlalu jauh," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di Surabaya, Rabu (18/4).
Machfud mengatakan pihaknya pun bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jatim untuk merekayasa arus lalu lintas di kawasan itu.
"Penyangga ambrol mungkin kendaraan berat dari Surabaya ke Tuban harus lewat jalan Daendels. Mungkin sebaliknya. Mudah mudahan tidak menjadi hambatan lagi. Yang kecil-kecil boleh lewat jembatan satunya," ujar Machfud.
Machfud menegaskan pihaknya langsung melakukan penyidikan untuk mengetahui apakah kejadian itu kecelakaan murni atau hal lain.
Dia berharap jembatan dari Kementerian PUPR untuk segera membenahi. Sebab arus mudik masih 1,5 bulan lagi.
Evakuasi tiga truk di Jembatan Widang Tuban, Jawa Timur, yang tercebur ke Sungai Bengawan Solo saat jembatan tersebut ambrol, menggunakan 'crane' yang ditempatkan di bagian selatan arah ke Kecamatan Babat, Lamongan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiyono menjelaskan teknik evakuasi tiga truk dengan memanfaatkan crane itu diseret ke arah selatan.
Teknik evakuasi tiga truk itu, kata dia, sesuai rekomendasi yang diberikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.
Bangkai 3 Truk Belum Berhasil Dievakuasi dari Jembatan Babat | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebelumnya, pukul 11.05 WIB jembatan Babat yang menghubungkan jalur pantura Surabaya - Semarang putus dan membuat satu truk dump, dua unit trailer, dan satu unit sepeda motor terjatuh ke dalam air. Akibatnya satu orang supir truk tewas seketika di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan BBPJN terkait proses evakuasi dan rekayasa lalu lintas di sekitar jembatan.
Di sisi lain, pihak kepolisian, BBPJN, dan sejumlah instansi terkait menggelar rapat darurat membahas proses evakuasi bangkai truk dari dalam Sungai Bengawan Solo.
"Belum dievakuasi karena katanya tidak kuat menahan beban jalannya," ujarnya saat ditemui Okezone di lokasi, Rabu (18/4/2018).
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin yang meninjau lokasi pada Rabu pagi mengatakan proses evakuasi truk belum dilakukan karena pertimbangan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
"Sudah didatangkan dua crane tadi malam namun atas pertimbangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional 8, kita batalkan karena di lokasi tidak memungkinkan, karena berat crane," ujarnya kepada media.
Pasca-ambruknya jembatan yang menghubungkan ruas jalan Babat - Tuban, bangkai ketiga truk masih belum berhasil dievakuasi.
Menurut warga sekitar, Supriyadi, evakuasi sempat akan dilakukan pada Rabu pagi. Namun batal meski dua crane sudah didatangkan.
Korban Tewas Insiden Jembatan Runtuh di Tuban Ternyata Bukan Karena Benturan | PT Rifan Financindo Berjangka
Ditanya terkait dua korban pengendara sepeda motor, Yusron mengaku tidak tahu pasti bagaimana pengendara dan yang dibonceng selamat.
Setelah berhasil menolong Mukhlisin, Yusron dibantu warga menyelam mencari motor yang ikut terjun.
Saat motor berhasil ditarik, ternyata tidak ada korbannya. Semula, diperkirakan korban masih tertinggal di TKP dan tergencet truk. Helm korban juga ada di TKP.
Ternyata pengemudi motor, Muhammad Rizal dan Ubaidilah Maksum sudah di Puskesmas dan selamat.
Dia juga berusaha menarik korban, tapi berat karena mungkin terjepit. Apalagi pintu dump truck tidak bisa dibuka.
Kemudian ada seorang warga lain yang ikut membantu menolong, dan baru korban berhasil ditarik keluar.
Sayang, saat berhasil ditarik, korban sudah dalam keadaan meninggal. Dari kejadian hingga korban berhasil dievakuasi memang cukup lama, hampir 30 menit.
Korban meninggal karena tenggelam, bukan karena benturan. "Tubuhnya utuh dan tidak banyak luka," katanya.
Namun, saat Yusron menarik tangan korban, Mukhlisin juga merespon mencengkeram tangan saksi, sepertinya meminta bantuan agar bisa keluar dari dalam kendaraan nahas yang dikemudikannya.
"Saya terasa betapa kuatnya cengkeraman tangan korban memegangi tangan saya," ungkap Yusron.
Pengemudi dump truck nopol W 9351 US, korban meninggal akibat terjun saat jembatan Widang Tuban- Babat Lamongan ambruk, ternyata masih sempat memegangi dan menarik tangan saksi, Yusron (37) warga Babat yang menolong dan mengevakusi korban.
Yusron adalah saksi yang tahu persis saat kejadian. Ketika kejadian, ia berada di ujung jembatan Selatan dan menyaksikan kejadian bagaimana ketiga dump truk itu jatuh bersama ambruknya jembatan.
"Ketika saya turun menolong, korban sempat berpegangan dan menarik tangan saya kuat-kuat," ujarnya kepada Tribunjatim.com.