Elon Musk tidak hanya mendirikan SpaceX atau Tesla Motors | PT Rifan Financindo Berjangka
“Mobil merah untuk planet merah,” kata Musk menjawab pertanyaan seorang netizen sekaligus memastikan rencananya.
Musk mengatakan bahwa ide itu nyata dan akan diluncurkan pada 2018. Beberapa sumber juga mengonfirmasi bahwa Musk serius untuk rencananya membawa Tesla Roadster ke orbit Mars.
Dengan jumlah pesanan 10 ribu, perusahaan sudah mendapatkan uang sebesar USD5 juta atau sekira Rp66,5 miliar dalam waktu beberapa jam.
Ketimbang mesin penyembur api yang hebat, Boring Flamethrower dianggap lebih mirip obor. Ketika ditembakan, api menyala sampai jarak 10 kaki.
Elon Musk dikenal sebagai penemu dan pebisnis yang lahir di Afrika Selatan, kemudian ia tinggal di Amerika Serikat. Sebelumnya ia mengungkap ide gila yakni menerbangkan roket pertama perusahaannya, Falcon Heavy untuk mengirimkan mobil listrik Tesla Roadster ke luar angkasa.
Rupanya, perusahaan menerima 10 ribu pesanan hanya dalam waktu 8 jam. Angka pesanan tersebut dinilai cukup besar dalam waktu kurang dari 24 jam.
Sebelumnya, Boring Company menjual topi yang terjual sebanyak 50 ribu unit. Musk bercanda bahwa item berikutnya ialah penyembur api. Ternyata benar-benar barang itu terealisasi.
Dalam waktu 8 jam setelah membuka penjualan, perusahaan menerima 10 ribu pesanan yang mengejutkan. Dengan banderol USD500 atau sekira Rp6,6 jutaan, mesin 'limited edition' itu cukup banyak mendapatkan respon dari publik.
Elon Musk tidak hanya mendirikan SpaceX atau Tesla Motors, pria berusia 46 tahun itu juga membangun perusahaan yang bernama Boring Company. Terkini, perusahaan baru Musk itu membuka pre-order untuk alat penyembur api atau Flamethrower.
Dilansir Slashgear, Rabu (31/1/2018), Elon Musk mengumumkan bahwa dirinya akan melakukan apa yang dijanjikan dan menjual barang baru setelah Boring Hats, yakni Boring Flamethrower.
CEO Tesla Rela Tidak Digaji Selama 10 Tahun | PT Rifan Financindo Berjangka
Jika target ini bisa tercapai, maka Musk berhak memiliki 1,7 juta saham Tesla sebagai ganti gaji bulanan. Hal ini juga berlaku untuk 11 pencapaian lainnya. Jika di total, Musk kemungkinan akan memiliki lebih dari 20 juta saham milik Tesla.
Selain itu, jika Musk berhasil menyelesaikan ke-12 target tersebut, maka total valuasi Tesla akan meroket ke angka USD 650 miliar atau sekitar Rp 8.666,7 triliun. Nilai ini akan membuat Tesla akan sejajar dengan perusahaan teknologi kenamaan lainnya, seperti Microsoft, Apple, dan Alphabet.
Sebagai informasi, meski tak mendapatkan gaji dari Telsa selama 10 tahun, namun Musk tidak akan jatuh miskin. Pasalnya, saat ini dia dikabarkan memiliki kekayaan sekitar USD 20 miliar atau sekitar Rp 266,7 triliun. Belum lagi dia juga memiliki beberapa properti lain, yang membuat dirinya tak akan menjadi miskin secara instan.
Kabarnya, untuk mendapatkan nilai valuasi ini, Musk sudah memiliki rencana tersendiri. Tesla dikabarkan akan menerapkan model pemasaran efektif. Dan untuk melakukan model bisnis tersebut, mereka menitikberatkan penjualan Model 3.
Model 3 sendiri dipilih dikarenakan kendaraan ini banyak dipesan oleh para penikmat otomotif di seluruh dunia. Pasalnya, Model 3 merupakan kendaraan Telsa paling ekonomis, dengan harga jual sekitar USD 35 ribu atau Rp 466,7 juta per unit. Saat ini sudah ada total, 400 ribu orang yang memesan mobil tersebut.
Sebagai gantinya, Musk akan menerima sejumlah saham dari Tesla. Akan tetapi, untuk mendapatkan saham tersebut, pria yang dijuluki sebagai Iron Man tersebut wajib memenuhi 12 target operasional Tesla dalam 10 tahun ke depan.
Melansir dari laman Mashable, target pertama yang ingin segera dituntaskan oleh Musk adalah membuat Tesla memiliki nilai valuasi USD 100 miliar, atau sekitar Rp 1.333,33 triliun. Target ini sendiri bisa dibilang mudah karena kini perusahaan tersebut sudah memiliki valuasi sekitar USD 60 miliar atau sekitar Rp 800 triliun.
Jabatan CEO di perusahaan raksasa selalu diincar banyak orang, karena selain prestisius, juga akan diganjar gaji yang sangat besar. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Elon Musk, yang rela tidak digaji, meski dia menjabat sebagai CEO di perusahaan raksasa teknologi sekelas Tesla.
Bagi Elon Musk, gaji bukanlah suatu hal yang penting. Bahkan dia mengatakan bahwa rela selama 10 tahun kedepan, tak akan mengambil gaji sepeser pun dari perusahaan teknologi tersebut.
“Elon tidak akan menerima kompensasi apapun, tidak ada gaji, tidak ada bonus tunai, dan tidak ada ekuitas,” ujar perwakilan Tesla.
Elon Musk Rancang Senjata Penyembur Api Paling Aman di Dunia | PT Rifan Financindo Berjangka
Menurut informasi yang dilansir India Times, Rabu (31/1/2018), senjata penyembur api tersebut dijual seharga US$ 500 (setara dengan Rp 6,6 juta).
Miliarder muda nyentrik ini juga mengklaim senjata penyembur apinya sudah terjual 10.000 unit saat diluncurkan di hari pertamanya.
Tidak dijelaskan alasan mengapa Elon Musk memutuskan untuk menciptakan senjata penyembur api tersebut. Dalam cuitannya, ia mengatakan salah satu fungsinya mungkin bisa saja digunakan untuk melawan orang jahat, termasuk mayat hidup yang mungkin bisa saja menjadi ancaman di masa depan.
"Ketika para zombie menyerang, kamu jangan takut karena akan memiliki senjata penyembur api ini. Segera lawan atau uangmu akan kembali," guyon Musk dalam cuitannya.
Bukan Elon Musk namanya jika tidak berinovasi dengan teknologi-teknologi 'sinting'.
Banyak inovasi teknologi besutan Elon Musk yang berhasil mendobrak industri, beberapa di antaranya seperti mobil elektrik, baterai raksasa, roket, hingga yang terbaru: senjata flamethrower (penyembur api).
Senjata penyembur api tersebut ternyata diciptakan untuk salah satu perusahaan konstruksi terowongan dan infrastruktur milik Elon Musk, The Boring Company.