Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencetak rekor all time high | PT Rifan Financindo Berjangka
Analis NH Korindo Sekuritas Arnold Sampeliling menggarisbawahi kemampuan TLKM menjaga margin. Sepanjang tahun lalu, TLKM gencar berpromosi, yang tecermin dari kenaikan biaya marketing 16,9% jadi Rp 8,7 triliun per kuartal III-2017.
Tapi pertumbuhan pendapatan mampu menutupi kenaikan biaya. "Sehingga EBITDA margin dan margin laba bersih di kuartal III masih terjaga di 50,2% dan 16,8%, lebih baik dari kuartal II," tulis Arnold dalam riset 5 Januari 2018.
Arnold merekomendasikan buy TLKM dengan target harga Rp 5.450 per saham. Target harga itu mencerminkan PER sebesar 19,2 kali.
Meski demikian, dia memastikan tak ada yang salah dengan fundamental TLKM. Valuasinya malah jauh lebih menarik, dengan price earning ratio (PER) 16,75 kali.
Bandingkan dengan Indosat (ISAT) dan XL Axiata (EXCL) yang memiliki PER masing-masing 21,18 kali dan 100 kali. "Kami masih buy semua emiten BUMN, untuk TLKM target harga Rp 4.400 per saham," ujar David.
Kamis (25/1), net sell asing masih berlanjut, yakni Rp 160,58 miliar. Harga TLKM hingga penutupan sore melemah 0,25% ke Rp 3.970 per saham. Ini lebih rendah dibandingkan penurunan sehari sebelumnya sebesar 2,6% ke level Rp 3.980 per saham.
Hingga kini belum ada sentimen positif yang mampu mengalihkan perhatian pasar ke saham TLKM. "Waktu emiten lain berjalan, TLKM berlari. Sekarang, emiten lain berlari, TLKM sedang mengambil napas," jelas David.
Pengaruh negatif atas anomali itu akan tercermin di pembukuan TLKM 2017. Meski belum bisa mengukur seberapa besar pengaruhnya, David menilai hal ini penting. "Ini tecermin dari net sell asing, karena mereka melihat sentimen itu krusial," ujar dia kepada KONTAN, Rabu (24/1).
Mengutip data RTI, net sell asing atas saham TLKM memang tergolong besar. Per Rabu, asing tercatat net sell Rp 246,49 miliar di seluruh pasar. Alhasil sejak awal tahun, saham TLKM telah mencatatkan net sell asing Rp 1,39 triliun di semua pasar.
Posisi TLKM saat ini digeser saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hal ini tak lepas dari 'prestasi' TLKM yang menjadi pemberat bagi laju IHSG. Sejak awal tahun ini, saham TLKM telah mengurangi poin indeks sebesar 41,7 poin, setelah harga sahamnya turun hampir 11%.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, banyak investor melepas saham TLKM lantaran sentimen Satelit Telkom 1 yang belum sepenuhnya hilang, meski insiden anomali satelit sudah terjadi sejak Agustus tahun lalu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencetak rekor all time high. Tak sedikit investor yang melepas sebagian saham blue chips untuk masuk ke saham sektor pertambangan, yang sejak awal tahun menjadi pendorong rekor IHSG.
Seiring dengan pergerakan IHSG, peta saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun bergeser. Satu saham menarik ditilik, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kapitalisasi pasar (market cap) TLKM kemarin melorot ke posisi lima dengan nilai Rp 412,27 triliun. Padahal awal tahun 2017, market cap TLKM masih di posisi kedua, yakni Rp 393,12 triliun.
Bursa Asia Melemah, IHSG Diprediksi Kembali Terkoreksi | PT Rifan Financindo Berjangka
UNVR Trading sell jika 54950 gagal bertahan. Support 54875-54950 Resisten 55125-55225
SMGR Maintain buy selama dapat bertahan di atas 11000. Support 10950-11000 Resisten 11200-11275
INAF Maintain buy selama dapat bertahan di atas 4450. Support 4430-4450 Resisten 4510-4520
DOID Maintain buy selama dapat bertahan di atas 1035. Support 1025-1035 Resisten 1060-1075
“Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6584-6593 dan resisten 6627-6635,” pungkas Reza dalam risetnya, Jumat (26/1/2018).
Beikut saham-saham pilihan rekomendari Binaartha Sekuitas:
BRPT Maintain buy jika dapat bertahan di atas 2290 . Support 2280-2300 Resisten 2340-2370
Reza menambahkan, masuknya saham TPIA dan WSBP ke dalam daftar LQ-45 sehingga mengangkat indeks industri dasar dan kenaikan sejumlah saham-saham pertambangan kiranya belum cukup kuat mengangkat IHSG yang mendapat tekanan dari sejumlah saham-saham di sektor lainnya.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, elemahan masih berlanjut pada IHSG seiring masih adanya aksi jual dari para pelaku pasar seiring kembali melemahnya laju bursa saham Asia.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang kahir pekan ini diprediksi bakal kembali melanjutkan tren pelemahannya.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi sebesar 0,16 poin atau 0,002 persen berada di bawah pelemahan sebelumnya yang turun 19,84 poin atau 0,30 persen.
IHSG Diprediksi Menguat pada Akhir Pekan | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan IHSG akan tetap berpotensi menguat pada pekan ketiga Januari 2018. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang 6.538-6.671.
Masih berlangsungnya rilis data kerja emiten secara tahunan, kata dia, akan menjadi salah satu sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini. “IHSG masih akan menunjukkan kekuatan naik ditunjang oleh adanya capital inflow,” ucapnya.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, meski melemah tipis, pergerakan IHSG yang mampu bertahan di atas target support diharapkan dapat berkurang potensi pelemahannya. “Hal tersebut diharapkan mampu memberikan kesempatan untuk kembali rebound pada perdagangan akhir pekan ini,” ucap Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 26 Januari 2018.
Diprediksi, pergerakan IHSG berada di atas rentang support 6.586-6.594. IHSG diperkirakan berada di kisaran level support 6.584-6.593 dan level resisten 6.637-6.635. Kendati demikian, masih ada kemungkinan akan terjadinya koreksi sehat pada perdagangan hari ini. “Waspadai aksi ambil untung yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya,” ujarnya.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, meski melemah tipis, pergerakan IHSG yang mampu bertahan di atas target support diharapkan dapat berkurang potensi pelemahannya. “Hal tersebut diharapkan mampu memberikan kesempatan untuk kembali rebound pada perdagangan akhir pekan ini,” ucap Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 26 Januari 2018.
Diprediksi, pergerakan IHSG berada di atas rentang support 6.586-6.594. IHSG diperkirakan berada di kisaran level support 6.584-6.593 dan level resisten 6.637-6.635. Kendati demikian, masih ada kemungkinan akan terjadinya koreksi sehat pada perdagangan hari ini. “Waspadai aksi ambil untung yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya,” ujarnya.